Beranda / Mobil Baru / Katalog / Wuling BinguoEV

Wuling BinguoEV

Rp 348 Juta - Rp 408 Juta
Jarak Tempuh
-
Mesin
Permanent Magnet Synchronous
Roda Penggerak
FWD
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Pintu
5
Tempat Duduk
5
Foto Interior
Foto Eksterior
Pilihan Warna
Ciptakan gayamu dengan berbagai pilihan warna
3 Pilihan Warna
Milk Tea
Galaxy Blue
Mousse Green
Tipe Kendaraan
Wuling BinguoEV Premium Range AC/DC
Rp 408 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Wuling BinguoEV Long Range AC/DC
Rp 358 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Wuling BinguoEV Long Range AC
Rp 348 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Fitur Kendaraan
Wuling BinguoEV Premium Range AC/DC
Wuling BinguoEV Long Range AC/DC
Wuling BinguoEV Long Range AC
Jarak Tempuh
-
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Mesin
Permanent Magnet Synchronous
Pintu
5
Roda Penggerak
FWD
Tempat Duduk
5
Power Steering
USB
Engine On
Camera Back
Parking Sensor
Bluetooth
ABS EBD
Airbag
Alarm
Immobilizer
Collision Avoidance System
Stability Control
Brake Assist
Tire Pressure Monitor
Child Safety Lock
Emergency Stop Signal
Isofix Child Seat
Central Lock
Power Door Lock
Cruise Control
Navigation
Reading Lamp
Heater
Stereo Am Fm
Apple Carplay
Android Auto
Touch Screen
Rear Ac
Electric Seat Adjust
Headrest Adjust
Wiper Auto
Led Daytime
Electric Foldable Mirror
Seat Belt Warning
Hands Free Communication
Welcome Light
Lihat Semua

WULING BINGUOEV
Artikel Terkait
Lihat Semua
Spesifikasi Honda Step WGN HEV, Siap Bersaing Dengan Hybrid China di GIIAS 2025
08 Jul 2025
Spesifikasi Honda Step WGN HEV, Siap Bersaing Dengan Hybrid China di GIIAS 2025 08 Jul 2025 Jakarta, Goodcar.id – PT Honda Prospect Motor (HPM) akan memperkenalkan Honda Step WGN e:HEV di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Upper MPV ini membawa teknologi hybrid terbaru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan keluarga modern di Indonesia. Menariknya, model ini digadang-gadang akan jadi penantang serius mobil China di segmen MPV elektrifikasi, dengan banderol harga yang masih dalam jangkauan. Meskipun spesifikasi lengkap untuk pasar lokal belum dirilis, sejumlah bocoran dan data versi Jepang memberikan gambaran bahwa Step WGN adalah kombinasi antara efisiensi, kenyamanan, dan teknologi canggih. Dalam sebuah sesi diskusi media di kawasan Sunter, Jakarta Utara, bulan lalu, Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, secara terbuka menyampaikan bahwa Honda tengah bersiap merilis Step WGN ke pasar Tanah Air. “Penerimaannya baik banget dan semakin serius untuk kemudian diluncurkan sesegera mungkin,” kata Billy. Saat ditanya soal banderol harga, Billy mengungkapkan bahwa survei konsumen menginginkan mobil ini dibanderol di bawah Rp700 juta. Dengan harga segitu, Step WGN e:HEV akan berada di antara MPV hybrid asal Jepang dan rival-rival hybrid dari China seperti Wuling New Almaz Hybrid atau Chery Tiggo 8 Pro e+. Desain Fungsional Khas MPV Jepang Secara desain, Step WGN mengusung siluet boxy yang khas. Dimensinya panjang dan tinggi, dengan garis desain bersih dan minimalis. Konsep ini bertujuan memaksimalkan ruang kabin serta aksesibilitas, termasuk pintu geser elektrik untuk kenyamanan penumpang baris kedua dan ketiga. Bocoran teaser yang pernah ditampilkan HPM menunjukkan siluet mobil dengan proporsi panjang khas Step WGN, memperkuat dugaan bahwa model yang akan diluncurkan memang MPV 7-seater ini. Honda Step WGN e:HEV kemungkinan besar akan dibekali dengan sistem hybrid 2.0L e:HEV i-MMD seperti versi Jepang. Sistem ini menggunakan dua motor listrik – satu sebagai generator dan satu sebagai penggerak utama – yang bekerja bersama mesin bensin 4-silinder 2.0L. Sistem ini memungkinkan perpindahan mode berkendara otomatis antara EV Mode (murni listrik), Hybrid Mode (gabungan mesin dan motor), dan Engine Drive (mesin langsung menggerakkan roda). Dari segi output, sistem e:HEV ini bisa menghasilkan tenaga sekitar 145 hp dengan torsi puncak mencapai 315 Nm, cukup untuk membawa 7 penumpang dan barang dengan nyaman tanpa mengorbankan efisiensi. Kelebihan Step WGN bukan hanya pada sistem penggeraknya, tetapi juga fleksibilitas kabin. Layout interiornya dirancang sangat modular, dengan kursi baris kedua yang bisa dimajukan, diputar, atau direbahkan, sementara baris ketiga dapat dilipat rata ke lantai. Fitur-fitur lain yang patut dinanti termasuk layar infotainment besar, sistem audio premium, AC triple zone, serta fitur keselamatan Honda Sensing yang mencakup adaptive cruise control, lane keeping assist, dan autonomous emergency braking. Di tengah gempuran mobil China yang semakin agresif menawarkan MPV hybrid dan EV dengan harga menarik, kehadiran Honda Step WGN menjadi sinyal kuat bahwa merek Jepang tidak tinggal diam. Dengan nama besar Honda, jaringan dealer luas, dan reputasi purna jual yang solid, Step WGN punya modal kuat untuk bersaing di segmen MPV hybrid Rp600–700 jutaan, meskipun lawannya dari China datang dengan fitur menggoda. Step WGN e:HEV akan resmi meluncur di GIIAS 2025 yang digelar Agustus mendatang. Honda juga membuka pemesanan lebih awal sejak 18 Juni 2025 melalui website resmi maupun dealer resmi Honda di seluruh Indonesia. Selain Step WGN, booth Honda juga akan menampilkan Honda Prelude Hybrid dan mobil konsep listrik terbaru yang akan debut perdana di kawasan Asia-Oseania. Lihat Selengkapnya
Bakal Tampil di GIIAS 2025? Ini Spesifikasi Nissan X-Trail e-Power e-4ORCE yang Bikin Penasaran
08 Jul 2025
Bakal Tampil di GIIAS 2025? Ini Spesifikasi Nissan X-Trail e-Power e-4ORCE yang Bikin Penasaran 08 Jul 2025 Jakarta, GoodCar.id – Setelah cukup lama absen dari sorotan pecinta otomotif Indonesia, Nissan tampaknya mulai bersiap kembali unjuk gigi di segmen SUV elektrifikasi. Sinyal itu menguat sejak peluncuran perkenalan Nissan X-Trail e-Power e-4ORCE di Hutan Kota Plataran, Jakarta, pada Desember 2024 lalu. Meski belum resmi dijual, mobil ini disebut-sebut berpotensi besar tampil perdana di GIIAS 2025. Apakah ini bakal jadi kejutan dari Nissan? Secara desain, Nissan X-Trail e-Power e-4ORCE adalah versi elektrifikasi dari generasi keempat X-Trail (kode T33) yang sudah lebih dulu meluncur di Jepang dan Eropa. Dari data yang sudah beredar, teknologi andalannya menggabungkan sistem e-Power generasi terbaru dengan e-4ORCE, sistem penggerak empat roda elektrik milik Nissan. Bukan cuma elektrifikasi biasa, sistem ini menjanjikan sensasi berkendara SUV AWD dengan efisiensi mobil listrik dan ketenangan tanpa charging eksternal. Dari sisi spesifikasi, Nissan X-Trail e-Power e-4ORCE mengusung mesin bensin 3-silinder turbo 1.497 cc (KR15DDT) yang menghasilkan tenaga 156 dk dan torsi 250 Nm. Mesin ini tidak menggerakkan roda secara langsung, melainkan hanya berfungsi sebagai generator yang menyuplai daya ke baterai lithium-ion 2,1 kWh. Selanjutnya, dua motor listrik—masing-masing di depan dan belakang—yang bertugas menggerakkan mobil. Itulah mengapa sistem ini disebut seri hybrid, bukan paralel. Yang membedakan Nissan X-Trail e-Power e-4ORCE dari hybrid biasa adalah sistem AWD elektrik e-4ORCE. Dua motor listriknya bisa bekerja independen dan cerdas, memberikan torsi seimbang ke keempat roda saat diperlukan. Sistem ini meningkatkan stabilitas di jalan licin, tikungan, hingga saat akselerasi cepat—tanpa delay khas AWD mekanikal. Lantas, benarkah mobil ini akan tampil di GIIAS 2025? Belum ada konfirmasi resmi, tetapi kode NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) untuk dua varian X-Trail e-Power sudah tercantum di situs resmi BPRD DKI Jakarta sejak awal 2025. Tercatat dua model dengan nama XTRAIL EPWR VCTRB VE dan XTRAIL EPWR VCTRB VL, masing-masing memiliki NJKB Rp468 juta dan Rp492 juta. Biasanya, munculnya NJKB di situs tersebut menjadi pertanda bahwa suatu model sudah diproses untuk dirakit atau dipasarkan di Indonesia. Jadi, kemungkinan besar Nissan sedang mempersiapkan X-Trail e-Power sebagai produk unggulan elektrifikasi untuk semester dua 2025, dengan GIIAS 2025 sebagai panggung perkenalan. Jika benar diluncurkan saat GIIAS 2025, Nissan X-Trail e-Power e-4ORCE akan mengisi celah menarik di segmen SUV elektrifikasi. Saat ini, pasar menengah atas masih didominasi oleh pemain seperti Mitsubishi Outlander PHEV, Wuling Almaz Hybrid, dan Chery Tiggo 8 CSH. Dengan teknologi AWD elektrik dan pengalaman berkendara seperti EV, Nissan punya kartu truf untuk bersaing. Dari sisi fitur, X-Trail e-Power global dibekali sistem keselamatan Nissan ProPILOT, konektivitas canggih, layar besar untuk infotainment, panoramic sunroof, serta layout kabin tiga baris. Kesan mewah dan modern terasa kuat—selaras dengan harga NJKB yang berada di kisaran Rp500 jutaan. Artinya, jika resmi diluncurkan, mobil ini akan membidik segmen keluarga urban dan profesional muda yang ingin naik kelas dari SUV biasa ke elektrifikasi tanpa takut urusan charging. Lihat Selengkapnya
Perbedaan Mobil Hybrid, Mild Hybrid, Plug-in Hybrid, dan EV: Mana yang Cocok untuk Kamu?
04 Jul 2025
Perbedaan Mobil Hybrid, Mild Hybrid, Plug-in Hybrid, dan EV: Mana yang Cocok untuk Kamu? 04 Jul 2025 Jakarta, Goodcar.id - Masih bingung membedakan antara mobil hybrid, mild hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan EV? Tenang, kamu nggak sendirian. Di tengah tren kendaraan ramah lingkungan yang terus berkembang, teknologi elektrifikasi mobil juga makin beragam dan kompleks. Tapi seiring dengan kemajuan itu, muncul pula istilah-istilah teknis yang sering bikin banyak orang garuk kepala. Sekilas memang terdengar mirip, padahal cara kerja, karakteristik, dan pengalaman berkendaranya sangat berbeda. Buat kamu yang sedang mempertimbangkan mobil hemat BBM, rendah emisi, atau bahkan tanpa emisi sama sekali, penting banget untuk memahami perbedaan keempat teknologi ini. Yuk, kita kupas satu per satu dengan cara yang simpel dan mudah dimengerti. 1. Mobil Hybrid (Full Hybrid) Mobil hybrid adalah jenis elektrifikasi yang paling umum dan sudah cukup banyak ditemui di jalanan Indonesia. Teknologi ini menggabungkan mesin bensin dan motor listrik yang bisa bekerja secara bergantian atau bersamaan. Saat mobil melaju pelan, misalnya di kemacetan atau kecepatan rendah, motor listrik bisa mengambil alih sepenuhnya. Tapi saat butuh tenaga lebih besar, seperti saat menyalip atau menanjak, mesin bensin akan aktif untuk membantu. Contoh mobil hybrid di Indonesia misal ada Toyota Corolla Cross Hybrid, Innova Zenix dan yang terbaru Honda HR-V RS e:HEV. Penandaan mobil-mobil hybrid murni umumnya diberi akronim HEV yang merupakan kepanjangan dari Hybrid Electric Vehicle. Selain tentunya lebih hemat dibanding mobil konvensional (bensin murni), kelebihan mobil hybrid adalah tidak perlu di-charge karena sistemnya mengisi sendiri lewat pengereman regeneratif Seperti teknologi pada Honda HR-V, transisi antara bensin dan listrik sangat halus. 2. Mild Hybrid Mild hybrid, atau sering disebut MHEV (Mild Hybrid Electric Vehicle), bisa dibilang sebagai versi paling sederhana dari elektrifikasi mobil. Mobil jenis ini tetap mengandalkan mesin bensin sebagai penggerak utama, tapi dibantu motor listrik kecil dan baterai misal pada Suzuki Fronx berukuran 12V untuk efisiensi tambahan. Motor listrik ini biasanya hanya aktif saat mobil start-stop atau membantu sedikit saat akselerasi. Jadi, mobil mild hybrid tidak bisa melaju hanya dengan tenaga listrik. Contoh mobil mild hybrid di Indonesia dikuasai oleh pabrikan Suzuki. Dan yang terbaru dimiliki oleh Suzuki Suzuki Fronx, selain Suzuki XL7 dan Ertiga Hybrid. Meski mild hybrid, yang notabene memiliki teknologi lebih sederhana, namaun teknologi ini juga ampuh dalam memangkas konsumsi BBM. Misal pada Suzuki Fronx konsumsi BBM yang pernah ditorehkan dalam uji test media mencapai 24 km/liter. 3. Plug-in Hybrid (PHEV) Plug-in hybrid, atau PHEV, menggabungkan mesin bensin dan motor listrik seperti hybrid biasa, tapi dengan baterai yang jauh lebih besar. Karena itu, PHEV bisa melaju dalam mode full listrik sejauh 40–100 km tergantung kapasitas baterainya. Sesuai namanya, PHEV bisa di-charge dari sumber listrik eksternal, baik lewat colokan rumah maupun stasiun pengisian. Ketika baterai habis, mobil akan otomatis beralih ke mode bensin. Contoh PHEV di Indonesia: Mitsubishi Outlander PHEV Chery Tiggo 8 Pro PHEV BMW X5 xDrive45e 4. EV (Electric Vehicle) Mobil listrik murni alias EV adalah mobil yang sepenuhnya menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga. Tanpa mesin bensin sama sekali, EV menghasilkan nol emisi, suara sangat senyap, dan akselerasi yang instan. Baterainya perlu diisi ulang lewat charger di rumah atau stasiun pengisian umum (SPKLU). Jarak tempuhnya bervariasi, tapi rata-rata EV modern bisa melaju sejauh 300–500 km dalam sekali pengisian penuh. Contoh EV populer di Indonesia misal VW ID.Buzz, Hyundai Ioniq 5, Wuling Air ev, Nissan Leaf dan masih banyak lagi. Adapun kelebihan dari teknologi ini adalah nol emisi, lantaran sama sekali tidak menggunakan bahan bakar minyak. Lihat Selengkapnya
BYD Seagull Siap Jadi Bintang di GIIAS 2025, City EV Murah dengan Fitur Lengkap
30 Jun 2025
BYD Seagull Siap Jadi Bintang di GIIAS 2025, City EV Murah dengan Fitur Lengkap 30 Jun 2025 Jakarta, Goodcar.id – Mobil listrik mungil asal Tiongkok, BYD Seagull, digadang-gadang akan menjadi salah satu bintang utama di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Informasi ini makin kuat setelah unit BYD Seagull terpantau sudah lulus uji di dalam negeri, unitnya pun sudah mulai di pasarkan sales mereka di sosial media. Artinya jika Jika benar hadir, maka BYD Seagull akan langsung menantang dominasi city EV seperti Wuling Air EV dan Seres E1 dengan harga yang kompetitif serta fitur melimpah. Secara dimensi, BYD Seagull hadir sebagai hatchback mungil dengan panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, dan tinggi 1.540 mm. Jarak sumbu roda mencapai 2.500 mm, memberi proporsi kompak namun stabil untuk penggunaan harian. Desain BYD Seagull terlihat modern dan berkarakter urban, mengandalkan lampu LED depan-belakang, sayap belakang berbentuk lightbar, serta profil bodi mengotak yang stylish. Dibangun di atas platform e-Platform 3.0 milik BYD, BYD Seagull menggunakan struktur bodi berbahan baja high-strength dan baterai Blade Battery khas BYD. Teknologi ini tak hanya memberi efisiensi ruang dan bobot, tapi juga menambah aspek keamanan. Selain itu penggunaan baterai LFP (lithium iron phosphate) pada BYD Seagull menjamin kestabilan suhu dan umur pakai yang panjang. Menyoal spesifikasi teknis, BYD Seagull dibekali motor listrik berdaya 55 kW (setara 75 hp) dan torsi 135 Nm. BYD Seagull juga dibekali dua pilihan baterai yakni 30,08 kWh dengan jarak tempuh 305 km, dan 38,88 kWh dengan jarak hingga 405 km, keduanya berdasarkan uji standar CLTC. Mobil ini diklaim mampu berlari dengan kecepatan maksimal 130 km/jam, sementara akselerasi 0-100 km/jam dituntaskan dalam kisaran 13 detik. Dengan ukuran mungil dan efisiensi tinggi, BYD Seagull ideal untuk pemakaian urban yang padat namun tetap hemat energi. Tak hanya efisien, BYD Seagull juga unggul dalam hal fitur keselamatan. Di kelasnya, BYD Seagull tergolong lengkap karena sudah dilengkapi dengan 4 airbag, sistem rem ABS+EBD, Electronic Stability Program (ESP), hingga Hill Hold Control. Semua varian BYD Seagull bahkan sudah dilengkapi teknologi ADAS yang berfungsi untuk Lane Departure Warning, Forward Collision Warning, dan Autonomous Emergency Braking. Ini menjadikan BYD Seagull sebagai salah satu city EV paling lengkap dari sisi safety di segmen harga terjangkau. Interior BYD Seagul Interior BYD Seagull juga dirancang untuk memberikan nuansa futuristik dengan pendekatan minimalis. Layar infotainment berukuran 10,1 hingga 12,8 inci dapat diputar secara horizontal atau vertikal. Panel instrumen digital, sistem audio terintegrasi, konektivitas NFC key, serta wireless charging untuk ponsel menambah kenyamanan pengguna. Kabin empat penumpang BYD Seagull terkesan luas berkat desain dashboard mengambang dan tata letak ergonomis. Kehadiran BYD Seagull di GIIAS 2025 akan menjadi langkah strategis BYD untuk memperluas pangsa pasar mobil listrik di Indonesia. Apalagi, BYD Seagull dibanderol dengan harga sangat terjangkau di Tiongkok, sekitar RMB 69.800–85.800 atau setara Rp 155–190 jutaan. Di Indonesia, besar kemungkinan BYD Seagull akan dijual di bawah Rp 300 juta, menjadikannya pesaing serius di segmen EV entry-level yang kini masih dikuasai Wuling Air EV. BYD Indonesia sendiri dikabarkan akan memamerkan dua model sekaligus di GIIAS 2025, yaitu BYD Seagull untuk pasar massal dan Denza Z9 GT untuk pasar premium. Dengan BYD Seagull sebagai ujung tombak terbaru mereka, BYD peluang besar untuk menembus volume pasar yang lebih luas, termasuk konsumen pemula yang ingin beralih dari motor ke mobil listrik. Jika BYD Seagull benar-benar diluncurkan di GIIAS 2025, maka bisa dipastikan bahwa persaingan EV di Indonesia akan semakin sengit. Desain menarik, fitur lengkap, baterai andal, dan harga bersaing menjadikan BYD Seagull paket komplit untuk masyarakat urban. Mobil ini bukan hanya sekadar city car, tetapi representasi mobil listrik masa depan yang ramah lingkungan, aman, dan terjangkau. Lihat Selengkapnya

TANYA LEBIH JAUH TENTANG UNIT

Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.