Suzuki Indonesia Resmi Ekspor Perdana Fronx dan Satria, Target 180 Ribu Unit Hingga 202718 Nov 2025
Suzuki Indonesia Resmi Ekspor Perdana Fronx dan Satria, Target 180 Ribu Unit Hingga 202718 Nov 2025
Jakarta, Goodcar.id - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) resmi membuka babak sejarah baru dengan memulai ekspor perdana Suzuki Fronx dan Suzuki Satria secara bersamaan.
Seremoni yang berlangsung di Plant Cikarang, Bekasi, menjadi penegasan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor strategis Suzuki untuk Asia Tenggara.
Momen ini sekaligus menunjukkan bahwa industri otomotif nasional—mulai dari manufaktur hingga rantai pasok—telah berada pada standar global.
Menegaskan Peran Indonesia di Panggung Ekspor Suzuki
President Director PT Suzuki Indomobil Motor – PT Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano, menegaskan bahwa ekspor perdana dua produk ini adalah milestone besar.
Ekspor perdana Fronx dan Satria adalah bukti nyata kesiapan Indonesia bersaing di pasar internasional. Kami memproduksi kendaraan berstandar global dan menyesuaikan regulasi negara tujuan. Langkah ini menegaskan peran Indonesia sebagai basis produksi strategis Suzuki di Asia Tenggara,” ujar Amano, 18 NOvember di Cikarang.
Dukungan Pemerintah juga hadir lewat kehadiran Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza, yang menegaskan kuatnya sinergi regulator–industri. Dorongan ekspor ini penting mengingat kompetisi otomotif dalam negeri semakin ketat, sementara kontribusi sektor manufaktur non-migas terhadap devisa negara terus menjadi perhatian nasional.
Fronx berpotensi menyumbang 30% ekspor mobil Suzuki
Sebagai pemain lama di industri otomotif Indonesia, Suzuki memproyeksikan ekspor dua produknya mampu menjadi penyumbang devisa signifikan. Hingga 2027, Suzuki menargetkan:
Fronx: 30.000 unit
Satria: 50.000 unit
Kalkulasi internal menunjukkan Fronx berpotensi menyumbang 30% ekspor mobil Suzuki, sementara Satria menyumbang sekitar 60% ekspor sepeda motor dalam periode tersebut.
Pada tahap awal, Asia Tenggara menjadi destinasi utama. Fronx diposisikan menjawab tren global SUV kompak, sementara Satria mengisi segmen motor performa yang diminati di beberapa negara.
Kepercayaan Suzuki terhadap kapasitas industri lokal tak muncul tanpa alasan. Fronx dan Satria dirakit dengan komponen lokal tinggi:
TKDN Fronx: ±63%
TKDN Satria: ±82%
Ini menandakan kesiapan lebih dari 800 pemasok lokal yang mendukung ekosistem produksi Suzuki, termasuk 55% di antaranya merupakan investor domestik dan 32% merupakan UMKM.
Amano kembali menegaskan komitmen Suzuki pada investasi dan kualitas produksi:
“Setiap unit yang kami kirim ke pasar global adalah representasi kompetensi industri Indonesia. Ekspor ini memperluas jejak kami sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi pemasok lokal, tenaga kerja, dan nasional,”* tambahnya.
Kiprah Ekspor Suzuki: 0,8 Juta Mobil dan 1,5 Juta Motor
Suzuki Indonesia bukan pemain baru dalam ekspor. Sejak 1993, perusahaan ini telah mengirim 800.000+ unit mobil. Selain itu 1,5 juta+ unit sepeda motor ke 100+ negara, mulai Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Oseania, Afrika hingga Eropa.
Pada 2025, Suzuki menargetkan ekspor 40.000 unit mobil dan 30.000 unit sepeda motor dalam format CBU maupun CKD.
Untuk memastikan stabilitas pasokan ekspor, Suzuki mengoperasikan fasilitas manufaktur terintegrasi di Bekas, Plant Cikarang diperuntukan mobil penumpang (termasuk Fronx), Plant Tambun 1 untuk sepeda motor
dan Plant Tambun 2 Mobil niaga.
Hingga kini, Suzuki telah berinvestasi lebih dari Rp22 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi secara menyeluruh—mulai dari pressing, welding, painting, assembling, hingga final inspection. Termasuk produksi mesin, transmisi, dan kursi di fasilitas powertrain dan seat plant.
Model baru seperti Fronx bahkan diproduksi dengan robot modern, termasuk teknologi 3D scanning untuk memastikan presisi body, serta pengujian advance seperti ADAS (Advanced Driving Assistance System).
Suzuki juga menyandang status Authorized Economic Operator (AEO) dari Bea Cukai, tanda bahwa proses bisnisnya memenuhi standar keamanan dan kepatuhan internasional—sebuah nilai tambah bagi kelancaran arus ekspor.
Lihat Selengkapnya
Cara Parkir Paralel Suzuki Fronx di Area Sempit, Biar Mobil Bisa Didorong Aman30 Oct 2025
Cara Parkir Paralel Suzuki Fronx di Area Sempit, Biar Mobil Bisa Didorong Aman30 Oct 2025
Jakarta, Goodcar.id — Bagaimana cara parkir paralel Suzuki Fronx? Buat kamu pengguna Suzuki Fronx, pasti pernah menghadapi situasi yang memaksa mobil harus parkir paralel. Terutama di mal atau perkantoran yang ramai, di mana sering kali kita harus parkir paralel di depan mobil lain.
Dalam kondisi kayak gini, penting banget tahu cara agar mobil kamu bisa didorong tanpa mesin menyal, terutama kalau pemilik mobil di samping mobil, belakang atau depan mau keluar lebih dulu.
Masalahnya, pada mobil matic cukup banyak pengemudi yang cuma melepaskan rem tangan dengan harapan mobil bisa digeser. Padahal, kalau tuas transmisi masih di posisi P (Park), mobil tetap terkunci dan nggak bakal bisa digerakkan sama sekali. Nah, di sinilah fitur shift lock pada Suzuki Fronx jadi penyelamat, supaya mobil bisa dimaju mundurkan secara manual alias didorong.
Kenapa Fitur Shift Lock Penting Saat Parkir Paralel
Shift lock pada dasarnya adalah fitur keamanan yang memungkinkan kamu memindahkan tuas transmisi dari posisi P ke N (Netral) tanpa perlu menyalakan mesin. Ini berguna banget saat parkir paralel, karena mobil bisa digeser pelan-pelan kalau dibutuhkan, misalnya saat kendaraan lain mau keluar. Karena pada mobil modern mobil tidak bisa mati jika tuas masih di posisi N.
Fitur ini juga menjaga komponen transmisi tetap aman, dibanding kamu maksa dorong mobil yang masih terkunci di posisi Park.
Langkah-Langkah Membuat Suzuki Fronx Bisa Didorong Saat Parkir
Nah, berikut Cara Parkir Paralel Suzuki Fronx yang benar supaya mobil kamu bisa digeser dengan aman:
Buka kunci mobil dengan remote.
Pastikan sistem keamanan sudah terbuka agar semua mekanisme bisa berfungsi.
Cari cover kecil di sekitar tuas transmisi.
Biasanya ada kotak kecil berpenutup di dekat tuas. Buka cover ini menggunakan kuku atau ujung kunci mobil.
Colokkan ujung kunci ke dalam lubang kecil tersebut.
Dorong perlahan sampai terasa menekan sesuatu di dalamnya — itu adalah tombol pengunci shift lock.
Sambil menekan tombol itu, geser tuas transmisi dari P ke N.
Sekarang mobil kamu sudah berada di posisi netral, artinya bisa digeser atau didorong tanpa harus menyalakan mesin.
Jangan lupa, pastikan rem tangan dalam posisi lepas.
Ini penting banget biar mobil nggak terkunci roda belakangnya.
Tips Tambahan Biar Aman
Saat parkir paralel, pastikan roda mobil kamu lurus, bukan miring ke arah trotoar atau pembatas. Ini memudahkan saat mobil digeser.
Kalau parkiran agak miring, gunakan ganjal kecil di roda depan atau belakang sebagai pengaman tambahan.
Kamu juga bisa tinggalkan nomor HP kecil di dashboard, biar orang lain bisa menghubungi kamu kalau mobil perlu dipindahkan.
Pada dasarnya poarkir paralel di mal atau perkantoran memang butuh trik khusus, apalagi buat mobil modern seperti Suzuki Fronx yang transmisinya otomatis. Cukup tahu cara mengaktifkan shift lock dan memindahkan transmisi ke posisi netral, kamu sudah membantu pengendara lain — sekaligus mencegah transmisi mobil kamu dari kerusakan karena didorong paksa.
Dengan langkah sederhana ini, Suzuki Fronx kamu tetap aman, sopan, dan siap diandalkan di segala situasi parkir.
Lihat Selengkapnya
Cara Cek Odometer Asli atau Palsu, Biar Nggak Ketipu Mobil Bekas27 Oct 2025
Cara Cek Odometer Asli atau Palsu, Biar Nggak Ketipu Mobil Bekas27 Oct 2025
Jakarta, Goodcar.id — Buat kamu yang lagi berburu mobil bekas, hati-hati sama yang satu ini: odometer palsu. Banyak mobil bekas tampil mulus dan kilometer rendah, padahal bisa jadi angkanya sudah “dipoles” biar kelihatan masih muda. Fenomena ini umum banget di pasar mobil bekas, dan kalau kamu nggak jeli, bisa rugi besar di kemudian hari.
Odometer bukan cuma angka pajangan. Ia adalah “riwayat hidup” mobil — seberapa sering dia dipakai, seberapa capek mesinnya, sampai bisa jadi indikator harga yang wajar. Bagi banyak pembeli, kilometer rendah sering dianggap jaminan mobil masih sehat. Padahal, kalau angka itu hasil manipulasi, kamu bisa dapat mobil yang sebenarnya sudah lelah tapi kelihatan “fresh”.
Nah, biar nggak ketipu, berikut cara cek odometer asli atau palsu yang bisa kamu lakukan sendiri sebelum transaksi.
1. Cek Konsistensi dengan Kondisi Fisik Mobil
Langkah paling dasar tapi penting banget: cocokkan angka odometer dengan kondisi fisik mobil.
Kalau odometer menunjukkan 40.000 km tapi setir, pedal, dan jok sudah aus, itu tanda mencurigakan. Mobil yang jarang dipakai biasanya masih punya tekstur kulit setir yang mulus, pedal rem belum aus, dan jok belum kempis.
Perhatikan juga tombol AC, tuas transmisi, dan karpet. Semua bagian ini bisa jadi “bukti kecil” seberapa sering mobil digunakan.
Pada dasarnya makin sering dipakai, makin banyak bagian interior yang aus secara alami. Kalau fisiknya nggak sejalan dengan angka, bisa jadi odometer sudah “dipermak”.
2. Lihat Riwayat Servis di Buku Servis atau Aplikasi
Mobil yang diservis rutin di bengkel resmi pasti punya catatan kilometer di setiap kunjungan.
Cocokkan angka odometer sekarang dengan data terakhir di buku servis. Misalnya, servis terakhir tertulis 90.000 km, tapi sekarang hanya 45.000 km? Sudah jelas ada yang janggal.
Beberapa merek besar seperti Toyota, Honda, Wuling, Hyundai, atau Suzuki juga mencatat riwayat servis lewat aplikasi resmi atau dealer network. Kamu bisa minta print-out atau screenshot riwayat servis untuk verifikasi.
Kalau mobilnya jarang masuk bengkel resmi, coba tanya bengkel langganan pemilik lama — siapa tahu mereka punya catatan digital. Riwayat servis adalah bukti paling kuat untuk menilai keaslian odometer.
3. Perhatikan Panel Instrumen dan Baut-Baut di Sekitarnya
Odometer digital memang terlihat modern, tapi juga bisa dimanipulasi dengan alat scanner.
Lihat baik-baik tampilan angka: apakah font-nya seragam, pencahayaan stabil, dan posisinya sejajar? Kadang setelah dimodifikasi, tampilannya sedikit berbeda.
Untuk mobil analog, cek apakah ada goresan halus di kaca panel, atau baut yang sudah aus di sekitar speedometer. Itu bisa jadi tanda kalau odometer pernah dibuka.
Kalau kamu melihat bekas congkel di dashboard, lebih baik mundur perlahan — mobilnya kemungkinan sudah diutak-atik.
4. Cek di Bengkel Independen atau dengan Alat Scanner
Kalau masih ragu, bawa mobil ke bengkel tepercaya. Bengkel modern bisa pakai alat OBD (On Board Diagnostic) untuk membaca data ECU (Electronic Control Unit).
Menariknya, data di ECU sering masih menyimpan jarak tempuh asli, walau odometer di dashboard sudah diubah.
Buat kamu yang akrab denga teknologi, ada beberapa aplikasi seperti Carly, Car Scanner, atau BlueDriver yang bisa membaca data ECU lewat dongle OBD2. Cukup colok ke port OBD mobil, lalu sambungkan ke ponsel lewat Bluetooth. Praktis banget buat cek mandiri sebelum beli.
5. Gunakan Logika
Logika sederhana juga bisa jadi alat deteksi. Bandingkan usia mobil dengan jarak tempuhnya.
Mobil tahun 2018 tapi baru 20.000 km berarti rata-rata cuma jalan 3.000 km per tahun — angka yang terlalu kecil untuk mobil harian.
Biasanya, mobil pribadi di Indonesia menempuh 10.000–15.000 km per tahun. Jadi kalau jaraknya jauh di bawah itu, wajib curiga.
Kalau penjual bilang “mobil jarang dipakai, cuma buat ke mal”, boleh aja percaya — tapi tetap skeptis dan minta bukti servis rutin yang konsisten.
6. Minta Data Inspeksi Independen
Kalau kamu beli mobil dari platform terpercaya seperti Goodcar.id (👀), pastikan minta laporan inspeksi independen.
Laporan semacam ini mencakup kondisi mesin, transmisi, interior, hingga estimasi jarak tempuh realistis berdasarkan keausan komponen.
Lebih aman lagi kalau ada foto odometer tiap servis, biar bisa dilacak kronologinya.
Ingat, penjual yang transparan nggak akan keberatan nunjukin data inspeksi dan bukti servis — justru yang ngeles-ngeles biasanya punya sesuatu yang disembunyikan.
7. Waspadai Harga Terlalu Murah untuk Kilometer Rendah
Harga juga bisa jadi alarm penting. Kadang mobil dengan kilometer super rendah dijual dengan harga yang terlalu miring.
Jangan buru-buru tergoda — bisa jadi odometer-nya sudah “dipermak” supaya lebih menarik.
Harga yang realistis justru mencerminkan kejujuran penjual. Kalau mobilnya terlihat terlalu “sempurna” tapi harganya jomplang dari pasar, lebih baik cari alternatif lain.
8. Gunakan Jasa Inspeksi
Buat pembeli yang nggak mau repot, sekarang banyak layanan inspeksi profesional yang bisa datang langsung ke lokasi. Mereka akan cek mulai dari angka odometer, riwayat servis, sampai kondisi sasis dan kaki-kaki.
Laporan hasil inspeksi bisa jadi bahan negosiasi juga. Jadi kalau ketahuan odometer dipalsukan, kamu bisa mundur tanpa buang waktu. Kalau kamu beli mobil bekas di platform Goodcar.id, tentunya semua mobil sudah lolos jasa inspeksi. Jadi sebagai konsumen tidak khawatir dapat mobil bekas yang tidak berkualitas.
Lihat Selengkapnya
Jambore Suzuki Club 2025 Jadi Bukti Loyalitas Pengguna Tak Pernah Luntur!18 Oct 2025
Jambore Suzuki Club 2025 Jadi Bukti Loyalitas Pengguna Tak Pernah Luntur!18 Oct 2025
Jakarta, Goodcar.id – Suzuki Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan melalui dukungan penuh pada Jambore Suzuki Club 2025 yang digelar di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta (18/10/25).
Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi akbar antar pengguna Suzuki dari berbagai generasi, sekaligus bentuk nyata dari filosofi layanan Suzuki yang berorientasi pada kepercayaan, kualitas, dan keberlanjutan.
Bagi Suzuki, kepuasan pelanggan bukan sekadar proses jual-beli kendaraan. Lebih dari itu, Suzuki berkomitmen melakukan pendampingan jangka panjang lewat jaringan purna jual dan wadah komunitas yang solid.
Antusiasme Tinggi dari 2.200 Anggota Komunitas
Gelaran tahun ini menjadi edisi ketiga setelah sukses terselenggara pada 2019 dan 2022. Antusiasme peserta meningkat signifikan, dengan lebih dari 2.200 anggota komunitas hadir membawa berbagai model kendaraan Suzuki — mulai dari unit terbaru hingga mobil legendaris produksi tahun 1977.
“Senang rasanya Suzuki Indonesia bisa kembali memberikan dukungan bagi para konsumen yang tergabung dalam komunitas Suzuki untuk menyelenggarakan Jambore Suzuki Club 2025,” ujar Dony Ismi Saputra, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Menurut Dony, peningkatan jumlah peserta menunjukkan loyalitas dan rasa memiliki yang kuat di kalangan pengguna Suzuki. “Antusiasme ini menyentuh hati kami, karena pelanggan bukan hanya membeli kendaraan, tetapi juga menjadi bagian dari keluarga besar Suzuki,” tambahnya.
Tiga Pilar: Love for the Family, Love for the Earth, dan Drive with Love
Mengusung semangat “Lovely Day”, Jambore Suzuki Club 2025 berfokus pada tiga pilar utama:
Love for the Family, mempererat hubungan antaranggota melalui kegiatan keluarga.
Love for the Earth, mengajak komunitas berkontribusi pada kelestarian lingkungan.
Drive with Love, menegaskan komitmen Suzuki pada keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Dukungan Suzuki tahun ini difokuskan pada pilar Drive with Love, yang menonjolkan layanan purna jual dan pengalaman pelanggan.
Servis Gratis hingga Edukasi Keselamatan
Selama acara, peserta bisa menikmati berbagai fasilitas dari Suzuki, seperti:
Layanan purna jual dan pemeriksaan kendaraan gratis, termasuk uji emisi.
Edukasi keselamatan berkendara melalui safety driving experience dan test drive.
Apresiasi pelanggan lewat goodie bag, sesi photo action, dan area refreshment.
Tak hanya itu, tahun ini juga menjadi momen istimewa dengan hadirnya Suzuki XL7 Community Indonesia (SXLCI) sebagai komunitas baru. Bergabungnya SXLCI menandai semakin luasnya ekosistem pengguna Suzuki, terutama untuk model New XL7 Hybrid. Kini, total ada 16 komunitas resmi Suzuki di Indonesia, termasuk SXCI, SECI, BCI, IGNITY, hingga tim rescue Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC).
“Kami merasa bangga karena Suzuki tidak hanya mendukung acara ini, tapi juga memberi perhatian nyata pada kebutuhan kami sebagai pengguna,” ujar Imam Rachmadi, Sekretaris Panitia Jambore Suzuki Club 2025.
“Lewat komunitas, kami belajar tentang perawatan kendaraan, keselamatan berkendara, hingga kepedulian sosial dan lingkungan. Suzuki benar-benar jadi mitra perjalanan, bukan sekadar produsen mobil,” timpal Dony.
“Kami ingin pelanggan merasa tenang karena tahu mereka tidak sendiri. Setiap kendaraan Suzuki didukung layanan purna jual yang tangguh, jaringan bengkel resmi yang luas, dan komunitas yang solid. Itulah makna sebenarnya dari peace of mind,” tutupnya.
Dengan semangat kebersamaan dan pelayanan berkelanjutan, Jambore Suzuki Club 2025 menjadi bukti nyata bahwa kepuasan pelanggan selalu menjadi prioritas utama Suzuki Indonesia.
Lihat Selengkapnya
Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.