Beranda / Mobil Baru / Katalog / BYD Atto 1

BYD Atto 1

Rp 195 Juta - Rp 235 Juta
Jarak Tempuh
300 KM
Mesin
Roda Penggerak
FWD
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Pintu
5
Tempat Duduk
5
Foto Interior
Foto Eksterior
Pilihan Warna
Ciptakan gayamu dengan berbagai pilihan warna
2 Pilihan Warna
Tipe Kendaraan
BYD Atto 1 Dynamic
Rp 195 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
BYD Atto 1 Premium - Long Range
Rp 235 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Fitur Kendaraan
BYD Atto 1 Dynamic
BYD Atto 1 Premium - Long Range
Jarak Tempuh
300 KM
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Mesin
Pintu
5
Roda Penggerak
FWD
Tempat Duduk
5
Power Steering
AUX
USB
Engine On
Camera Back
Parking Sensor
Bluetooth
ABS EBD
Airbag
Alarm
Immobilizer
Overhead Airbag
Side Airbag
Blind Spot Monitor
Collision Avoidance System
Stability Control
Brake Assist
Tire Pressure Monitor
Child Safety Lock
Emergency Stop Signal
Isofix Child Seat
Central Lock
Power Door Lock
Cruise Control
Headup Display
Navigation
Reading Lamp
Heater
Stereo Am Fm
Cd Audio
Wireless Charger
Apple Carplay
Android Auto
Touch Screen
Rear Ac
Electric Seat Adjust
Sunroof
Headrest Adjust
Wiper Auto
Led Daytime
Electric Foldable Mirror
Seat Belt Warning
Hands Free Communication
Welcome Light
Lihat Semua

BYD ATTO 1
Artikel Terkait
Lihat Semua
Wuling Darion PHEV CE VS BYD M6 Superior Captain, Pilih Mana?
10 Nov 2025
Wuling Darion PHEV CE VS BYD M6 Superior Captain, Pilih Mana? 10 Nov 2025 Jakarta, Goodcar.id – Wuling Darion PHEV CE vs BYD M6 Superior Captain, kira-kira mana yang cocok unutk kamu? Tren kendaraan elektrifikasi mulai merambah segmen mobil keluarga. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah kemunculan Wuling Darion PHEV CE dan BYD M6 Superior Captain. Keduanya hadir dengan harga yang relatif berdekatan, Rp439 juta untuk Darion PHEV CE dan Rp433 juta untuk M6 Superior Captain. tapi keduanya membawa pendekatan teknologi yang berbeda. Wuling mengandalkan sistem Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), sedangkan BYD tampil sebagai mobil listrik murni (EV). Perbandingan keduanya menarik untuk disimak, karena masing-masing mewakili dua arah besar dunia otomotif: transisi bertahap menuju listrik penuh, dan penerapan teknologi tanpa emisi secara total. Dimensi Wuling Darion PHEV CE Lebih Besar dibanding BYD M6 Superior Captain Interior Darion PHEV - ISOFIX Dari sisi ukuran, Wuling Darion PHEV CE memiliki bodi yang cukup bongsor. Mobil ini berukuran 4.910 mm x 1.870 mm x 1.770 mm, dengan jarak sumbu roda mencapai 2.910 mm. Secara konfigurasi, Darion CE menggunakan susunan 7 penumpang (2+2+3), yang berarti baris ketiga masih bisa menampung dua orang dewasa dengan nyaman. Suspensi depan MacPherson dan belakang Multi-link independent memberikan keseimbangan antara kenyamanan dan stabilitas. Sistem rem cakram di keempat roda turut meningkatkan kontrol pengereman, terutama untuk kendaraan berbobot besar seperti MPV elektrifikasi. Sementara itu, BYD M6 Superior Captain sedikit lebih kompak namun tetap proporsional untuk MPV premium. Panjang bodinya 4.810 mm, lebarnya 1.910 mm, dan tingginya 1.815 mm, dengan jarak sumbu roda 2.800 mm. Walaupun lebih pendek, dimensi ini membuat M6 lebih lincah untuk penggunaan perkotaan. Konfigurasinya 6 penumpang (2+2+2) dengan captain seat di baris kedua dan dua kursi individual di baris ketiga. Pendekatan ini lebih mengedepankan kenyamanan personal ketimbang kapasitas maksimum, menjadikannya ideal untuk keluarga kecil atau eksekutif yang mengutamakan ruang duduk lega dan privasi. Desain Eksterior & Interior Eksterior BYD M6 Dari tampilan luar, Wuling Darion CE menampilkan gaya modern, menggunakan velg alloy 17 inci dengan ban 215/55 R17, sementara fitur seperti pintu geser elektrik (Autocomfort Sliding Door) dan pintu bagasi otomatis (Smart Electric Tailgate) menambah kesan premium. Fitur tailgate ini bahkan dapat dioperasikan lewat berbagai cara: layar sentuh, remote key, perintah suara, hingga tombol di plafon. Masuk ke kabin, Darion CE menampilkan kombinasi warna Walnut Brown dan Carbon Black. Baris kedua berisi captain seat berbahan kulit sintetis, sementara permukaan interior dilapisi material soft touch. Setir berbalut kulit dan dilengkapi tombol multifungsi yang mudah diakses, memberikan kesan ergonomis dan berkelas. Berbeda dengan itu, BYD M6 Superior Captain membawa karakter lebih futuristik, sesuai citranya sebagai mobil listrik murni. Eksteriornya dihiasi sunroof panorama, lampu LED penuh (termasuk DRL dan foglamp), serta kamera 360° dan sensor parkir di depan-belakang. Kabin M6 terasa lapang dengan nuansa interior warna cokelat, serta kursi depan yang berpengaturan elektrik dan berventilasi, memberi kenyamanan ekstra untuk perjalanan jauh. Instrumen digital 5 inci menampilkan informasi kendaraan secara real-time, sementara wireless charger dan tata letak konsol tengah yang minimalis memperkuat kesan EV modern. Performa dan Teknologi Penggerak Dari kedua model mobil ramah lingkungan tersebut, perbedaan paling mendasar terletak pada sistem penggeraknya. Wuling Darion CE menggunakan teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), yang menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik. Dengan sistem ini, pengguna bisa berkendara dalam mode listrik penuh untuk jarak pendek, lalu berpindah otomatis ke mode hybrid ketika tenaga baterai menurun. Wuling Darion PHEV mengandalkan kombinasi mesin bensin 1.490 cc Naturally Aspirated dengan siklus Atkinson dan motor listrik bertenaga 145 kW (setara 195 HP) serta torsi 230 Nm. Mesin bensinnya sendiri mampu menghasilkan tenaga 105 HP pada 5.800 rpm dan torsi 130 Nm pada 4.600–5.000 rpm. Seluruh tenaga ini disalurkan melalui sistem transmisi Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang membuat perpindahan daya terasa lebih halus dan efisien. Selain itu nobil ini juga dibekali baterai Lithium Iron Phosphate berkapasitas 20,5 kWh, yang memungkinkan Darion PHEV melaju hingga 125 km dalam mode listrik murni (berdasarkan standar CLTC). Tak hanya efisien, mobil ini tetap praktis untuk perjalanan jauh berkat tangki bahan bakar 52 liter dan sistem penggerak Front Wheel Drive (FWD) yang menjaga karakter berkendara tetap stabil dan responsif. Di sisi lain, BYD M6 Superior Captain benar-benar EV murni. Motor listrik AC Permanent Magnet Synchronous Motor menghasilkan tenaga 150 kW (201 hp) dan torsi 310 Nm. Mobil ini menggunakan baterai BYD Blade Battery berkapasitas 71,8 kWh, yang terkenal memiliki tingkat keamanan tinggi. Jarak tempuhnya mencapai 530 km (NEDC) dengan akselerasi 0–100 km/jam dalam 8,6 detik—angka yang cukup impresif untuk MPV keluarga. Dukungan fast charging DC 115 kW memungkinkan pengisian cepat dari 30% ke 80% dalam waktu sekitar setengah jam, sementara AC charging 11,5 kW bisa dilakukan di rumah menggunakan wall charger. Fitur Keselamatan Dalam hal keselamatan, Wuling Darion PHEV CE sudah dibekali fitur standar yang solid. Ada 4 airbag, ABS + EBD + ESC, Hill Hold Control, Electric Parking Brake + Auto-Hold, serta Pedestrian Warning Sound Module. Meskipun belum dilengkapi fitur bantuan mengemudi lanjutan (ADAS), paket ini sudah memadai untuk varian dasar, memastikan keamanan dalam kondisi jalan harian. Namun, BYD M6 Superior Captain unggul jauh dalam aspek ini. Selain fitur dasar seperti 4 airbag, ABS, EBD, dan ESC, MPV ini telah dilengkapi sistem bantuan mengemudi aktif yang lengkap: Adaptive Cruise Control (ACC) Autonomous Emergency Braking (AEB) Forward Collision Warning (FCW) Rear Cross Traffic Alert (RCTA) Lane Departure Assist (LDA) Emergency Lane Keeping Assist (ELKA) Tire Pressure Monitoring System (TPMS) Infotainment dan Konektivitas Kedua mobil sama-sama menghadirkan layar sentuh besar 12,8 inci sebagai pusat kontrol hiburan dan fungsi kendaraan. Pada Wuling Darion CE, layar tersebut menjadi bagian dari sistem IoV (Internet of Vehicle), yang memungkinkan pemantauan status baterai, konsumsi energi, serta pengaturan mode berkendara. Konsep ini menjadikan Darion CE terasa modern dan terhubung, meski belum diumumkan secara resmi dukungan Apple CarPlay atau Android Auto. Sementara itu, BYD M6 Superior Captain membawa layar serupa namun dengan kemampuan rotatable, bisa diputar secara horizontal maupun vertikal. Sistemnya mendukung Apple CarPlay, Android Auto, Bluetooth, dan navigasi satelit, lengkap dengan perintah suara (voice assistant). Dalam konteks pengalaman pengguna, BYD M6 terasa lebih intuitif dan siap pakai bagi pengendara yang terbiasa dengan sistem hiburan digital. Kenyamanan dan Fitur Pendukung Untuk urusan kenyamanan, Wuling Darion CE menawarkan fitur praktis seperti keyless entry, remote tailgate, captain seat ergonomis, dan sistem pendingin kabin otomatis. Konsepnya menitikberatkan pada kemudahan penggunaan sehari-hari, cocok untuk keluarga yang mencari MPV praktis namun tetap berteknologi. Sementara BYD M6 Superior Captain menambahkan sejumlah fitur kenyamanan tambahan seperti auto AC dua zona, filter udara PM2.5, remote control pembuka bagasi, serta keyless entry dan push start. Kabin BYD M6 tidak hanya nyaman, tetapi juga hening, berkat karakter alami mobil listrik yang minim getaran. Baik Wuling Darion PHEV CE maupun BYD M6 Superior Captain sama-sama merepresentasikan arah baru MPV elektrifikasi di Indonesia. Wuling tampil sebagai opsi transisi yang aman, menawarkan kombinasi tenaga bensin dan listrik yang efisien, cocok bagi pengguna yang belum siap sepenuhnya bergantung pada charging station. Sebaliknya, BYD M6 menghadirkan pengalaman EV sejati dengan performa bertenaga, fitur keselamatan unggul, dan sistem digital yang lebih modern. Dengan selisih harga tipis, pemilihannya bergantung pada kebutuhan pengguna. Wuling Darion PHEV, BYD M6, mobil listrik, MPV listrik, mobil hybrid, mobil keluarga, mobil elektrifikasi, komparasi mobil, harga mobil listrik 2025, BYD Indonesia, Wuling Indonesia Lihat Selengkapnya
Spesifikasi BYD K-EV, Kei Car China yang Menyerbu Jepang
03 Nov 2025
Spesifikasi BYD K-EV, Kei Car China yang Menyerbu Jepang 03 Nov 2025 Tokyo, Goodcar.id — BYD, produsen kendaraan energi baru (NEV) asal Tiongkok, resmi memperkenalkan mobil listrik mungil terbarunya, BYD RACCO, di ajang Japan Mobility Show 2025. Mobil ini mengusung konsep K-EV atau kei electric vehicle, yang dirancang khusus untuk pasar Jepang dengan dimensi ringkas, efisiensi tinggi, dan penggunaan baterai khas BYD. Peluncuran BYD RACCO menandai tonggak penting bagi pabrikan tersebut, sekaligus memperkuat strategi ganda “EV + PHEV” melalui kehadiran model hybrid BYD SEALION 6 DM-i di pasar Jepang. Desain dan Dimensi Sesuai Regulasi Kei-Car Jepang Dari sisi ukuran, spesifikasi BYD K-EV dirancang mengikuti batas regulasi kei-car di Jepang. Mobil ini memiliki panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.800 mm — membuatnya ideal untuk kondisi jalan dan parkir sempit di perkotaan Jepang. Meski mungil, RACCO mengusung desain boxy modern dengan garis bodi tegas, serta pintu geser belakang untuk kemudahan akses di ruang terbatas. Karakter ini menjadikannya kompetitor langsung bagi kei-EV lokal seperti Nissan Sakura dan Daihatsu Move Canbus, namun dengan pendekatan desain global ala BYD. Spesifikasi Baterai BYD K-EV Salah satu keunggulan utama dari spesifikasi BYD K-EV terletak pada penggunaan Blade Battery — teknologi baterai lithium-iron-phosphate (LFP) andalan BYD yang dikenal aman dan tahan lama. RACCO diperkirakan hadir dalam dua varian jarak tempuh. Versi standar memiliki estimasi jarak hingga 180 km (WLTP), sementara versi lebih besar diproyeksikan mampu melaju lebih jauh tanpa mengorbankan efisiensi. Mobil ini menggunakan penggerak roda depan (FWD) dan ditujukan untuk kebutuhan mobilitas urban yang praktis serta ekonomis. Dengan baterai padat energi dan manajemen termal yang efisien, RACCO menjadi salah satu K-EV pertama yang menawarkan kombinasi daya tahan, keamanan, dan performa optimal dalam ukuran mini. Strategi BYD untuk Pasar Jepang Kehadiran BYD K-EV RACCO adalah bagian dari strategi jangka panjang BYD di Jepang. Di ajang yang sama, pabrikan ini memperkenalkan BYD SEALION 6 DM-i, model plug-in hybrid pertama mereka untuk pasar Jepang. Mengusung tema “ONE BYD”, pabrikan ini menampilkan lini produk lengkap — mulai dari BYD ATTO 3, DOLPHIN, SEAL, hingga supercar YANGWANG U9. Pameran tersebut menunjukkan ambisi BYD membangun ekosistem mobilitas elektrifikasi menyeluruh, mencakup kendaraan penumpang hingga kendaraan komersial. Sejak memasuki pasar Jepang pada Juli 2022, BYD telah memasarkan model ATTO 3, DOLPHIN, SEAL, dan SEALION 7. Kini, lewat RACCO dan SEALION 6 DM-i, BYD menargetkan memiliki 7-8 model listrik dan hybrid hingga 2027, dengan 66 outlet resmi yang tersebar di seluruh Jepang. Selain kendaraan penumpang, BYD juga meluncurkan truk listrik BYD T35 dan konsep J6 Living Car, menandai ekspansi ke sektor komersial. Truk T35 menggunakan Blade Battery serupa dengan RACCO, dan akan mulai dijual di Jepang pada 2026. Pencapaian ini menegaskan dominasi BYD di pasar kendaraan listrik komersial Jepang, dengan lebih dari 500 unit bus listrik beroperasi dari Hokkaido hingga Okinawa sejak 2015. Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division, menyebut bahwa peluncuran RACCO menjadi bukti komitmen BYD terhadap inovasi yang relevan dengan kebutuhan lokal. “Tahun ini menandai 20 tahun kehadiran BYD di Jepang. Melalui model K-EV dan Super Hybrid DM-i, kami ingin terus menghadirkan kendaraan listrik yang aman, efisien, dan sesuai gaya hidup konsumen Jepang,” ujar Liu. Lihat Selengkapnya
BYD Mulai Blusukan ke Mal-mal di Jepang, Juan Mobil Listrik Murah Rp190 Jutaan
26 Oct 2025
BYD Mulai Blusukan ke Mal-mal di Jepang, Juan Mobil Listrik Murah Rp190 Jutaan 26 Oct 2025 Tokyo, Goodcar.id — Produsen mobil listrik terbesar di dunia, BYD, mulai meluncurkan strategi penjualan baru di Jepang. Bekerja sama dengan jaringan ritel ternama AEON Group, BYD akan membuka gerai mobil listrik di sejumlah pusat perbelanjaan AEON di seluruh Jepang. Langkah ini bukan hal asing di pasar Tiongkok, di mana showroom mobil di dalam mal atau supermarket sudah menjadi pemandangan umum. Namun di Jepang, strategi ini bisa menjadi gebrakan baru untuk menarik konsumen muda yang lebih terbiasa berbelanja di pusat ritel modern. Harga Lebih Terjangkau, Target 30 Lokasi Penjualan Mengutip laporan IT Home, BYD dan AEON berencana menghadirkan penjualan mobil di sekitar 30 pusat perbelanjaan besar di Jepang. Harga mobil listrik BYD di lokasi-lokasi ini disebut akan mulai dari 2 juta yen, atau sekitar Rp190 jutaan (kurs 1 yen = Rp65,9). Menariknya, pihak AEON akan memiliki kebebasan untuk menentukan harga dan strategi promosi sendiri, termasuk kemungkinan memberi potongan harga khusus agar produk BYD bisa lebih kompetitif. Sebagai perbandingan, BYD Dolphin, yang menjadi model paling terjangkau di Jepang saat ini, dijual dengan harga sekitar 2,99 juta yen atau Rp197 jutaan. Dengan rencana penjualan di AEON, harga entry-level BYD bisa turun cukup signifikan, membuka peluang pasar baru di segmen kendaraan listrik terjangkau. Konsumen Dapat Poin Belanja dan Diskon Instalasi Charger Tidak hanya soal harga, konsumen yang membeli mobil BYD di AEON juga akan mendapat poin reward “Waon”, sistem mata uang digital milik AEON Group. Poin ini bisa digunakan untuk berbelanja di jaringan ritel AEON, sehingga menciptakan integrasi antara sektor otomotif dan gaya hidup ritel. Selain itu, pembeli juga akan mendapatkan potongan harga untuk pemasangan charger di rumah, upaya yang sejalan dengan dorongan Jepang dalam memperluas infrastruktur kendaraan listrik domestik. AEON Siapkan Infrastruktur Pengisian Daya di Ratusan Lokasi Kerja sama ini juga diperkuat oleh infrastruktur yang sudah dimiliki AEON. Hingga awal 2025, jaringan ritel tersebut telah menyediakan sekitar 2.500 unit pengisi daya kendaraan listrik di 374 lokasi di seluruh Jepang. Fasilitas ini bisa digunakan oleh pengguna mobil listrik (BEV) maupun plug-in hybrid (PHEV) yang ingin mengisi daya sambil berbelanja. Langkah ini menunjukkan komitmen AEON dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Jepang, sekaligus memperkuat daya tarik lokasi mereka sebagai titik penjualan otomotif masa depan. BYD Kuasai 20% Penjualan EV Impor di Jepang Meski baru masuk pasar Jepang beberapa tahun terakhir, BYD kini sudah mencatat pangsa pasar sekitar 20% dari total penjualan EV impor di Jepang, menurut data dari Japan Automobile Importers Association (JAIA) per September lalu. Dengan strategi penjualan melalui mal AEON, BYD tampaknya ingin memperluas jangkauan konsumennya — terutama dari kalangan keluarga muda dan pembeli yang belum terbiasa dengan model showroom konvensional. Jika strategi ini sukses, bukan tak mungkin pendekatan serupa akan diikuti oleh merek otomotif lain yang ingin menggabungkan penjualan kendaraan dengan pengalaman ritel yang lebih modern dan dekat dengan keseharian konsumen. Kesimpulan: Mobil Listrik Masuk Era Retailisasi Kolaborasi antara BYD dan AEON bukan sekadar strategi jualan, tapi sinyal bahwa masa depan industri otomotif Jepang mulai bergerak ke arah retailisasi — di mana pembelian mobil bisa semudah membeli barang elektronik di pusat perbelanjaan. Dengan harga yang semakin terjangkau dan jaringan pengisian daya yang terus berkembang, pasar mobil listrik di Jepang tampaknya akan semakin kompetitif dalam beberapa tahun ke depan. Lihat Selengkapnya
Jaecoo J5 EV Rilis 3 November 2025 di Indonesia, Harga Prebooking Rp450 Juta!
14 Oct 2025
Jaecoo J5 EV Rilis 3 November 2025 di Indonesia, Harga Prebooking Rp450 Juta! 14 Oct 2025 Jakarta, Goodcar.id – Akhirnya SUV futuristik yang bikin penasaran itu siap menyapa publik Tanah Air. Jaecoo J5 resmi diproduksi secara CKD (Completely Knocked Down) di Indonesia dan akan dipasarkan perdana di ajang GJAW 2025, sebelum resmi meluncur pada 3 November 2025. “Harga prebooking Jaecoo J5 dibanderol Rp450 juta.” kata Mohammad Ilham Pratama, Head of Marketing Jaecoo Indonesia saat media test drive 14 Oktober 2025. Langkah ini sekaligus menandai keseriusan Jaecoo untuk masuk ke segmen SUV elektrik kompak di Indonesia. Sayanhg media termasuk Goodcar hanya boleh mereview dan bagian interior saja. Dari eksteroior, pandangan pertama, tampilannya langsung mencuri perhatian, mirip Range Rover Evouque dengan versi lebih kecil. Nuansa Range Rover di Jaecoo J5 EV bukan kebetulan, sebab Chery Group memang memiliki hubungan teknis dan desain dengan Jaguar Land Rover. Jadi, enggak heran aura desain khas Land Rover terasa wajar muncul di J5. Secara dimensi, Jaecoo J5 EV tergolong SUV crossover kompak dengan panjang 4.380 mm, lebar 1.860 mm, tinggi 1.650 mm, dan wheelbase 2.620 mm. Proporsinya terasa pas untuk penggunaan urban, tapi tetap punya aura gagah khas SUV sejati. Bagian sampingnya menampilkan garis bodi clean dan minimalis, tapi tetap berotot di area fender. Roofline-nya sedikit floating dan pilar-C ramping memberikan nuansa ringan dan klasik — semacam throwback ke era SUV tahun 80–90an, tapi dengan pendekatan modern. Di depan, lampu LED tipis dan grille tertutup khas mobil listrik memperkuat kesan futuristik. Detail aerodinamis di bumper depan membuat tampilannya kian dinamis, sementara velg 18 inci berbalut ban 235/55 R18 menghadirkan kesan proporsional sekaligus premium. Siap Panaskan Segmen SUV Elektrik Kompak Dengan produksi CKD dan harga yang relatif kompetitif di kisaran Rp450 juta, Jaecoo J5 bisa jadi ancaman serius di segmen SUV listrik kompak, seperti BYD Atto 3. Belum banyak detail soal spesifikasi teknis versi produksi massal, tapi dari pengalaman test drive, Jaecoo J5 EV terasa menjanjikan dari sisi kualitas bodi, visibilitas, hingga proporsi desainnya. Lihat Selengkapnya

TANYA LEBIH JAUH TENTANG UNIT

Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.