Beranda / Artikel / Loyalitas Merek Anjlok! Pembeli Mobil Kini Lebih Suka Coba-Coba Merek Baru
Artikel

Loyalitas Merek Anjlok! Pembeli Mobil Kini Lebih Suka Coba-Coba Merek Baru

Tigor Sihombing
08 August 2025 10:16

Jakarta, Goodcar.id – Dunia otomotif global tengah mengalami pergeseran besar dalam pola pikir konsumen. Menurut Deloitte Global Automotive Consumer Study 2025, semakin banyak pembeli mobil di berbagai negara mempertimbangkan untuk beralih merek saat membeli kendaraan berikutnya. Fenomena ini menandakan menurunnya tingkat loyalitas merek yang selama ini menjadi fondasi strategi pemasaran otomotif.

Dalam studi yang melibatkan ribuan responden dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, China, dan India, ditemukan bahwa loyalitas terhadap merek kendaraan semakin mengendur. Misalnya, di pasar Amerika Serikat, sekitar 50% konsumen menyatakan kemungkinan besar akan memilih merek berbeda dibanding mobil mereka saat ini. Di China dan India, angkanya bahkan lebih tinggi—mencapai 66% dan 68%.

“Tren ini menunjukkan bahwa konsumen kini jauh lebih dinamis dan kritis. Mereka tidak lagi terikat pada satu brand semata, melainkan terbuka pada teknologi baru, desain segar, dan nilai tambah lainnya,” ujar Ryan Robinson, Automotive Research Leader di Deloitte, dikutip dari laporan resminya.

Teknologi dan Keberlanjutan Jadi Penentu

Ada sejumlah alasan mengapa loyalitas merek melemah. Menurut Deloitte, pergeseran menuju kendaraan listrik (EV), peningkatan fitur keselamatan, dan kemajuan teknologi hiburan membuat banyak konsumen lebih fokus pada value dan inovasi, ketimbang sekadar nama besar brand.

Misalnya, di pasar China yang kini dipenuhi merek mobil listrik lokal seperti BYD, Nio, dan Li Auto, banyak pembeli mobil pertama langsung memilih merek baru tersebut karena lebih relevan dengan gaya hidup modern dan ramah lingkungan.

Sementara itu di India, faktor harga dan layanan purna jual yang kompetitif jadi alasan utama konsumen ingin mencoba merek baru.

Dampak bagi Produsen Mobil

Penurunan loyalitas ini menjadi tantangan sekaligus peluang. Merek-merek mapan seperti Toyota, Honda, dan Ford harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan pelanggan lama, sekaligus memperbarui penawaran agar tetap kompetitif di mata generasi baru.

“Brand equity bukan lagi jaminan. Konsumen sekarang ingin keterlibatan yang personal, pengalaman digital yang mulus, dan transparansi harga,” tambah Robinson.

Dengan loyalitas merek yang makin menurun, lanskap industri otomotif global menjadi semakin kompetitif. Produsen tak bisa lagi mengandalkan nama besar semata. Sebaliknya, inovasi, pengalaman konsumen, dan nilai tambah menjadi kunci untuk memenangkan hati pembeli generasi baru.

Tags
Loyalitas merek
Tren otomotif 2025
Studi Deloitte
Pasar mobil global
Konsumen otomotif
Mobil listrik
Brand switching
Industri otomotif
Otomotif global
Perilaku konsumen
 
Kendaraan Terkait Lihat Semua