Saat membeli oli, ada deretan kode pada botolnya. Ternyata kode ini bukan sekedar angka dan huruf, tetapi mengandung arti tertentu yang dapat membantu kita menentukan oli yang tepat untuk kendaraan kita. Beberapa kode oli yang sering kita jumpai antara lain SAE, JASO, dan API. Yuk, simak ulasan tentang cara membaca kode oli.
1. Kode SAE
SAE merupakan kependekan dari Society of Automotive Engineering. SAE merupakan perkumpulan atau asosiasi yang mengatur standarisasi berbagai bidang. Kode SAE pada oli digunakan untuk mengidentifikasi kekentalan oli.
Kode yang sering terdapat pada botol oli antara lain SAE 10W-30, SAE 10W-40, SAE 20W-40, dan SAE 20W-50. Huruf W yang ada pada deretan kode tersebut merupakan singkatan dari “winter” atau musim dingin. Adapun angka yang ada di depan huruf W merupakan tingkat kekentalan oli pada suhu dingin dan angka terakhir pada kode oli menunjukkan tingkat kekentalan oli pada suhu panas atau saat mesin bekerja. Semakin besar angka yang tertera pada oli, maka semakin besar tingkat kekentalannya.
Untuk daerah dingin seperti kawasan Eropa, maka oli yang digunakan adalah oli dengan kode angka kecil. Semakin dingin suatu wilayah, maka semakin encer oli yang dibutuhkan, contohnya SAE 5W-35. Berbeda halnya dengan kawasan tropis seperti Indonesia, oli yang cocok yaitu oli yang memiliki tingkat kekentalan yang lebih tinggi, seperti 10W-40 dan 20W-50. Sebagai info tambahan pengujian oli pada suhu dingin dilakukan pada suhu minus 30 hingga 35 derajat celcius. Formulasi oli disesuaikan dengan musim dingin maupun musim panas agar oli tidak mengental dan dapat bekerja secara efektif.
2. Kode API
API merupakan akronim dari American Petroleum Institute yang berguna untuk mengetahui kualitas oli. Di belakang API terdapat dua huruf yang mengikuti seperti API SN atau API CH. Cara membaca kode oli API yaitu huruf pertama menunjukkan peruntukan jenis mesin kendaraan. Kode S menunjukkan mesin bertenaga gasoline, sedangkan kode C menunjukkan mesin diesel. API SN biasanya digunakan sebagai oli mobil, sedangkan API CH biasanya digunakan sebagai oli truk.
Huruf kedua pada kode oli menunjukkan tingkat kebaruan oli. Contohnya, API SN dengan API SG. API SN merupakan jenis olei yang lebih baru dibanding API SG. Semakin baru oli, maka semakin jauh huruf kodenya.
3. Kode JASO
JASO merupakan kependekan dari Japan Automotive Standard Association. Kode JASO digunakan untuk oli yang dipakai pada motor. Di belakang JASO biasanya diikuti kode MA atau MB. Oli JASO MA lebih cocok untuk motor dengan kopling basah seperti motor sport dan motor bebek. Fungsi oli JASO MA yaitu memberikan gesekan agar kopling tidak selip saat dipakai berkendara. Sementara itu, oli JASO MB lebih cocok untuk motor dengan kopling kering seperti motor matic. Motor matic menggunakan kopling yang tidak terendam oli. Oli JASO MB lebih cocok pada jenis motor ini karena gesekannya lebih rendah dibanding JASO MA.
Memahami cara membaca kode oli merupakan hal yang penting agar kita tidak salah pilih oli kendaraan. Jangan lupa melakukan ganti oli setiap 6 bulan sekali atau tiap 10.000 km di bengkel resmi agar mesin kendaraan tetap awet dan memberikan performa yang maksimal.
Demikian ulasan tentang cara membaca kode oli. Jangan salah pilih, ya! oh iyah jangan lupa Buat Good Friend kalau mau cari mobil bekas berkualitas dengan harga paling murah se-Indonesia bisa langsung kunjungi websitenya GoodCar.id. Karena banyak sekalian keuntungan benefit yang akan kalian dapatkan!