Beranda / Mobil Baru / Katalog / BYD Atto 1

BYD Atto 1

Rp 195 Juta - Rp 235 Juta
Jarak Tempuh
300 KM
Mesin
Roda Penggerak
FWD
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Pintu
5
Tempat Duduk
5
Foto Interior
Foto Eksterior
Pilihan Warna
Ciptakan gayamu dengan berbagai pilihan warna
2 Pilihan Warna
Tipe Kendaraan
BYD Atto 1 Dynamic
Rp 195 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
BYD Atto 1 Premium - Long Range
Rp 235 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Fitur Kendaraan
BYD Atto 1 Dynamic
BYD Atto 1 Premium - Long Range
Jarak Tempuh
300 KM
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Mesin
Pintu
5
Roda Penggerak
FWD
Tempat Duduk
5
Power Steering
AUX
USB
Engine On
Camera Back
Parking Sensor
Bluetooth
ABS EBD
Airbag
Alarm
Immobilizer
Overhead Airbag
Side Airbag
Blind Spot Monitor
Collision Avoidance System
Stability Control
Brake Assist
Tire Pressure Monitor
Child Safety Lock
Emergency Stop Signal
Isofix Child Seat
Central Lock
Power Door Lock
Cruise Control
Headup Display
Navigation
Reading Lamp
Heater
Stereo Am Fm
Cd Audio
Wireless Charger
Apple Carplay
Android Auto
Touch Screen
Rear Ac
Electric Seat Adjust
Sunroof
Headrest Adjust
Wiper Auto
Led Daytime
Electric Foldable Mirror
Seat Belt Warning
Hands Free Communication
Welcome Light
Lihat Semua

BYD ATTO 1
Artikel Terkait
Lihat Semua
Komparasi BYD Atto 1 Dynamic VS Wuling Air EV Lite Standard Range, Mana yang lebih Baik?
26 Aug 2025
Komparasi BYD Atto 1 Dynamic VS Wuling Air EV Lite Standard Range, Mana yang lebih Baik? 26 Aug 2025 Jakarta, Goodcar.id – Persaingan mobil listrik entry level di Indonesia makin panas dengan hadirnya dua pilihan populer, yakni BYD Atto 1 Standard Range (Dynamic) dan Wuling Air EV Lite Standard Range. Keduanya sama-sama digadang sebagai mobil listrik ramah kantong yang cocok untuk pemula. Namun, meskipun berada di segmen harga terjangkau, karakter keduanya cukup berbeda. BYD Atto 1 datang dengan desain SUV kompak dan fitur modern, sementara Wuling Air EV Lite lebih condong ke city car mungil yang praktis untuk harian. Pertanyaannya, lebih cocok pilih BYD Atto 1 atau Wuling Air EV Lite? Yuk, simak komparasi lengkapnya sebelum menentukan pilihan. Dimensi & Desain Eksterior Komparasi yang pertama antara BYD Atto 1 Standard Range (Dynamic) dan Wuling Air EV Lite Standard Range adalah, BYD Atto 1 Dynamic memiliki dimensi body 3.925 mm (panjang) x 1.720 mm (lebar) x 1.590 mm (tinggi), wheelbase 2.500 mm. Dimensi ini membuatnya lebih lega dan stabil untuk dikendarai, dan dengan wheelbase yang terbilang lebih panjang dibanding AIR EV. Sebaliknya, Wuling Air EV Lite tampil lebih mungil dengan dimensi 2.974 x 1.505 x 1.631 mm dan wheelbase 2.010 mm. Postur kompaknya bikin mobil ini memiliki kelebihan mudah dipakai di jalanan padat dan gampang cari parkir. Motor, Tenaga & Performa BYD Atto 1 Standard Range dibekali motor listrik PMSM dengan tenaga 55 kW (~75 hp) dan torsi 135 Nm. Akselerasi 0–50 km/jam bisa ditempuh hanya dalam 4,9 detik, dan beberapa sumber mengklaim mobil ini bisa melaju hingga dengan kecepatan puncak 130 km/jam. Sementara itu, Wuling Air EV Lite menggunakan motor RWD yang menghasilkan 30 kW (40 hp) dan torsi 110 Nm. Meski tenaga lebih kecil, performanya cukup untuk mobilitas perkotaan sehari-hari. Kapasitas Baterai & Jarak Tempuh komparasi berikutnya antara BYD Atto 1 Standard Range (Dynamic) dan Wuling Air EV Lite Standard Range adalah soal baterai dan jarak tempuh. BYD Atto 1 SR Dynamic mengusung baterai 30,08 kWh Blade LFP dengan jarak tempuh hingga 300 km (NEDC). Wuling Air EV Lite dibekali baterai 17,3 kWh LFP dengan jarak tempuh sekitar 200 km. Cocok untuk kebutuhan harian di dalam kota tanpa perlu sering isi ulang. Sistem Pengisian Daya BYD Atto 1 mendukung AC charging 6,6 kW dan DC fast charging 30 kW. Bahkan sudah ada fitur V2L (Vehicle-to-Load) untuk suplai listrik ke perangkat eksternal. Di sisi lain, Wuling Air EV Lite hanya mendukung AC charging 2 kW, dengan waktu penuh sekitar 8,5 jam. Jadi lebih cocok diisi semalaman di rumah. Fitur Keselamatan & Kenyamanan BYD Atto 1 unggul dengan paket lengkap: 4–6 airbag, ESC, ABS, EBD, TCS, hill start assist, TPMS, kamera belakang, sensor parkir, cruise control, layar infotainment 10,1 inci, digital cluster 7 inci, hingga keyless entry dengan NFC & Bluetooth digital key. Wuling Air EV Lite lebih sederhana, tapi tetap fungsional. Ada ABS, EBD, airbag pengemudi, ISOFIX, sensor parkir, TPMS, serta sistem hiburan via radio, USB, Bluetooth, dan voice command Wuling Indonesian Command (WIND). Harga Soal harga, antara BYD Atto 1 Standard Range (Dynamic) VS Wuling Air EV Lite Standard Range terbilang mirip. Harga BYD Atto 1 SR Dynamic dibanderol Rp 195 juta (OTR Jakarta). Sedangkan Wuling Air EV Lite dipasarkan di kisaran Rp 184 juta (OTR Jakarta). Selisihnya tipis, namun perbedaan fitur cukup terasa. Pilih Mana? BYD Atto 1 cocok untuk kamu yang butuh performa lebih kuat, jarak tempuh lebih jauh, serta fitur modern dengan rasa SUV kompak. Wuling Air EV Lite pas buat kamu yang cari mobil listrik paling ekonomis, ringkas untuk perkotaan, dan hemat biaya kepemilikan. Pada akhirnya, pilihan tergantung kebutuhan. Kalau mau mobil listrik serba bisa untuk jarak dekat maupun agak jauh, BYD Atto 1 lebih ideal. Tapi kalau kebutuhanmu sebatas mobilitas harian di dalam kota dengan biaya minim, Wuling Air EV Lite bisa jadi opsi paling rasional. Lihat Selengkapnya
Penjualan BYD & DENZA Tembus Ribuan Unit dalam 11 Hari
15 Aug 2025
Penjualan BYD & DENZA Tembus Ribuan Unit dalam 11 Hari 15 Aug 2025 Jakarta, GoodCar.id – Penjualan BYD & Denza melonjak. Dominasi BYD dan DENZA di pasar mobil listrik Indonesia kembali terbukti lewat pencapaian spektakuler pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Bertempat di ICE BSD, Tangerang, pada 23 Juli–3 Agustus 2025, kedua merek ini sukses membukukan 4.195 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) hanya dalam 11 hari pameran. Angka tersebut bukan sekadar statistik penjualan, melainkan sinyal kuat bahwa BYD Group semakin memantapkan posisinya sebagai pemimpin tren kendaraan listrik (EV) di Tanah Air. Pencapaian ini sekaligus menandai tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap inovasi, performa, dan desain premium yang diusung BYD dan DENZA. Tak berhenti di GIIAS, kinerja penjualan kedua merek ini sepanjang semester pertama 2025 juga mencatat hasil gemilang. Dari Januari hingga Juli 2025, BYD dan DENZA berhasil menguasai 53,8% pangsa pasar EV nasional. Total penjualan gabungan mencapai lebih dari 22.600 unit, terdiri dari 16.400 unit BYD dan lebih dari 6.200 unit DENZA. Pangsa pasar sebesar ini memperlihatkan bahwa setengah lebih mobil listrik baru yang beredar di Indonesia berasal dari BYD Group. Capaian ini sulit ditandingi kompetitor, terlebih di tengah persaingan ketat industri otomotif berbasis energi baru. Keberhasilan BYD Group di GIIAS 2025 tidak hanya soal angka penjualan. Dari panggung penghargaan, Hypercar YangWang U9 sukses mencuri perhatian publik dan juri dengan menyabet gelar Special Exhibit Car. Mobil ini menjadi sorotan utama berkat desain futuristis dan teknologi canggih yang dibawanya. Sementara itu, DENZA mengukuhkan statusnya sebagai pemain baru yang diperhitungkan dengan meraih predikat GIIAS Rookie Brand. Gelar ini diberikan atas penampilan booth yang mewah, elegan, dan sarat aktivitas interaktif, sehingga berhasil menciptakan pengalaman berbeda bagi para pengunjung. “Sambutan luar biasa masyarakat Indonesia di GIIAS 2025 menjadi motivasi besar bagi kami. Tahun ini spesial, karena selain memperkenalkan lini kendaraan listrik terbaru, kami juga mencatat pencapaian bersejarah berkat dukungan semua pihak,” ujar Luther Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia. Salah satu faktor kesuksesan BYD dan DENZA di pameran ini adalah konsep booth yang mengutamakan pengalaman imersif bagi pengunjung. Di area BYD, pengunjung bisa melakukan test drive BYD ATTO 1, merasakan langsung respons performa dan kenyamanan kendaraan listrik. Selain itu, tersedia Milestones Corner yang menampilkan perjalanan inovasi BYD, galeri aksesoris, hingga hiburan interaktif seperti VR, layar virtual, dan Car-a-oke. DENZA pun tak kalah mencuri perhatian dengan memamerkan DENZA D9 dan DENZA Z9, sementara YangWang U9 tampil sebagai ikon yang memikat ribuan pasang mata. Sejak kehadirannya di pasar Indonesia, BYD dan DENZA sudah mengantongi sejumlah penghargaan bergengsi. BYD M6 pernah meraih gelar The Best Medium MPV EV, sedangkan DENZA D9 dinobatkan sebagai Car of the Year 2025. Koleksi penghargaan ini memperkuat reputasi BYD Group sebagai pelopor inovasi mobil listrik yang tidak hanya mengedepankan teknologi, tetapi juga memahami kebutuhan konsumen Indonesia. Capaian 53,8% pangsa pasar jelas menjadi tolok ukur baru dalam industri EV nasional. Namun, dengan semakin banyaknya merek global yang masuk ke Indonesia, BYD dan DENZA perlu terus menjaga momentum. Fokus pada peningkatan layanan purna jual, pengembangan infrastruktur pengisian daya, serta penawaran model yang beragam akan menjadi kunci mempertahankan posisi dominan. Apalagi, tren kendaraan listrik di Indonesia diprediksi akan tumbuh pesat dalam lima tahun ke depan seiring dukungan pemerintah terhadap transisi energi bersih. Bagi konsumen, pencapaian BYD dan DENZA di GIIAS 2025 menjadi sinyal bahwa pilihan EV berkualitas semakin beragam, dengan standar teknologi dan layanan yang terus berkembang. Lihat Selengkapnya
BYD Song Plus Kesambar Petir Tiga Kali, Tetap Selamat Tanpa Kerusakan
11 Aug 2025
BYD Song Plus Kesambar Petir Tiga Kali, Tetap Selamat Tanpa Kerusakan 11 Aug 2025 China, Goodcar.id - Insiden unik menimpa sebuah mobil listrik di Tiongkok ketika BYD Song Plus kesambar petir sebanyak tiga kali berturut-turut. Kejadian ini terjadi pada 6 Agustus 2025 di area layanan Tieshan, Beihai, Guangxi. Rekaman kamera dasbor dari sekitar lokasi memperlihatkan kilatan cahaya dan busur listrik yang menghantam bagian atap mobil, namun menakjubkannya, pengemudi dan penumpang di dalam BYD Song Plus kesambar petir itu selamat tanpa cedera. Video insiden BYD Song Plus kesambar petir tersebut viral di media sosial dan media otomotif internasional. Peristiwa langka ini memicu rasa penasaran banyak orang soal keamanan mobil listrik ketika terkena sambaran petir secara langsung. Menurut laporan CnEVPost dan NTV News, mobil listrik tersebut tetap bisa dikendalikan setelah kejadian dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan fatal di bagian eksterior maupun interior. Pemeriksaan teknis setelah insiden memastikan bahwa BYD Song Plus kesambar petir itu tidak mengalami kerusakan pada baterai utama, unit kontrol elektronik, maupun motor listrik. Temuan ini dilaporkan oleh NTV News dan Nepal Drives. Menurut pihak BYD, sistem perlindungan daya atau power cut-off protection langsung aktif saat petir menyambar, sehingga arus listrik tidak merusak komponen vital kendaraan. Pernyataan ini disampaikan oleh Li Yunfei, General Manager Brand & PR BYD, dan dikutip dari CnEVPost serta AAStocks. Para ahli juga menjelaskan bahwa keselamatan pada insiden BYD Song Plus kesambar petir ini berkat desain bodi logam tertutup yang berfungsi layaknya sangkar Faraday. Struktur ini mampu menghantarkan arus listrik dari petir langsung ke tanah tanpa membahayakan orang di dalam kabin. Prinsip ini sama seperti yang digunakan pada pesawat terbang dan kendaraan logam lainnya, sehingga meskipun sambaran terlihat dramatis, risiko cedera bisa diminimalkan. Insiden BYD Song Plus kesambar petir ini sekaligus menjadi pembuktian kemampuan mobil listrik modern menghadapi kondisi ekstrem. Banyak orang yang sebelumnya ragu terhadap keamanan kendaraan listrik di tengah cuaca buruk kini bisa melihat bukti langsung bahwa teknologi keselamatan yang diterapkan pabrikan bekerja sesuai fungsinya. Selain itu, kasus BYD Song Plus kesambar petir ini juga mengangkat kesadaran tentang pentingnya standar keselamatan tinggi dalam industri otomotif. Dengan penjualan mobil listrik yang terus meningkat, insiden seperti ini menunjukkan bahwa produsen harus terus mengembangkan sistem perlindungan bagi pengemudi dan penumpang, termasuk menghadapi risiko sambaran petir. Kisah BYD Song Plus kesambar petir ini akhirnya menjadi bahan diskusi di berbagai forum otomotif dan media sosial. Banyak yang memuji ketangguhan mobil listrik tersebut, sementara sebagian lainnya mempertanyakan bagaimana performa kendaraan lain jika menghadapi situasi serupa. Yang jelas, insiden ini akan menjadi salah satu contoh nyata bahwa teknologi kendaraan listrik, khususnya BYD Song Plus, mampu memberikan rasa aman bahkan di tengah kondisi cuaca ekstrem. Lihat Selengkapnya
Loyalitas Merek Anjlok! Pembeli Mobil Kini Lebih Suka Coba-Coba Merek Baru
08 Aug 2025
Loyalitas Merek Anjlok! Pembeli Mobil Kini Lebih Suka Coba-Coba Merek Baru 08 Aug 2025 Jakarta, Goodcar.id – Dunia otomotif global tengah mengalami pergeseran besar dalam pola pikir konsumen. Menurut Deloitte Global Automotive Consumer Study 2025, semakin banyak pembeli mobil di berbagai negara mempertimbangkan untuk beralih merek saat membeli kendaraan berikutnya. Fenomena ini menandakan menurunnya tingkat loyalitas merek yang selama ini menjadi fondasi strategi pemasaran otomotif. Dalam studi yang melibatkan ribuan responden dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, China, dan India, ditemukan bahwa loyalitas terhadap merek kendaraan semakin mengendur. Misalnya, di pasar Amerika Serikat, sekitar 50% konsumen menyatakan kemungkinan besar akan memilih merek berbeda dibanding mobil mereka saat ini. Di China dan India, angkanya bahkan lebih tinggi—mencapai 66% dan 68%. “Tren ini menunjukkan bahwa konsumen kini jauh lebih dinamis dan kritis. Mereka tidak lagi terikat pada satu brand semata, melainkan terbuka pada teknologi baru, desain segar, dan nilai tambah lainnya,” ujar Ryan Robinson, Automotive Research Leader di Deloitte, dikutip dari laporan resminya. Teknologi dan Keberlanjutan Jadi Penentu Ada sejumlah alasan mengapa loyalitas merek melemah. Menurut Deloitte, pergeseran menuju kendaraan listrik (EV), peningkatan fitur keselamatan, dan kemajuan teknologi hiburan membuat banyak konsumen lebih fokus pada value dan inovasi, ketimbang sekadar nama besar brand. Misalnya, di pasar China yang kini dipenuhi merek mobil listrik lokal seperti BYD, Nio, dan Li Auto, banyak pembeli mobil pertama langsung memilih merek baru tersebut karena lebih relevan dengan gaya hidup modern dan ramah lingkungan. Sementara itu di India, faktor harga dan layanan purna jual yang kompetitif jadi alasan utama konsumen ingin mencoba merek baru. Dampak bagi Produsen Mobil Penurunan loyalitas ini menjadi tantangan sekaligus peluang. Merek-merek mapan seperti Toyota, Honda, dan Ford harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan pelanggan lama, sekaligus memperbarui penawaran agar tetap kompetitif di mata generasi baru. “Brand equity bukan lagi jaminan. Konsumen sekarang ingin keterlibatan yang personal, pengalaman digital yang mulus, dan transparansi harga,” tambah Robinson. Dengan loyalitas merek yang makin menurun, lanskap industri otomotif global menjadi semakin kompetitif. Produsen tak bisa lagi mengandalkan nama besar semata. Sebaliknya, inovasi, pengalaman konsumen, dan nilai tambah menjadi kunci untuk memenangkan hati pembeli generasi baru. Lihat Selengkapnya

TANYA LEBIH JAUH TENTANG UNIT

Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.