Geely Bangun Safety Centre Rp4,7 Triliun, Fokus Keselamatan Mobil Listrik17 Dec 2025
Geely Bangun Safety Centre Rp4,7 Triliun, Fokus Keselamatan Mobil Listrik17 Dec 2025
Ningbo, Tiongkok, GoodCar.id – Geely Auto Group resmi mengoperasikan Geely Safety Centre terbaru yang diklaim sebagai fasilitas pengujian keselamatan otomotif terbesar dan paling canggih di dunia. Pusat pengujian ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Geely dalam meningkatkan standar keselamatan kendaraan, sejalan dengan pergeseran industri otomotif menuju elektrifikasi dan kendaraan cerdas. Dibangun di atas lahan seluas 45.000 meter persegi dengan nilai investasi awal lebih dari RMB 2 miliar atau setara Rp4,7 triliun, Geely Safety Centre dirancang sebagai pusat pengembangan dan pengujian keselamatan yang mampu mengakomodasi kebutuhan kendaraan modern secara menyeluruh. Keberadaan fasilitas ini memungkinkan Geely mempercepat inovasi teknologi keselamatan sekaligus menetapkan tolok ukur baru bagi industri otomotif global.
Melalui jaringan Geely Safety Centre yang tersebar di berbagai negara, Geely telah menorehkan lima rekor dunia di bidang keselamatan otomotif, termasuk sebagai ekosistem laboratorium keselamatan otomotif terbesar di dunia dengan total luas mencapai 81.930,745 meter persegi. Fasilitas terbaru ini dilengkapi lintasan uji tabrak dalam ruangan terpanjang dengan panjang 293,39 meter, terowongan angin dengan pengaturan ketinggian serta simulasi iklim terbesar seluas 28.536,224 meter persegi, zona uji tabrak kendaraan dengan variasi sudut benturan 0–180 derajat terluas sebesar 12.709,293 meter persegi, serta pusat pengujian dengan cakupan jenis uji keselamatan terbanyak, yakni 27 jenis pengujian dalam satu fasilitas.
“Keselamatan selalu menjadi prioritas utama Geely Auto Group selama lebih dari 30 tahun terakhir. Kami berkomitmen untuk melampaui standar nasional maupun regional guna menetapkan kriteria baru dalam keselamatan yang memberi manfaat bagi industri otomotif secara luas serta konsumen di seluruh dunia. Dengan peresmian Geely Safety Centre yang baru, kami membuka babak baru dalam pengembangan keselamatan di era kendaraan cerdas,” ujar Jerry Gan, CEO Geely Auto Group.
Pendekatan Keselamatan Menyeluruh di Era Mobilitas Cerdas
Tidak hanya berfokus pada uji tabrak berkecepatan tinggi dan perlindungan pejalan kaki, Geely Safety Centre juga mendukung pengujian keselamatan kendaraan secara komprehensif. Pengujian tersebut mencakup simulasi sistem keselamatan aktif, pengujian baterai dan sistem penggerak kendaraan listrik, hingga evaluasi aspek kesejahteraan pengguna.
Pendekatan ini merepresentasikan konsep “comprehensive safety” Geely yang mencakup perlindungan fisik kendaraan, keamanan data dan privasi, serta kesehatan manusia dan lingkungan di era kendaraan cerdas dan terkoneksi. Untuk mendukung aspek tersebut, Geely Safety Centre dilengkapi kapabilitas pengujian keamanan siber yang telah tersertifikasi China National Accreditation Service for Conformity Assessment (CNAS). Pengujian meliputi evaluasi chip, firmware, sistem enkripsi data, pembaruan perangkat lunak over-the-air (OTA), hingga sensor dan kontroler kendaraan.
Dari sisi kenyamanan dan kesehatan pengguna, Geely juga menghadirkan tim khusus “Golden Nose” yang bertugas memastikan material serta komponen kabin memenuhi standar “zero harmful gas and odor”, guna menciptakan kualitas kabin yang lebih aman dan nyaman.
Pusat Kolaborasi Global
Geely Safety Centre juga dirancang sebagai platform kolaborasi global untuk mendorong pengembangan teknologi dan standar keselamatan otomotif di era kendaraan cerdas. Melalui fasilitas ini, Geely memperkuat kerja sama dengan berbagai institusi dan mitra strategis, termasuk China Automotive Technology and Research Center (CATARC) dan Tsinghua University, salah satunya melalui penerbitan bersama dokumen resmi terkait pengembangan keselamatan kendaraan cerdas.
Selama satu dekade terakhir, Geely tercatat telah menginvestasikan lebih dari RMB 250 miliar atau setara Rp590 triliun untuk riset dan pengembangan, dengan keselamatan sebagai prioritas utama. Geely Safety Centre menjadi wujud konkret dari komitmen tersebut dalam menghadirkan solusi mobilitas yang lebih aman, cerdas, dan berkelanjutan bagi konsumen global.
“Transformasi global industri otomotif menuju kendaraan listrik yang cerdas mendorong hadirnya benchmark keselamatan yang baru dan lebih tinggi, baik dari sisi fisik maupun digital. Kehadiran Geely Safety Centre yang baru mendukung sekaligus mempercepat inovasi keselamatan melalui kolaborasi dengan para pemimpin teknologi keselamatan dunia,” kata Li Chuanhai, Vice President Geely Auto Group sekaligus Head of Geely Research Institute.
Lihat Selengkapnya
Changan Rayakan Produksi ke-30 Juta Sejak 198310 Dec 2025
Changan Rayakan Produksi ke-30 Juta Sejak 198310 Dec 2025
Jakarta, Goodcar.id — Changan resmi menembus pencapaian produksi 30 juta unit yang dirayakan pada 9 Desember 2025. Mungkin banyak yang belum tahu, jika produsen otomotif asal Chongqing itu sudah membuat mobil sejak tahun 1983.
Maka dari itu, produksi unit ke 30 juta ini untuk perusashaan yang hampir berusia 40 tahun begitu sangat penting. Terlebih Changan menjadi pabrikan independen China pertama yang mencapai angka tersebut.
Namun yang paling menarik, lompatan penjualan terjadi signifikan dari 20 juta ke 30 juta unit hanya membutuhkan empat tahun (produksi 20 juta di tahun 2021), yang menandakan agresivitas pertumbuhan mobil listrik Changan.
Saat ini, Changan membawahi lima sub-brand utama yakni Avatr, Nevo, Deepal, Changan, dan Kaicheng. Kelima brand ini menjadi ujung tombak strategi elektrifikasi dan digitalisasi Changan di pasar global.
Changan juga sempat melakukan re-organisasi besar pada 29 Juli lalu. Ketika China Changan Automobile Group Co., Ltd. resmi berdiri sebagai BUMN baru yang berada langsung di bawah pemerintah pusat China, bergabung dengan raksasa lain seperti FAW dan Dongfeng.
Targetkan 5 Juta unit di 2025
Dalam keterangan resminya dikutip 10 Desember 2025, Chairman Zhu Huarong menetapkan target besar Produksi & penjualan 5 juta unit pada 2030
Porsi kendaraan listrik (NEV) lebih dari 60%, dengan penjualan ekspor lebih dari 30%.
Mengutip laman Carnews, disebutkan Changan bukan satu-satunya pabrikan yang menembus angka 30 juta unit di China. Tahun ini 2025, SAIC-GM-Wuling (SGMW) dan FAW-Volkswagen juga mengumumkan pencapaian serupa.
Sebagai perbandingan:
FAW-Volkswagen: butuh 34 tahun untuk mencapai 30 juta unit
Volkswagen global: 46 tahun untuk mencapai milestone yang sama
FAW-Volkswagen menandai rekor itu dengan unit Audi A5L sebagai mobil ke-30 juta yang keluar dari lini produksi.
Sepanjang November, Changan mencatat penjualan 283.000 unit, tumbuh 2,3% secara tahunan. Angka tersebut mencakup:
125.000 unit NEV, naik 23% year-on-year
55.000 unit ekspor, naik signifikan 47%
Rencana 2030: Luncurkan 50 Model NEV Baru
Pada Guangzhou Auto Show 2025, Changan mengumumkan roadmap besar untuk tujuh tahun ke depan. Mereka menargetkan merilis lebih dari 50 model NEV hingga 2030, seluruhnya berbasis arsitektur cerdas baru bernama Tianshu Intelligent Architecture.
Model-model ini akan mencakup SUV entry-level, MPV medium hingga besar, dan SUV off-road.
Per November 2025 Changan mengklaim sudah menjual Deepal Tembus 700 Ribu Unit, Avatr 14.057 unit, Deepal 33.060 unit, dan Nevo 46.909 unit. Deepal bahkan mencatat akumulasi pengiriman 700.000 unit, menjadikannya salah satu sub-brand NEV paling stabil di pasar domestik China.
Lihat Selengkapnya
Biaya Balik Nama Mobil Listrik Bekas: Aturan Resmi Pemerintah yang Perlu Kamu Tahu07 Nov 2025
Biaya Balik Nama Mobil Listrik Bekas: Aturan Resmi Pemerintah yang Perlu Kamu Tahu07 Nov 2025
Jakarta, Goodcar.id – Jika kamu baru saja membeli mobil listrik bekas, proses balik nama jadi langkah penting agar kepemilikan kendaraan tercatat secara sah dan bebas masalah di kemudian hari. Pemerintah Indonesia pun telah menetapkan aturan baru yang meringankan pemilik kendaraan bekas, termasuk kendaraan listrik, dalam proses administrasinya.
Berlaku untuk Kendaraan Pertama
Salah satu perubahan regulasi paling signifikan adalah penghapusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) untuk penyerahan kedua dan seterusnya. Dasar hukumnya tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Pada Pasal 12 ayat (1) dijelaskan bahwa objek BBNKB hanya berlaku untuk penyerahan pertama kendaraan bermotor.
Mengacu pada situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dijelaskan bahwa BBNKB untuk kendaraan bekas resmi dihapus melalui kebijakan.
Kebijakan serupa juga diberlakukan di sejumlah daerah lain. Contohnya di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana per 5 Januari 2025, tarif balik nama kendaraan bekas tidak lagi dikenakan BBNKB, sebagaimana dikutip dari laman resmi Samsat Sleman (jogjaprov.go.id).
Artinya, secara nasional, proses balik nama kendaraan—termasuk mobil listrik bekas—jadi lebih ringan dan efisien dari sisi biaya bea balik nama.
Khusus Mobil Listrik: Ada Insentif Pajak Tambahan
Pemerintah juga memberikan keringanan khusus bagi pemilik mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV). Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2023, kendaraan listrik dibebaskan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan BBNKB di beberapa provinsi.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Dengan demikian, pembeli mobil listrik bekas tidak hanya diuntungkan dari penghapusan BBNKB kendaraan bekas, tapi juga potensi pembebasan pajak tahunan di wilayah yang telah mengadopsi regulasi tersebut, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DIY.
Biaya Lain yang Tetap Dikenakan
Meski BBNKB dihapus, bukan berarti proses balik nama kendaraan menjadi gratis sepenuhnya. Ada beberapa komponen biaya administratif yang tetap harus dibayar di kantor Samsat.
Mengacu pada panduan Korlantas Polri dan Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), berikut estimasi biaya balik nama kendaraan roda empat:
Penerbitan STNK baru: Rp 200.000
Penerbitan BPKB baru: Rp 375.000
Penerbitan TNKB (pelat nomor): Rp 100.000
SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan): Rp 143.000
Administrasi balik nama: sekitar Rp 100.000
Apabila kendaraan berasal dari luar daerah (mutasi masuk atau keluar), maka akan ada tambahan biaya administrasi sesuai ketentuan di masing-masing provinsi.
Dengan demikian, meski BBNKB kini Rp 0, pemilik mobil listrik bekas tetap perlu menyiapkan dana sekitar Rp 800.000–Rp 1 juta untuk menutup seluruh biaya penerbitan dokumen baru dan kewajiban pajak daerah.
Langkah Singkat Balik Nama Mobil Bekas
Agar proses administrasi berjalan lancar, berikut tahapan balik nama mobil bekas berdasarkan ketentuan Korlantas Polri dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda):
Siapkan dokumen lengkap, seperti KTP pemilik lama dan baru, STNK, BPKB, serta kuitansi jual beli.
Lakukan cek fisik kendaraan di Samsat untuk memastikan nomor rangka dan mesin sesuai dokumen.
Serahkan berkas dan isi formulir balik nama di loket pelayanan Samsat.
Bayar biaya administrasi yang meliputi STNK, BPKB, TNKB, SWDKLLJ, dan PKB.
Ambil STNK dan BPKB baru atas nama pemilik yang baru setelah seluruh proses diverifikasi.
Kenapa Balik Nama Itu Penting
Melakukan balik nama kendaraan bukan hanya urusan administratif, tapi juga menyangkut legalitas kepemilikan. Nama yang tertera pada STNK dan BPKB harus sesuai dengan pemilik baru agar tidak ada kendala dalam urusan pajak, klaim asuransi, atau transaksi jual-beli berikutnya.
Selain itu, jika proses balik nama ditunda, potensi denda pajak tahunan bisa muncul karena sistem Samsat tetap mencatat kendaraan atas nama pemilik sebelumnya.
Lihat Selengkapnya
Cara Ganti Baterai Remote NETA V, Biar Smart Key Nggak Mati Mendadak03 Nov 2025
Cara Ganti Baterai Remote NETA V, Biar Smart Key Nggak Mati Mendadak03 Nov 2025
Jakarta, Goodcar.id — Buat kamu pengguna mobil listrik NETA V, mungkin udah mulai ngerasain nih: tombol smart key kadang agak telat responsnya, atau malah nggak berfungsi sama sekali. Tenang dulu, bukan berarti remotemu rusak—kemungkinan besar cuma baterai remote NETA V yang udah mulai lemah.
Mobil listrik NETA V sendiri sudah dua tahun eksis di Indonesia, jadia jangan sampai bagian kecil seperti baterai remote NETA V terlupakan yang efeknya pintu jadi enggak bisa dibuka.
Kenapa Baterai Remote NETA V Bisa Habis
Sama kayak baterai jam tangan, baterai remote NETA V juga punya umur pakai. Kalau kamu sering pakai mobil tiap hari, buka-tutup pintu, atau hidup-matiin mobil pakai tombol start, dayanya bakal cepat berkurang.
Tanda paling umum adalah lampu indikator kunci di dashboard (MID) muncul warna merah meski smart key ada di kabin. Artinya, baterai udah lemah dan sebentar lagi bisa habis total. Raditio Hutomo, After Sales Director PT Neta Auto Indonesia, bilang kalau kondisi kayak gini berarti waktunya ganti. “Kalau indikator merah udah nyala, segera ganti baterainya. Nggak perlu nunggu sampai remotenya mati total,” jelasnya.
Siapkan Baterai Baru dan Alat Sederhana
Kabar baiknya, baterai remote NETA V bisa diganti sendiri di rumah tanpa ribet. Jenis baterainya adalah CR2025, gampang banget dicari di minimarket, toko elektronik, atau online shop. Kamu juga cuma butuh obeng kecil (minus) buat bantu buka casing remot.
Sebelum mulai, pastiin tanganmu kering dan area kerja bersih, biar komponen di dalam kunci nggak kena debu atau lembap.
Langkah-Langkah Ganti Baterai Remote NETA V
Pegang smart key NETA V dengan posisi stabil di bagian tengah.
Buka cover belakang pelan-pelan—jangan dicongkel paksa biar casing nggak patah.
Gunakan obeng kecil untuk membuka bagian dalam lewat lubang kecil di bodi kunci.
Lepas pelindung putih/transparan yang menutup komponen dalam smart key.
Keluarkan chip hijau dengan hati-hati dan taruh di tempat bersih.
Ganti baterai remote NETA V lama dengan yang baru (CR2025), pastikan posisi polaritasnya benar.
Rakit ulang semua bagian sesuai urutan semula dan pastikan tertutup rapat.
Coba tekan tombol lock dan unlock buat ngetes. Kalau pintu langsung respons, berarti penggantian sukses dan baterai remote NETA V kamu udah siap lagi beraksi.
Tips Biar Baterai Remote NETA V Awet
Ada beberapa hal simpel biar baterai remote NETA V nggak cepat soak. Hindari nyimpen smart key di tempat panas seperti dashboard, jangan sampai kena air, dan kalau mobil jarang dipakai, sesekali tekan tombol kunci biar baterainya tetap aktif.
Menurut Raditio, umur baterai bisa beda-beda tergantung pemakaian. “Kalau mobilnya sering dipakai harian, ganti tiap dua tahun itu ideal. Tapi kalau jarang, bisa lebih awet,” ujarnya.
Lihat Selengkapnya
Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.