Beranda / Mobil Baru / Katalog / Geely EX5

Geely EX5

Rp 475 Juta - Rp 515 Juta
Jarak Tempuh
-
Mesin
Permanent Magnet Synchronous Motor
Roda Penggerak
FWD
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Pintu
5
Tempat Duduk
5
Foto Interior
Foto Eksterior
Pilihan Warna
Ciptakan gayamu dengan berbagai pilihan warna
5 Pilihan Warna
Snowy White
Carbon Black
Turquoise Green
Frost Grey
Moonlight Silver
Tipe Kendaraan
Geely EX5 MAX
Rp 515 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Geely EX5 PRO
Rp 475 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Fitur Kendaraan
Geely EX5 MAX
Geely EX5 PRO
Jarak Tempuh
-
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Mesin
Permanent Magnet Synchronous Motor
Pintu
5
Roda Penggerak
FWD
Tempat Duduk
5
Power Steering
USB
Engine On
Camera Back
Parking Sensor
Bluetooth
ABS EBD
Airbag
Alarm
Immobilizer
Overhead Airbag
Side Airbag
Blind Spot Monitor
Collision Avoidance System
Stability Control
Brake Assist
Tire Pressure Monitor
Child Safety Lock
Emergency Stop Signal
Isofix Child Seat
Central Lock
Power Door Lock
Cruise Control
Headup Display
Navigation
Reading Lamp
Heater
Stereo Am Fm
Wireless Charger
Apple Carplay
Android Auto
Touch Screen
Rear Ac
Electric Seat Adjust
Sunroof
Headrest Adjust
Wiper Auto
Led Daytime
Electric Foldable Mirror
Seat Belt Warning
Hands Free Communication
Welcome Light
Lihat Semua

GEELY EX5
Artikel Terkait
Lihat Semua
Skandal Penjualan Mobil Tak Laku di China, Dimanipulasi agar Terlihat Laris
04 Jun 2025
Skandal Penjualan Mobil Tak Laku di China, Dimanipulasi agar Terlihat Laris 04 Jun 2025 Jakarta, Goodcar.id - Industri otomotif China tengah disorot tajam menyusul terbongkarnya praktik curang yang melibatkan ribuan unit kendaraan. Mobil-mobil yang sejatinya belum pernah digunakan, kini dijual sebagai mobil bekas lewat strategi manipulatif yang dikenal sebagai “zero-kilometre used car”. Dalam skema ini, mobil baru yang tak kunjung terjual diregistrasi sebagai kendaraan bekas oleh diler atau pihak ketiga yang terafiliasi. Secara administratif, unit tersebut tercatat telah “terjual”, meski odometernya nyaris nol. Selanjutnya, mobil kembali dipasarkan ke publik sebagai mobil bekas dengan diskon besar. Tujuannya yaitu mengerek angka penjualan pabrikan agar terlihat laris-manis di atas kertas. Skema ini bukan kesalahan prosedural, melainkan strategi sistematis yang dijalankan untuk mendongkrak pencapaian target distribusi. Beberapa analis menyebut praktik ini sebagai bentuk channel stuffing, memasukkan produk ke rantai distribusi agar penjualan terlihat tinggi. Dampaknya tidak main-main. Konsumen sering kali tidak sadar bahwa unit yang mereka beli sebenarnya sudah didaftarkan lebih dulu atas nama entitas lain. Hal ini membuat masa garansi kendaraan terpotong, atau bahkan sudah berjalan sejak registrasi pertama, bukan saat pembeli membawa pulang mobil. Mengutip laman Carnewschina, disebutkan bahkan beberapa mobil nol kilometer dilaporkan masih memiliki tanggungan cicilan atau status kepemilikan yang tidak transparan. Risiko hukum dan finansial bisa menjerat pembeli yang tak hati-hati. Penyebab utama munculnya praktik ini adalah overkapasitas produksi. Data terbaru mencatat ada lebih dari 3,5 juta unit stok mobil penumpang di seluruh China per April 2025. Sebagian pabrikan besar bahkan hanya mengoperasikan lini produksinya di bawah 50% kapasitas optimal. Dalam kondisi seperti ini, banyak produsen terjebak pada strategi jangka pendek. Harga ditekan habis-habisan, diskon digelontorkan besar-besaran, dan akhirnya—angka penjualan dimanipulasi agar terlihat sehat di mata investor dan pasar. Model seperti BYD Qin L menjadi salah satu korban. Harga mobil ini di pasar mobil bekas anjlok hingga 40% di bawah harga resmi, menimbulkan efek domino terhadap brand lain dan memperparah kekacauan harga di pasar. Pemerintah China Turun Tangan Tingginya eskalasi kasus memaksa Kementerian Perdagangan China turun tangan. Pada 27 Mei lalu, otoritas mengumpulkan sejumlah pemain besar seperti BYD, Dongfeng, dan platform mobil bekas Guazi untuk membahas solusi jangka panjang. Regulasi ketat dan transparansi transaksi menjadi dua isu utama. Pemerintah disebut tengah menyusun mekanisme pengawasan serupa dengan praktik SEC (Securities and Exchange Commission) di Amerika Serikat dalam mengawasi laporan keuangan dan distribusi. Sejumlah tokoh industri, seperti Chairman Great Wall Motor, Wei Jianjun, mengkritik keras praktik ini. Ia menyebutnya sebagai "jalan pintas yang merusak", karena tidak hanya menipu publik tapi juga menghancurkan nilai merek secara perlahan. “Kalau hanya mengejar angka, lalu kehilangan kepercayaan publik, pada akhirnya industri ini akan tumbang dari dalam,” kata Wei. Mobil Tidak Laku China Dibuang ke Indonesia? Yang menjadi pertanyaan besar sekarang ke mana lagi perginya mobil-mobil China yang tak laku itu? Dengan stok jutaan unit dan tekanan ekspor yang makin besar, pasar luar negeri tentu jadi pelampiasan logis. Indonesia dengan pertumbuhan pasar otomotif yang menggeliat dan tren konsumen yang kian tergiur mobil murah fitur lengkap—bisa jadi sasaran empuk. Apalagi, sejumlah merek asal China kini masif ekspansi di Indonesia, menawarkan harga kompetitif, cicilan ringan, dan unit-unit "siap kirim". Bisa saja, sebagian dari mobil-mobil itu adalah produk yang sebenarnya tak laku di negeri asalnya. Misal sebagai informasi, mengutip laporan Carnewschina yang dirilis 19 Mei 2025 dan dimuat oleh VIVA.co.id, data penjualan retail mobil penumpang di China pada April 2025 mencapai 1,755 juta unit. Dari angka tersebut, model berbasis BEV (Battery Electric Vehicle) dan hybrid memang mencatat pertumbuhan tinggi, namun tidak satupun dari jajaran mobil listrik BYD yang dijual di Indonesia termasuk Sealion 7 masuk ke dalam 10 besar penjualan. Sebaliknya, model-model yang mendominasi segmen sedan dan hatchback adalah Geely Geome Xingyuan (36.119 unit), BYD Seagull (34.005 unit), dan BYD Qin Plus (25.557 unit). Untuk kategori SUV, posisi teratas ditempati Geely Xingyue L (23.658 unit), diikuti oleh BYD Song Plus (20.668 unit) dan Song Pro (14.263 unit). Dolphin, Atto 3, dan Sealion 7 tak muncul di daftar 10 besar, menandakan penjualannya di pasar China masih belum signifikan. Fenomena ini terjadi saat BYD dan sejumlah merek asal China tengah agresif memperluas pasar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka hadir dengan tawaran harga kompetitif, program cicilan ringan, dan unit “siap kirim”. Namun, kecepatan ekspansi ini justru menimbulkan kekhawatiran, apakah sebagian besar produk itu merupakan unit yang tidak terserap di pasar lokal lalu dialihkan ke pasar luar negeri? Regulasi dan pengawasan ketat dari pemerintah menjadi kunci. Apalagi tren kendaraan listrik semakin diminati, dan Indonesia tak boleh menjadi tempat buangan mobil yang tidak laku hanya karena daya beli masyarakat dianggap masih bisa dikompromi. Lihat Selengkapnya
Produksi Perdana Aletra L8 Dimulai, Siap Tantang BYD M6 di Segmen EV
27 May 2025
Produksi Perdana Aletra L8 Dimulai, Siap Tantang BYD M6 di Segmen EV 27 May 2025 Jakarta, Goodcar.id – PT Aletra Mobil Nusantara resmi memulai perakitan model perdana mereka, Aletra L8, di fasilitas produksi PT Handal Indonesia Motor, Purwakarta, Jawa Barat. Langkah ini menandai fase penting dalam strategi jangka panjang Aletra untuk mengembangkan kendaraan listrik (EV) yang dirancang sesuai kebutuhan konsumen Indonesia dan potensi ekspor di kawasan Asia Pasifik. Model L8 sebelumnya telah diperkenalkan ke publik melalui ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Respon positif dari masyarakat tampaknya menjadi pendorong utama Aletra untuk mempercepat proses produksi lokal. Dalam tahap awal ini, produksi L8 dilakukan dengan sistem Completely Knocked Down (CKD), yang memungkinkan kendaraan dirakit dari komponen yang diimpor secara terpisah. Langkah ini juga selaras dengan target pemerintah dalam memperkuat industri otomotif nasional, khususnya dalam mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Aletra menyatakan komitmennya untuk mencapai TKDN di atas 40% dalam waktu dekat, sebagai bagian dari kontribusi terhadap pembangunan industri kendaraan listrik yang lebih mandiri dan berkelanjutan di Tanah Air. Sebagai merek yang berbasis di Indonesia, Aletra tidak bekerja sendirian. Mereka menggandeng Livan Auto—bagian dari Geely Group—untuk memastikan produk yang dihadirkan memiliki daya saing dan relevansi tinggi di pasar domestik. Kemitraan ini melibatkan proses penyesuaian menyeluruh pada unit Aletra L8, termasuk konversi dari sistem kemudi kiri (LHD) ke kemudi kanan (RHD), serta modifikasi pada tampilan luar dan fitur kabin. Uniknya, model L8 versi setir kanan hanya diproduksi di Indonesia, dan akan menjadi basis ekspor ke sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik yang juga menggunakan sistem kemudi kanan. Ini menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi strategis untuk Aletra, sekaligus memberi peluang lebih besar bagi ekspor kendaraan listrik buatan lokal. CEO PT Aletra Mobil Nusantara, Andre Jodjana, mengatakan bahwa perakitan L8 di Indonesia adalah bagian dari rencana jangka panjang Aletra untuk menghadirkan EV yang relevan, aman, dan siap bersaing di dalam maupun luar negeri. “Kami melihat respons yang cukup baik sejak peluncuran perdana. Proses produksi ini bukan hanya soal memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga tentang menciptakan produk yang punya potensi ekspor. Kami ingin memastikan setiap kendaraan yang diproduksi tetap menjunjung standar kualitas tinggi,” jelasnya. Fasilitas produksi yang digunakan Aletra dikelola oleh PT Handal Indonesia Motor, perusahaan perakitan kendaraan yang telah beroperasi sejak 1995. Berpengalaman menangani lebih dari 11 merek global, PT Handal membawa kapabilitas yang cukup solid dalam hal sistem produksi, pengendalian mutu, dan efisiensi jalur perakitan. Proses perakitan Aletra L8 melibatkan tenaga kerja terlatih, mulai dari insinyur hingga teknisi manufaktur yang telah menjalani pelatihan teknis. Tim ini bertugas memastikan setiap unit yang keluar dari jalur produksi memiliki standar presisi dan keamanan yang sesuai regulasi, sekaligus menjawab ekspektasi konsumen modern terhadap kendaraan listrik. Spesifikasi Aletra L8 EV Kehadiran Aletra L8 langsung menantang eksistensi MPV listrik lain yang sudah lebih dulu beredar di Indonesia, seperti BYD M6. Sama-sama mengusung konfigurasi 7-penumpang dan teknologi baterai terkini, keduanya bersaing ketat dari sisi fitur maupun harga jual. Aletra L8 hadir dalam dua pilihan varian yang dibedakan berdasarkan kapasitas baterainya. Versi short range mengusung baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) berkapasitas 50,4 kWh yang sanggup menempuh jarak hingga 415 km dalam sekali pengisian daya. Varian ini dipasarkan dengan harga Rp 415 juta (on the road Jakarta). Sementara itu, varian long range dibekali teknologi baterai yang disebut Short Blade Bulletproof Battery dengan kapasitas 64,7 kWh. Jarak tempuhnya diklaim mencapai 540 km. Versi ini dilepas ke pasar dengan banderol Rp 448 juta. Dari kubu lain, BYD M6 hadir dalam tiga varian, dimulai dari versi Standard yang dijual Rp 383 juta. Varian ini mengusung baterai 55,4 kWh dengan jarak tempuh hingga 420 km berdasarkan pengujian NEDC. Naik ke level berikutnya ada tipe Superior, dengan baterai lebih besar yaitu 71,8 kWh dan jarak tempuh hingga 530 km. Menariknya, harga varian ini tetap di angka Rp 423 juta. Terakhir, tipe Superior Captain seharag Rp 433 juta menawarkan konfigurasi bangku kapten di baris kedua, namun spesifikasi teknisnya identik dengan Superior, termasuk harga jualnya. Lihat Selengkapnya
Geely EX5 Diuji di Jalur Jakarta–Bandung, Perjalanan 450 KM yang Penuh Tantangan!
21 May 2025
Geely EX5 Diuji di Jalur Jakarta–Bandung, Perjalanan 450 KM yang Penuh Tantangan! 21 May 2025 Jakarta, Goodcar.id – Geely Auto Indonesia mengajak sekitar 30 jurnalis otomotif untuk mencoba langsung SUV listrik mereka, Geely EX5, dalam rangkaian media test drive Jakarta–Bandung yang berlangsung 19–20 Mei 2025. Uji coba ini bukan sekadar pengenalan produk, tapi juga jadi ajang pembuktian performa mobil listrik dalam skenario berkendara nyata. Dengan rute campuran tol, tanjakan, hingga kemacetan kota, Geely EX5 diuji kemampuannya menempuh perjalanan antar kota. Klaim jarak tempuh hingga 450 km per sekali isi daya memang menarik, namun efektivitasnya di jalur cepat dan menanjak jadi titik kritis, penuh tantangan yang harus dicermati peserta. Dilengkapi teknologi fast charging 100 kW, Geely EX5 bisa menambah jarak ratusan kilometer dalam waktu sekitar 20 menit. Meski cepat, akses ke infrastruktur pengisian daya publik berkapasitas tinggi masih menjadi tantangan tersendiri di luar area Jabodetabek. Sejumlah fitur diperkenalkan selama perjalanan, seperti kursi pijat elektrik, sistem hiburan Flyme Auto, serta 33 kompartemen pintar yang mendukung fungsionalitas kabin. Ada juga demonstrasi fitur ADAS, termasuk saat suspension challenge dan uji efisiensi baterai di rute Bandung–Jakarta. Pengalaman unik seperti Find Me Challenge, di mana peserta harus mencari barang tersembunyi dalam kabin, memberi gambaran bagaimana Geely EX5 memadukan desain futuristik dengan ruang kabin yang adaptif. Namun, dengan banyaknya fitur berbasis elektronik, ketahanan jangka panjang dan kualitas purnajual tentu jadi aspek yang perlu diperhatikan. Geely juga menekankan penggunaan baterai tipe Short Blade sebagai teknologi unggulan, diklaim lebih aman dan tahan lama. Namun, di pasar Indonesia yang masih mengembangkan ekosistem EV, daya saing produk akan sangat bergantung pada layanan purnajual dan jaringan diler yang merata. Menurut Yusuf Anshori, Brand Director Geely Auto Indonesia, "Pengalaman ini dirancang untuk menunjukkan bahwa Geely EX5 tidak hanya mengandalkan tampilan, tapi juga dirancang sebagai solusi mobilitas modern yang efisien dan aman." Secara keseluruhan, Geely EX5 menawarkan kemasan SUV listrik yang terkesan lengkap. Tapi seperti mobil listrik lain yang masuk pasar Indonesia, tantangan utama tetap pada ketersediaan infrastruktur dan jaminan layanan purna jual yang solid. Geely tampaknya masih perlu kerja ekstra untuk membangun kepercayaan konsumen, terutama di luar kawasan metropolitan. Lihat Selengkapnya
AION V Luxury vs Geely EX5 vs BYD Atto 3, Mana yang Paling Unggul?
21 Feb 2025
AION V Luxury vs Geely EX5 vs BYD Atto 3, Mana yang Paling Unggul? 21 Feb 2025 Jakarta, Goodcar.id - Pasar SUV listrik di Indonesia semakin ramai dengan kehadiran berbagai model dari brand Tiongkok. Tiga model yang tengah menjadi perhatian adalah AION V Luxury, Geely EX5, dan BYD Atto 3. Ketiganya menawarkan teknologi modern dengan fitur berlimpah. Namun, AION V Luxury tampaknya memiliki keunggulan lebih. Yuk cek ulasan lengkapnya. Harga dan Varian Dari segi harga, AION V Exclusive dibandrol Rp 449 juta dan AION V Luxury Rp 489 juta. Sementara Geely EX5 diperkirakan hadir dengan harga lebih mahal yakni EX5 Pro Rp465 juta dan EX5 Max Rp505 juta. BYD Atto 3 sendiri sudah dipasarkan dengan dua varian, Standard Range seharga Rp470 juta dan Superior Rp520 juta. Nah dengan harga yang kompetitif ini, AION V memberikan value lebih dalam fitur dan teknologi. Yuk cek ulasan lanjutannya. AION V Luxury memiliki bodi dengan dimensi panjang 4.605 mm, lebar 1.854 mm, dan tinggi 1.686 mm, SUV ini memberikan ruang kabin yang luas dan lega. Geely EX5 sedikit lebih besar dengan panjang 4.615 mm, lebar 1.901 mm, dan tinggi 1.670 mm. Sementara BYD Atto 3 menjadi yang paling ringkas dengan panjang 4.445 mm, lebar 1.875 mm, dan tinggi 1.615 mm. Jarak Tempuh dan Kapasitas Baterai AION V Luxury unggul dalam hal jarak tempuh. Menggunakan baterai 75,3 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 600 km dalam sekali pengisian daya. Sedangkan Geely EX5 dibekali baterai 60,22 kWh dengan jarak tempuh 495 km, sementara BYD Atto 3 menawarkan dua pilihan baterai: 49,92 kWh (410 km) dan 50,48 kWh (480 km). Salam hal jarak tempuh ini AION V jelas lebih unggul. Pengisian daya Dari sisi tenaga dan pengisian daya, AION V Luxury menggunakan motor listrik bertenaga 201 hp dan torsi 240 Nm. Sementara Geely EX5 menghasilkan tenaga 214 hp dan torsi 320 Nm, sedangkan BYD Atto 3 memiliki tenaga maksimal 204 hp dengan torsi 310 Nm. AION dilengkapi teknologi 6C fast charging 180 kw yang memungkinkan pengisian daya cepat hanya 10 menit untuk menempuh jarak 200 km. Sedangkan Geely EX5 mendukung fast charging 100 kW, sementara BYD Atto 3 memiliki fast charging hingga 80 kW. Fitur dan Teknologi AION V Luxury menghadirkan fitur lebih lengkap dengan layar hiburan 15,6 inci, AI voice assistant, serta jok premium dengan ventilasi dan pemanas. Geely EX5 juga menawarkan layar 14,6 inci dan sistem audio 16 speaker. BYD Atto 3 menonjol dengan fitur ADAS seperti Adaptive Cruise Control, Automatic Emergency Braking, dan Vehicle To Load (V2L). Ketiga SUV listrik ini menawarkan keunggulan masing-masing, tetapi jika mencari SUV dengan teknologi paling canggih, jarak tempuh terpanjang, dan fitur paling premium, AION V Luxury adalah pilihan terbaik. Belum lagi tidak seperti Geely EX5,pada AION V Luxury juga sudah dilengkapi ban strep sebagai penunjang jaminan keamanan dan kenyamanan berkendara. Lihat Selengkapnya

TANYA LEBIH JAUH TENTANG UNIT

Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.