Beranda / Mobil Baru / Katalog / NETA X

NETA X

Rp 428 Juta
Jarak Tempuh
501 KM
Mesin
Roda Penggerak
FWD
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Pintu
5
Tempat Duduk
5
Foto Interior
Foto Eksterior
Pilihan Warna
Ciptakan gayamu dengan berbagai pilihan warna
4 Pilihan Warna
Tipe Kendaraan
NETA X BEV
Rp 428 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Fitur Kendaraan
NETA X BEV
Jarak Tempuh
501 KM
Jenis Bahan Bakar
Listrik
Mesin
Pintu
5
Roda Penggerak
FWD
Tempat Duduk
5
Power Steering
AUX
USB
Engine On
Camera Back
Parking Sensor
Bluetooth
ABS EBD
Airbag
Alarm
Immobilizer
Overhead Airbag
Side Airbag
Blind Spot Monitor
Collision Avoidance System
Stability Control
Brake Assist
Tire Pressure Monitor
Child Safety Lock
Emergency Stop Signal
Isofix Child Seat
Central Lock
Power Door Lock
Cruise Control
Headup Display
Navigation
Reading Lamp
Heater
Stereo Am Fm
Cd Audio
Wireless Charger
Apple Carplay
Android Auto
Touch Screen
Rear Ac
Electric Seat Adjust
Sunroof
Headrest Adjust
Wiper Auto
Led Daytime
Electric Foldable Mirror
Seat Belt Warning
Hands Free Communication
Welcome Light
Lihat Semua
Artikel Terkait
Lihat Semua
Fast Charging Terlalu Sering Bisa Turunkan Umur Baterai Mobil Listrik
21 Aug 2025
Fast Charging Terlalu Sering Bisa Turunkan Umur Baterai Mobil Listrik 21 Aug 2025 Jakarta, Goodcar.id – Salah satu topik yang masih jadi bahan perdebatan di kalangan pengguna mobil listrik adalah soal penggunaan fast charging. Teknologi ini memang praktis karena bisa mengisi baterai dalam waktu singkat, tapi banyak riset menunjukkan, jika terlalu sering dipakai, fast charging bisa memperpendek umur baterai. Baterai mobil listrik umumnya menggunakan teknologi lithium-ion. Menurut penjelasan Department of Energy (DOE) Amerika Serikat, fast charging membuat baterai bekerja pada arus tinggi sehingga suhu baterai meningkat lebih cepat. Kondisi panas berlebih inilah yang memicu degradasi kimia di dalam sel baterai, sehingga kapasitas penyimpanan energi bisa menurun lebih cepat dibanding pengisian normal. Hal ini juga dibuktikan lewat studi Idaho National Laboratory (INL). Mereka menemukan, baterai yang sering diisi dengan fast charging mengalami degradasi lebih tinggi dibanding baterai yang rutin diisi dengan metode slow charging. Dalam beberapa kasus, perbedaan kapasitasnya bisa mencapai 10–15 persen lebih cepat aus setelah penggunaan bertahun-tahun. Sejumlah pabrikan besar seperti Tesla dan Hyundai di Amerika Serikat bahkan menyinggung hal serupa dalam buku panduan mereka. Yakni, fast charging boleh digunakan, tapi tidak untuk dijadikan kebiasaan harian. Pengisian standar di rumah dengan daya lebih rendah dianggap lebih ramah untuk umur baterai. Marketing Dept Head PT Indomobil National Distribution, yang juga menangani Citroen Indonesia, Ulung Putra Windi, mengakui bahwa penggunaan fast charging mengurangi usia baterai. “Sebenernya pengaruh ke battery health, tapi secara buku panduan memang gak kita cantumin sih,” kata Ulung pada Goodcar.id 21 Agustus 2025. Selain itu, Brand PR & Digital Senior Manager PT Neta Auto Indonesia, Frietz Frederick, juga menekankan pentingnya kebiasaan pengisian yang tepat. Menurutnya, fast charging memang membantu saat kondisi darurat, tapi kalau terlalu sering dipakai justru bisa mempercepat penurunan performa baterai. “Lebih dianjurkan menggunakan AC charging untuk kebutuhan harian. Selain lebih ramah terhadap umur baterai, AC charging juga relatif lebih aman dari sisi suhu,” jelas Frietz. Ia juga menyarankan untuk pemakaian sehari-hari, slow charging di rumah jadi pilihan karena lebih ideal unutk batery health. Sementara fast charging lebih cocok untuk kondisi darurat, misalnya saat perjalanan jauh atau ketika butuh pengisian cepat di jalan tol. Selain itu, beberapa pakar juga menyebut agar sebaiknya menghindari pengisian hingga 100 persen terlalu sering juga bisa membantu memperpanjang umur baterai. Fitur charging limit yang kini tersedia di banyak mobil listrik bisa dimanfaatkan agar pengisian hanya sampai 80 persen, sehingga sel baterai tidak terus-menerus bekerja pada kapasitas penuh. Jadi pada dasarnya fast charging enggak melulu harus dihindari sepenuhnya, tapi sebaiknya digunakan sesuai kebutuhan. Dengan kombinasi penggunaan yang tepat, umur baterai mobil listrik bisa bertahan lebih panjang. Lihat Selengkapnya
Luxury Trans Tambah 100 Unit NETA V-II dan NETA X, Siap Beroprasi di Bandara
21 Aug 2025
Luxury Trans Tambah 100 Unit NETA V-II dan NETA X, Siap Beroprasi di Bandara 21 Aug 2025 Jakarta, Goodcar.id – PT NETA Auto Indonesia terus memperluas langkahnya di pasar mobil listrik Tanah Air. Kali ini, perusahaan menggandeng PT Luxury Trans Indonesia yang kembali menambah armada dengan memesan 100 unit mobil listrik NETA V-II dan NETA X. Seremoni serah terima kendaraan berlangsung di Cipondoh, Tangerang, pada Agustus 2025. Pesanan tersebut melengkapi 50 unit NETA V-II yang sebelumnya telah diborong Luxury Trans pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Dengan tambahan ini, Luxury Trans kini tercatat sebagai salah satu mitra komersial terbesar bagi NETA di Indonesia. Seluruh unit akan difungsikan sebagai armada transportasi premium, menghadirkan mobilitas yang modern sekaligus ramah lingkungan. Keputusan Luxury Trans memperbanyak armada listrik bukan tanpa alasan. Menurut perusahaan, NETA V-II dinilai tepat untuk kebutuhan transportasi perkotaan. Mobil ini hadir dengan dimensi ringkas, desain praktis, serta ruang kabin dan bagasi yang cukup lega. Dari sisi biaya, penggunaan mobil listrik juga lebih efisien dibanding kendaraan konvensional. “NETA V-II menawarkan kombinasi yang kami butuhkan: teknologi listrik yang inovatif, desain pas untuk mobilitas kota, kenyamanan kabin, hingga harga yang terjangkau di kelasnya. Itu alasan kami kembali menambah armada,” jelas Alvin Zheng, General Manager PT Luxury Trans Indonesia, saat acara handover. Pihak NETA sendiri menilai tambahan pesanan dari Luxury Trans menjadi bukti bahwa pasar semakin percaya pada kualitas produk mereka. “Pemesanan ini menunjukkan visi kami sejalan dengan Luxury Trans, yaitu menghadirkan mobilitas hijau yang ramah lingkungan sekaligus nyaman bagi penumpang,” ujar Muhamad Irvan Mustafa, Head of Marketing PT NETA Auto Indonesia. Kerja sama antara NETA dan Luxury Trans bukanlah yang pertama. Sejak April 2024, NETA V sudah dipakai sebagai armada taksi bandara. Total 50 unit kendaraan telah resmi beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Pengalaman di lapangan membuat Luxury Trans semakin yakin menambah jumlah armada. NETA V dinilai berhasil memberi kenyamanan bagi penumpang sekaligus efisiensi dalam operasional. Capaian itu kemudian diperluas dengan tambahan NETA V-II dan NETA X pada tahun ini. Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik Nasional Kerja sama NETA dengan Luxury Trans dinilai relevan dengan tren transisi energi bersih yang sedang digencarkan pemerintah. Kehadiran armada listrik di sektor transportasi komersial diyakini bisa mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Bagi NETA, langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang. Selain memperkenalkan produk baru, perusahaan juga aktif memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai mitra transportasi. Tujuannya jelas: memperbesar penetrasi kendaraan listrik di pasar nasional dan mengokohkan posisi sebagai pemain penting di industri otomotif Indonesia. Pesanan 100 unit baru dari Luxury Trans menegaskan bahwa kendaraan listrik sudah mulai diterima lebih luas, bukan hanya untuk kebutuhan pribadi tetapi juga sektor komersial. Dengan biaya operasional lebih efisien, nol emisi gas buang, dan kenyamanan yang ditawarkan, kendaraan listrik dinilai bisa menjadi solusi transportasi masa depan. Ke depan, NETA Auto Indonesia menargetkan lebih banyak kolaborasi serupa, sembari terus mendukung upaya pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. “Kami percaya adopsi kendaraan listrik akan makin cepat jika didukung sektor komersial. Karena itu, kami akan terus memperluas kerja sama seperti ini,” tegas Muhamad Irvan. Lihat Selengkapnya
Toyota Yaris Cross Masuk Daftar Mobil dengan Rating Bintang 5 ASEAN NCAP
12 Aug 2025
Toyota Yaris Cross Masuk Daftar Mobil dengan Rating Bintang 5 ASEAN NCAP 12 Aug 2025 Jakarta, Goodcar.id – Toyota Yaris Cross ASEAN NCAP berhasil mencatat prestasi penting di sektor keselamatan. Dalam pengujian terbaru yang dilakukan oleh ASEAN NCAP (New Car Assessment Program for Southeast Asian Countries), SUV perkotaan ini meraih rating bintang 5 dengan total skor 83,02 poin. Pencapaian ini menjadi indikasi bahwa desain dan fitur mobil ini memang mengutamakan perlindungan bagi pengemudi dan penumpang. Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Jap Ernando Demily, menegaskan bahwa hasil Toyota Yaris Cross ASEAN NCAP sejalan dengan visi global Toyota untuk menghadirkan mobilitas yang aman. Ia berharap ke depannya lebih banyak pengguna dapat merasakan pengalaman berkendara yang didukung oleh standar keselamatan tinggi. Dalam uji tabrak Toyota Yaris Cross ASEAN NCAP, mobil ini diuji menggunakan protokol 2021–2025 yang mencakup empat kategori utama. Hasilnya, Yaris Cross memperoleh 36,36 poin pada Adult Occupant Protection (AOP), 17,32 poin pada Child Occupant Protection (COP), 16,89 poin untuk Safety Assist (SAT), dan 12,12 poin pada Motorcyclist Safety (MS). Angka ini menunjukkan performa keselamatan yang konsisten di semua aspek penilaian. ASEAN NCAP mencatat bahwa konstruksi bodi Toyota Yaris Cross mampu menyerap dan mengalirkan energi benturan secara optimal, sehingga mengurangi risiko cedera serius pada penumpang. Desain rangka yang modern dan kuat menjadi salah satu faktor penentu skor tinggi ini. Fitur Pendukung Keselamatan Toyota Yaris Cross Untuk menunjang hasil uji tersebut, Toyota Yaris Cross ASEAN NCAP dibekali dengan kombinasi fitur keselamatan aktif dan pasif. Dari sisi pasif, ada 6 airbags, sistem pengereman ABS + EBD + BA, serta bodi dengan struktur pelindung benturan. Dari sisi aktif, tersedia Vehicle Stability Control (VSC), Hill Start Assist (HSA), Emergency Stop Signal, dan Parking Sensor. Pada varian S, Toyota Yaris Cross ASEAN NCAP menawarkan Blind Spot Monitor (BSM), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), dan Panoramic View Monitor yang memudahkan parkir di ruang sempit. Semua varian juga sudah dilengkapi Electric Parking Brake (EPB) dengan Auto Brake Hold serta Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di glove box untuk situasi darurat. Keunggulan lain dari Toyota Yaris Cross ASEAN NCAP adalah hadirnya paket Toyota Safety Sense (TSS) 2.0 pada tipe Gasoline S dan Hybrid Electric Vehicle (HEV). Teknologi ini membantu pengemudi menghindari potensi kecelakaan sekaligus meminimalkan dampak benturan. Fitur dalam TSS 2.0 pada Toyota Yaris Cross ASEAN NCAP mencakup: Pre-Collision Warning & Braking (PCW/PCB), Pedal Misoperation Control (PMC), Front Departure Alert (FDA), Automatic High Beam (AHB), Adaptive Cruise Control (ACC), Lane Departure Warning (LDW), Lane Departure Prevention (LDP), dan Lane Keeping Control (LKC). Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Hiroyuki Oide, mengatakan bahwa pencapaian Toyota Yaris Cross ASEAN NCAP mencerminkan strategi proaktif Toyota dalam menciptakan kendaraan yang aman dan inklusif. Teknologi keselamatan yang disematkan bukan sekadar tambahan, tetapi menjadi parameter utama yang membentuk kepercayaan konsumen. Dengan kombinasi desain bodi yang kuat, fitur keselamatan lengkap, dan dukungan teknologi Toyota Safety Sense, Toyota Yaris Cross ASEAN NCAP menetapkan standar baru di segmen SUV perkotaan. Bintang 5 yang diraih bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga bukti nyata bahwa faktor keselamatan kini menjadi prioritas utama bagi konsumen. Lihat Selengkapnya
Toyota Siap Hadirkan Avanza Hybrid, Mobil Listrik Terjangkau Kian Dekat ke Pasar Indonesia
05 Aug 2025
Toyota Siap Hadirkan Avanza Hybrid, Mobil Listrik Terjangkau Kian Dekat ke Pasar Indonesia 05 Aug 2025 Jakarta, Goodcar.id – Tren elektrifikasi otomotif di Indonesia terus berkembang pesat, khususnya pada segmen Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang kini makin diminati oleh masyarakat. Dalam semester pertama 2025 saja, Astra Financial mencatat pembiayaan kendaraan hybrid menembus angka Rp2,5 triliun, menandakan animo pasar terhadap mobil ramah lingkungan semakin kuat. Sinyal kuat kehadiran Toyota Avanza Hybrid mulai terasa, seiring dengan pernyataan resmi dari PT Toyota Astra Motor (TAM) dalam sesi media gathering di ajang GIIAS 2025. Toyota menegaskan bahwa mereka tengah mempersiapkan peluncuran mobil hybrid dengan harga lebih terjangkau, sebagai bagian dari strategi elektrifikasi multi-pathway mereka. “Kami akan menghadirkan mobil hybrid yang bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Tunggu tanggal mainnya,” ungkap Jap Ernando Demily, Marketing Director TAM. Toyota selama ini telah mengusung teknologi hybrid pada segmen menengah ke atas, seperti Alphard Hybrid dan Innova Zenix Hybrid. Namun, dengan rencana menghadirkan model hybrid yang lebih ekonomis, Avanza menjadi kandidat kuat untuk menjadi mobil hybrid keluarga paling terjangkau di Indonesia. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Toyota dalam mendukung transisi energi bersih melalui kendaraan rendah emisi, tanpa mengabaikan kebutuhan pasar otomotif nasional yang didominasi segmen Low MPV. Veloz Hybrid Muncul di Data Samsat, Indikasi Semakin Kuat Petunjuk lain yang memperkuat kemungkinan kehadiran Avanza Hybrid muncul dari data Samsat DKI Jakarta, di mana Toyota Veloz HEV telah terdaftar secara resmi. Terdapat dua varian yang tercatat: - 1.5 Q HV CVT (NJKB Rp264 juta) - 1.5 Q HV CVT TSS (NJKB Rp284 juta) Melihat struktur platform yang digunakan Veloz dan Avanza—keduanya berbasis DNGA—besar kemungkinan bahwa Avanza Hybrid akan menggunakan komponen dan arsitektur serupa, termasuk mesin dan teknologi sistem hybrid. Avanza Hybrid diprediksi akan dibekali mesin 2NR-VEX 1.5L 4-silinder, sama seperti yang digunakan oleh Yaris Cross Hybrid. Berikut kemungkinan spesifikasi teknisnya: -Tenaga Mesin Bensin: 91 PS, Torsi 120 Nm -Motor Listrik: 80 PS, Torsi 141 Nm -Transmisi: e-CVT -Baterai: Lithium-ion -Platform: DNGA Dengan kombinasi tersebut, Avanza Hybrid dapat menjadi pilihan ideal bagi konsumen yang menginginkan efisiensi bahan bakar, tenaga optimal, dan emisi rendah, tanpa harus beralih ke mobil listrik murni (EV) yang harganya masih cukup tinggi. Selain Avanza, model seperti Raize Hybrid juga diprediksi bakal bergabung ke dalam lini hybrid Toyota. Hal ini menyusul peluncuran Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid di GIIAS 2025, yang menggunakan sistem hybrid seri. Meski masih berstatus CBU Jepang dan terbatas, peluncuran ini memberi gambaran teknologi yang bisa diadopsi oleh Raize dan Avanza di masa mendatang. Lihat Selengkapnya

TANYA LEBIH JAUH TENTANG UNIT

Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.