Beranda
 
/
 
Artikel
 
/
 
Mobil Bunyi Tek-Tek Saat Jalan? Ini 5 Penyebab Umum dan Solusinya
Mobil Bunyi Tek-Tek Saat Jalan? Ini 5 Penyebab Umum dan Solusinya
 Tigor Sihombing
  2025-05-31 16:00:08
https://goodcar.id/artikel-mobil/mobil-bunyi-tek-tek-saat-jalan-ini-5-penyebab-umum-dan-solusinya

Jakarta, Goodcar.id - Banyak pengendara mobil pernah mengalami situasi yang cukup bikin panik: munculnya suara tek-tek dari bagian bawah kendaraan. 

Suara ini bisa terdengar saat mobil melaju pelan, melewati jalan rusak, belok tajam, atau bahkan saat direm. 

Meskipun terdengar sepele, suara tek-tek bisa menandakan adanya masalah serius pada sistem suspensi, rem, hingga as roda.

Menurut Marno, mekanik mobil di bilangan Tebet,  menyebut suara tek-tek sering kali menjadi tanda awal keausan komponen atau adanya baut yang longgar. “Kalau dibiarin justru bahasa, apalagi sampi rusak di tengah jalan,” katanya, kepada Goodcar.id.

Berikut ini lima penyebab umum mobil bunyi tek-tek dan solusinya, agar pengendara bisa lebih waspada dan tahu kapan harus segera ke bengkel.

1. CV Joint Rusak atau Aus

Salah satu penyebab paling sering dari suara tek-tek pada mobil - terutama penggerak roda depan—adalah kerusakan pada CV joint (constant velocity joint). Komponen ini berfungsi untuk meneruskan putaran dari transmisi ke roda dengan sudut yang berubah-ubah saat mobil berbelok.

Gejala umum:

Bunyi tek-tek muncul saat mobil berbelok tajam.

Getaran terasa pada roda atau setir saat akselerasi.

Solusi:

Periksa kondisi karet pelindung (boot) CV joint. Jika robek, gemuk pelumas bisa keluar dan debu masuk, menyebabkan keausan.

Bila CV joint sudah aus, disarankan untuk diganti total, bukan hanya dibersihkan.

2. Suspensi dan Kaki-Kaki Longgar

Komponen kaki-kaki seperti ball joint, stabilizer link, dan bushing arm juga bisa menjadi penyebab suara tek-tek, khususnya saat melewati jalan bergelombang atau polisi tidur.

Gejala umum:

Bunyi muncul saat roda depan bekerja naik-turun.

Mobil terasa limbung atau tidak stabil saat dikemudikan.

Solusi:

Lakukan pengecekan komprehensif pada suspensi. Bengkel kaki-kaki biasanya akan menguji komponen dengan dongkrak dan batang tuas untuk mendeteksi kelonggaran.

Ganti bagian yang aus agar tidak berdampak pada komponen lainnya.

3. Kampas Rem Longgar atau Kotor

Sistem pengereman yang bermasalah juga bisa menimbulkan suara. Kampas rem yang tidak terpasang dengan sempurna atau sudah tipis bisa menyebabkan bunyi tek-tek saat mobil melambat.

Gejala umum:

Bunyi muncul saat mobil direm pelan.

Kadang disertai suara gesekan logam atau decitan.

Solusi:

Bersihkan kaliper dan pastikan kampas rem terpasang dengan kencang.

Ganti kampas rem jika sudah menipis di bawah 3 mm.

4. Baut Pelek atau Suspensi Kendor

Baut roda yang tidak dikencangkan dengan torsi yang tepat bisa menyebabkan bunyi tek-tek saat mobil berjalan. Ini bisa terjadi setelah ban diganti atau setelah servis kaki-kaki.

Gejala umum:

Bunyi terdengar saat mobil jalan pelan.

Bisa disertai rasa goyang dari roda.

Solusi:

Cek kekencangan semua baut roda dengan kunci torsi.

Periksa juga seluruh baut suspensi dan arm.

5. Knalpot Kendor atau Bergeser

Suara tek-tek dari bagian bawah belakang mobil bisa berasal dari knalpot yang kendor atau menyentuh bodi mobil karena hanger (penyangga karet) sudah getas.

Gejala umum:

Bunyi muncul saat mesin idle atau saat lepas gas.

Sumber bunyi berasal dari tengah atau belakang mobil.

Solusi:

Periksa seluruh gantungan dan bracket knalpot.

Ganti hanger karet jika sudah retak atau mengendur.

Jangan Anggap Remeh Suara Tek-Tek

Marno juga menambahkan, bunyi tek-tek jika dibiarkan, kerusakan bisa menjalar ke bagian lain dan menimbulkan biaya perbaikan yang lebih besar. "Selain itu, beberapa kerusakan seperti CV joint yang aus bisa menyebabkan roda macet saat kendaraan berjalan," tambahnya.

Kapan harus ke bengkel?

Jika suara tek-tek bertahan lebih dari 2–3 hari.

Jika disertai gejala lain seperti getaran, handling tidak stabil, atau bunyi makin keras.

Tips Mencegah Kerusakan Komponen

Servis berkala kaki-kaki setiap 20.000–30.000 km.

Hindari melewati jalan rusak dengan kecepatan tinggi.

Periksa bagian bawah mobil saat servis rutin.

Jangan overload—muatan berlebih mempercepat keausan suspensi.

Pastikan baut roda dikencangkan dengan torsi yang sesuai.

Dengan mengetahui sumber masalah dan penanganan yang tepat, pengemudi bisa mencegah kerusakan menjadi lebih parah. Segera lakukan pemeriksaan jika mobil mulai menunjukkan gejala bunyi-bunyi aneh, dan jangan tunda untuk ke bengkel jika diperlukan.

 
Kendaraan Terkait Lihat Semua