Jakarta, Goodcar.id - Pemerintah Kota Jambi resmi memulai uji coba dua unit bus listrik medium SAG, bekerja sama dengan PT Kalista Nusa Armada (KALISTA) melalui anak usahanya, PT Kalista Soter Hastia.
Peluncuran uji coba dilakukan di Terminal Rawasari dan disaksikan langsung oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Dr. Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.H., Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H., serta Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, Rabu, 28 Mei 2025.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkot Jambi dan KALISTA yang dilakukan pada 19 Mei 2025. Uji coba dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan penuh, dari 28 Mei hingga 27 Agustus 2025, dan selama masa uji coba, masyarakat bisa naik bus tanpa dipungut biaya alias gratis.
Dua unit bus akan melayani rute Terminal Rawasari – Terminal Alam Barajo, melalui Simpang Kawat dan Jamtos, menempuh jarak 12 km sekali jalan dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Setiap harinya, bus dijadwalkan menempuh rata-rata 154 km, cukup untuk mengukur ketahanan dan efisiensi kendaraan listrik dalam operasional publik.
Bus listrik yang digunakan dalam uji coba ini adalah tipe medium dari merek SAG, terdiri dari dua ukuran:
Bus 6 meter
Kapasitas: 23 penumpang
Baterai: 90,24 kWh
Jarak tempuh: hingga 122 km
Pengisian daya: 55 menit dengan fast charging
Bus 7 meter
Kapasitas: 27 penumpang
Baterai: 127,7 kWh
Jarak tempuh: hingga 105 km
Pengisian daya: 80 menit dengan fast charging
Untuk mendukung operasional, KALISTA memasang infrastruktur pengisian daya 120 kW di Terminal Rawasari. Tak hanya itu, tim teknisi dan mekanik khusus juga disiapkan untuk melakukan pemantauan serta pemeliharaan berkala selama masa uji coba berlangsung.
Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, menegaskan bahwa uji coba ini adalah bagian dari upaya jangka panjang Kota Jambi untuk menghadirkan transportasi publik yang lebih baik dan berkelanjutan.
"Kami ingin menghadirkan transportasi publik yang bersih, nyaman, dan modern. Ini adalah fondasi awal untuk masa depan transportasi Kota Jambi. Kami mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum," jelasnya.
Melalui program ini, Pemerintah Kota Jambi juga ingin mengurangi kemacetan dan emisi gas buang yang meningkat akibat pertumbuhan kendaraan pribadi setiap tahunnya.
Selama periode uji coba, Pemkot Jambi dan KALISTA akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja bus listrik. Beberapa parameter penting yang akan dianalisis meliputi:
Efisiensi energi per kilometer
Biaya operasional dibandingkan kendaraan konvensional
Jarak tempuh rata-rata harian
Jumlah penumpang harian
Waktu tempuh dan ketepatan jadwal
Data ini akan menjadi dasar perencanaan jangka panjang untuk pengembangan sistem transportasi publik berbasis listrik di Kota Jambi.
Direktur Utama KALISTA, Albert Aulia Ilyas, menyampaikan bahwa proyek uji coba ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik (EV) yang lengkap di Indonesia.
"KALISTA berkomitmen mendukung percepatan transisi kendaraan listrik di sektor transportasi publik. Uji coba di Jambi ini menjadi bagian penting dari misi kami untuk mendorong kota-kota di Indonesia beralih ke moda transportasi berkelanjutan," katanya.
KALISTA juga menyiapkan dukungan penuh berupa infrastruktur, pelatihan SDM, dan layanan purna jual untuk memastikan keberhasilan implementasi EV di tingkat daerah.
Bus listrik yang diuji coba ini merupakan bagian dari layanan Trans Bahagia, sebuah sistem transportasi publik baru hasil inisiatif Pemerintah Kota Jambi. Nama "Bahagia" bukan sekadar slogan, tapi cerminan dari harapan akan mobilitas publik yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan.
Trans Bahagia menjadi simbol perubahan positif dalam wajah transportasi perkotaan, sekaligus penanda bahwa kota-kota di luar Jabodetabek juga siap menjadi pelopor dalam adopsi teknologi hijau.
Kolaborasi antara KALISTA dan Pemkot Jambi menandai tonggak penting dalam sejarah transportasi publik Indonesia. Uji coba bus listrik medium SAG selama tiga bulan ini bukan hanya sebuah proyek, melainkan awal dari revolusi transportasi ramah lingkungan di daerah. Dengan evaluasi berbasis data dan dukungan infrastruktur yang solid, Kota Jambi menunjukkan bahwa transisi ke kendaraan listrik bukan hanya wacana, tapi sudah dimulai—dan siap menjadi contoh bagi kota-kota lainnya.