HONG KONG, Goodcar.id — GAC Group, induk dari GAC AION Indonesia, resmi meluncurkan mobil terbang pertamanya, GOVY AirCab, di ajang Hong Kong International Auto and Supply Chain Expo 2025.
Yang menarik, kendaraan udara ini bukan konsep atau prototipe eksperimental, melainkan unit siap produksi yang sudah bisa dipesan mulai hari ini.
GOVY AirCab dirancang untuk dua penumpang dan mampu menempuh jarak 30 km di ketinggian di bawah 300 meter.
Dibekali enam rotor utama dan 12 baling-baling, bodi kendaraan ini dibuat dari serat karbon kelas penerbangan yang mengurangi bobot hingga 30 persen.
Beberapa fitur unggulannya antara lain:
Pengisian daya cepat: 25 menit dari nol hingga penuh, atau 15 menit dari 50% ke 100%.
Autopilot Level 4: dikendalikan sistem AI dengan komputasi lebih dari 500 TOPS dan jangkauan sensor hingga 300 meter.
Desain modular: kabin udara dan sasis darat dapat dipisah, memberikan fleksibilitas tinggi dan lapisan keamanan tambahan.
Navigasi presisi tinggi: akurasi arah hingga ±0,1°, cocok untuk manuver udara di lingkungan padat.
Interior pintar: konektivitas 5G, layar interaktif, aromaterapi, AC pintar, dan pencahayaan Halo yang responsif secara emosional.
Semua fitur ini menjadikan GOVY AirCab sebagai mobil terbang dengan teknologi paling matang di segmennya saat ini.
GAC GOVY AirCab dibanderol di bawah 1,69 juta yuan atau sekitar Rp3,7 miliar. Harga ini menempatkannya dalam segmen kendaraan mewah, namun tetap kompetitif jika dibandingkan dengan teknologi sejenis di pasar global.
Proses sertifikasi kelaikan udara sedang berlangsung, dan uji operasi terbatas dijadwalkan pada akhir 2025. Jika semua berjalan sesuai rencana, produksi massal akan dimulai pada akhir 2026.
Sebagai salah satu pasar urban terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan teknologi mobil terbang. GAC, melalui AION Indonesia, menyatakan kesiapannya mendukung ekosistem mobilitas pintar di kawasan ini.
“GOVY AirCab adalah simbol keberanian kami menantang batas transportasi konvensional,” ujar Wei Haigang, Presiden GAC International. “Kami percaya inovasi ini akan membuka jalan bagi negara-negara seperti Indonesia untuk turut serta dalam revolusi transportasi udara-darat.”
Dengan tantangan kemacetan dan kepadatan perkotaan yang kian parah, Indonesia bisa menjadi salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi kendaraan terbang secara terbatas—dengan dukungan regulasi, infrastruktur, dan visi transportasi berkelanjutan.
Langkah GAC ini adalah sinyal kuat bahwa sektor otomotif tengah memasuki era baru di mana batas antara darat dan udara semakin kabur.
Mobil terbang seperti GOVY AirCab bisa menjadi solusi praktis untuk efisiensi perjalanan di kota besar—mengurangi kemacetan, memangkas waktu, dan membuka alternatif transportasi vertikal.
Jika mobil listrik mengubah peta kendaraan darat, maka mobil terbang berpotensi merevolusi cara manusia berpindah tempat di dekade mendatang.