Jakarta, Goodcar.id – Mobil listrik mungil asal Tiongkok, BYD Seagull, digadang-gadang akan menjadi salah satu bintang utama di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Informasi ini makin kuat setelah unit BYD Seagull terpantau sudah lulus uji di dalam negeri, unitnya pun sudah mulai di pasarkan sales mereka di sosial media.
Artinya jika Jika benar hadir, maka BYD Seagull akan langsung menantang dominasi city EV seperti Wuling Air EV dan Seres E1 dengan harga yang kompetitif serta fitur melimpah.
Secara dimensi, BYD Seagull hadir sebagai hatchback mungil dengan panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, dan tinggi 1.540 mm. Jarak sumbu roda mencapai 2.500 mm, memberi proporsi kompak namun stabil untuk penggunaan harian.
Desain BYD Seagull terlihat modern dan berkarakter urban, mengandalkan lampu LED depan-belakang, sayap belakang berbentuk lightbar, serta profil bodi mengotak yang stylish.
Dibangun di atas platform e-Platform 3.0 milik BYD, BYD Seagull menggunakan struktur bodi berbahan baja high-strength dan baterai Blade Battery khas BYD. Teknologi ini tak hanya memberi efisiensi ruang dan bobot, tapi juga menambah aspek keamanan.
Selain itu penggunaan baterai LFP (lithium iron phosphate) pada BYD Seagull menjamin kestabilan suhu dan umur pakai yang panjang.
Menyoal spesifikasi teknis, BYD Seagull dibekali motor listrik berdaya 55 kW (setara 75 hp) dan torsi 135 Nm. BYD Seagull juga dibekali dua pilihan baterai yakni 30,08 kWh dengan jarak tempuh 305 km, dan 38,88 kWh dengan jarak hingga 405 km, keduanya berdasarkan uji standar CLTC.
Mobil ini diklaim mampu berlari dengan kecepatan maksimal 130 km/jam, sementara akselerasi 0-100 km/jam dituntaskan dalam kisaran 13 detik. Dengan ukuran mungil dan efisiensi tinggi, BYD Seagull ideal untuk pemakaian urban yang padat namun tetap hemat energi.
Tak hanya efisien, BYD Seagull juga unggul dalam hal fitur keselamatan. Di kelasnya, BYD Seagull tergolong lengkap karena sudah dilengkapi dengan 4 airbag, sistem rem ABS+EBD, Electronic Stability Program (ESP), hingga Hill Hold Control.
Semua varian BYD Seagull bahkan sudah dilengkapi teknologi ADAS yang berfungsi untuk Lane Departure Warning, Forward Collision Warning, dan Autonomous Emergency Braking. Ini menjadikan BYD Seagull sebagai salah satu city EV paling lengkap dari sisi safety di segmen harga terjangkau.
Interior BYD Seagull juga dirancang untuk memberikan nuansa futuristik dengan pendekatan minimalis. Layar infotainment berukuran 10,1 hingga 12,8 inci dapat diputar secara horizontal atau vertikal. Panel instrumen digital, sistem audio terintegrasi, konektivitas NFC key, serta wireless charging untuk ponsel menambah kenyamanan pengguna. Kabin empat penumpang BYD Seagull terkesan luas berkat desain dashboard mengambang dan tata letak ergonomis.
Kehadiran BYD Seagull di GIIAS 2025 akan menjadi langkah strategis BYD untuk memperluas pangsa pasar mobil listrik di Indonesia. Apalagi, BYD Seagull dibanderol dengan harga sangat terjangkau di Tiongkok, sekitar RMB 69.800–85.800 atau setara Rp 155–190 jutaan. Di Indonesia, besar kemungkinan BYD Seagull akan dijual di bawah Rp 300 juta, menjadikannya pesaing serius di segmen EV entry-level yang kini masih dikuasai Wuling Air EV.
BYD Indonesia sendiri dikabarkan akan memamerkan dua model sekaligus di GIIAS 2025, yaitu BYD Seagull untuk pasar massal dan Denza Z9 GT untuk pasar premium. Dengan BYD Seagull sebagai ujung tombak terbaru mereka, BYD peluang besar untuk menembus volume pasar yang lebih luas, termasuk konsumen pemula yang ingin beralih dari motor ke mobil listrik.
Jika BYD Seagull benar-benar diluncurkan di GIIAS 2025, maka bisa dipastikan bahwa persaingan EV di Indonesia akan semakin sengit. Desain menarik, fitur lengkap, baterai andal, dan harga bersaing menjadikan BYD Seagull paket komplit untuk masyarakat urban. Mobil ini bukan hanya sekadar city car, tetapi representasi mobil listrik masa depan yang ramah lingkungan, aman, dan terjangkau.