Pemerintah DKI Jakarta resmi memberlakukan razia uji emisi kendaraan bermotor per 1 September 2023. Razia uji emisi menjadi salah satu langkah nyata pemerintah mengurangi polusi udara di wilayah Jakarta. Namun, uji emisi juga penting untuk mengukur kelayakan mesin kendaraan dan tingkat efisiensi pembakaran.
Saat ini terdapat 335 bengkel mobil di Jakarta yang menawarkan layanan uji emisi. Kamu bisa mengecek bengkel terdekat dengan mengakses https://ujiemisi.jakarta.go.id atau download aplikasi e-Uji Emisi maupun JAKI. Rata-rata biaya uji emisi mobil berada pada kisaran Rp150.000 sampai Rp200.000.
Murah atau mahal biaya uji emisi sebenarnya relatif. Namun, biaya tersebut masih lebih murah ketimbang sanksi tilang bagi kendaraan tidak lolos uji emisi. Menurut UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, denda tilang mobil tidak lolos uji emisi sebesar Rp500.000 lho. Better safe than sorry, lebih baik segera lakukan uji emisi pada mobilmu!
Persyaratan Lolos Uji Emisi
Uji emisi wajib dilakukan kendaraan berusia di atas tiga tahun. Untuk lolos uji emisi, mobil kamu harus memenuhi persyaratan berikut.
Jenis Mobil |
Tahun Pembuatan |
Syarat Lolos Uji Emisi |
Mobil bensin |
Di bawah 2007 |
Kadar CO2 maksimal 3% Hidrokarbon 700 ppm |
Mobil bensin |
Di atas 2007 |
Kadar CO2 maksimal 1,5% Hidrokarbon 200 ppm |
Mobil diesel berbobot kurang dari 3,5 ton |
Di bawah 2007 |
Kadar timbal 50% |
Mobil diesel berbobot melebihi 3,5 ton |
Di bawah 2007 |
Kadar timbal 60% |
Mobil diesel berbobot di bawah 3,5 ton |
Di atas 2010 |
Kadar timbal 40% |
Mobil diesel berbobot melebihi 3,5 ton |
Di atas 2010 |
Kadar timbal 50% |
Tips Lolos Uji Emisi
Supaya mobilmu lolos uji emisi, coba lakukan beberapa tips berikut.
1. Ganti oli mesin
Pastikan kamu mengganti oli mesin secara berkala. Pasalnya, oli yang telah rusak dapat merembes ke ruang bakar sehingga ikut terbakar dan ampas sisa pembakaran meningkat. Artinya, mobil yang kamu kendarai mengeluarkan gas buang lebih banyak.
2. Bersihkan filter udara pada mesin
Komponen filter udara berpengaruh pada besaran angka hidrokarbon atau HC. Maka, membersihkan filter udara pada mesin jadi rutinitas yang wajib dilakukan pemilik mobil. Filter kotor bisa menghambat aliran udara menuju ruang pembakaran mesin sehingga angka HC meningkat.
3. Cek kondisi busi dan koil
Jika kondisi busi dan koil prima, proses pembakaran akan berjalan baik. Hal ini memastikan campuran udara dan bensin terbakar sempurna sehingga tidak meninggalkan jejak residu. Asal kamu tahu, jejak residu yang tertinggal bisa menyebabkan mobil tidak lolos uji emisi.
4. Pakai bahan bakar sesuai rekomendasi
Jangan tergiur harga bahan bakar murah jika tidak sesuai rekomendasi pabrikan mobil. Bahan bakar murah dengan nilai oktan rendah bakal berpengaruh pada kerja mesin. Jika salah pilih bahan bakar, bisa mempersulit proses pembakaran. Gas sisa pembakaran pun lebih kotor dan performa mesin juga menurun.
5. Hindari memodifikasi mobil
Kalau mau lolos uji emisi, hindari memodifikasi mobil dalam bentuk apa pun. Apalagi sampai memodifikasi komponen mesin. Bukan cuma berbahaya lho, tetapi modifikasi mesin dan komponen lain berisiko meningkatkan emisi gas buang. Jadi, biarkan mobil sesuai standar buatan pabrik saja ya.
6. Lakukan servis rutin
Memiliki mobil tidak bisa sekadar pakai terus menerus. Perawatan dan servis secara berkala wajib dilakukan untuk memastikan kondisi mesin selalu terawat baik. Jika mesin terawat, performa mobil pasti optimal dan peluang lolos uji emisi juga meningkat.
Lolos tidaknya uji emisi tidak bergantung pada usia mobil semata. Lebih penting lagi adalah bagaimana kamu merawat mobil tersebut secara rutin sehingga tetap layak jalan serta aman dan nyaman dikendarai. Coba praktikkan tips di atas dan buktikan sendiri.
Jadi, tidak ada alasan untuk enggan membeli mobil bekas kan? Supaya nggak zonk saat beli mobil impian, cari mobil bekas berkualitas dengan harga kompetitif di GoodCar, yuk!