Beranda / Mobil Baru / Katalog / Toyota Kijang Innova Reborn

Toyota Kijang Innova Reborn

Rp 389 Juta - Rp 437 Juta
Kapasitas Mesin
1,999 CC
Mesin
2.0L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
Roda Penggerak
FWD
Jenis Bahan Bakar
Bensin
Pintu
5
Tempat Duduk
7
Tipe Kendaraan
Toyota Kijang Innova Reborn 2.0 G M-T Bensin
Rp 389 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Toyota Kijang Innova Reborn 2.4 G M-T Diesel
Rp 416 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Toyota Kijang Innova Reborn 2.4 G A-T Diesel
Rp 437 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Fitur Kendaraan
Toyota Kijang Innova Reborn 2.0 G M-T Bensin
Toyota Kijang Innova Reborn 2.4 G M-T Diesel
Toyota Kijang Innova Reborn 2.4 G A-T Diesel
Kapasitas Mesin
1,999 CC
Jenis Bahan Bakar
Bensin
Mesin
2.0L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
Pintu
5
Roda Penggerak
FWD
Tempat Duduk
7
Power Steering
USB
Engine On
Camera Back
Parking Sensor
Bluetooth
ABS EBD
Airbag
Alarm
Immobilizer
Overhead Airbag
Side Airbag
Blind Spot Monitor
Collision Avoidance System
Stability Control
Brake Assist
Tire Pressure Monitor
Child Safety Lock
Emergency Stop Signal
Isofix Child Seat
Central Lock
Power Door Lock
Cruise Control
Headup Display
Navigation
Reading Lamp
Stereo Am Fm
Wireless Charger
Apple Carplay
Android Auto
Touch Screen
Rear Ac
Electric Seat Adjust
Headrest Adjust
Wiper Auto
Led Daytime
Electric Foldable Mirror
Seat Belt Warning
Hands Free Communication
Welcome Light
Lihat Semua

TOYOTA KIJANG INNOVA REBORN
Artikel Terkait
Lihat Semua
Tim Balap Toyota Indonesia Sabet Juara Ganda di Jepang
15 Jul 2025
Tim Balap Toyota Indonesia Sabet Juara Ganda di Jepang 15 Jul 2025 Fuji, Goodcar.id – TOYOTA GAZOO Racing Indonesia (TGRI) kembali membuktikan kelasnya di ajang balap Grand Touring Asia. Pada seri ke-3 dan ke-4 GT World Challenge Asia (GTWCA) Japan Cup 2025 yang digelar di Fuji International Speedway pada 12–13 Juli, tim ini sukses meraih double podium—mengulang prestasi manis dari dua seri sebelumnya di Sugo. Dua pembalap andalan TGRI, Haridarma Manoppo (Indonesia) dan Seita Nonaka (Jepang), tampil solid di balik kemudi GR Supra GT4 Evo 2. Kombinasi pengalaman dan kekompakan mereka sejak musim lalu membuahkan hasil manis, dua kemenangan beruntun yang mengantar TGRI semakin kukuh di puncak klasemen pembalap dan pabrikan GT4 Japan Cup 2025. “Selamat kepada TGRI yang kembali mempertahankan double podium di home race. Prestasi ini bukan cuma kebanggaan untuk tim, tapi juga untuk Indonesia di kancah balap regional,” ujar Jap Ernando Demily, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM). Pada seri pertama yang digelar Sabtu (12/7), Haridarma memulai lomba dengan mulus meski sempat terganggu insiden di lap awal hingga bendera merah dikibarkan. Setelah restart, pembalap senior ini berhasil menjaga jarak dari pesaing dan menyerahkan kemudi ke Seita dalam posisi unggul. Seita pun tampil tanpa cela hingga menyentuh garis finish pertama dengan total waktu 1:19:22.291. Kemenangan ini memberi kepercayaan diri tinggi, sekaligus tantangan tambahan: handicap pit stop 15 detik di balapan berikutnya. Handicap waktu tersebut tak membuat TGRI gentar. Di hari Minggu (13/7), giliran Seita yang membuka balapan. Pembalap muda Jepang itu langsung tancap gas dan melakukan overtake sejak awal lomba. Setelah pit stop dan pergantian ke Haridarma, sang pembalap Indonesia kembali tampil konsisten hingga garis finish dengan catatan waktu 1:30:55.119. “Terima kasih buat tim TGR dan Seita. Tanpa mereka, saya tak bisa tampil all-out. Engineer TGRI juga luar biasa membantu kami tampil sempurna tanpa kesalahan,” ungkap Haridarma, penuh rasa syukur atas kemenangan ganda yang diraih. Keberhasilan TGRI tak lepas dari kekompakan tim, pengalaman teknis para engineer, serta penguasaan karakter lintasan Fuji—yang memang dikenal sebagai "rumah" bagi Toyota. GR Supra GT4 Evo 2 pun tampil dalam performa puncak, mampu menjawab tantangan race back-to-back dengan suhu trek yang berubah-ubah. “Haridarma dan Seita semakin solid. Kami makin paham bagaimana memaksimalkan potensi GR Supra GT4 Evo 2. Semoga tren positif ini berlanjut hingga akhir musim,” kata Hiroyuki Oide, Marketing Director TAM. Setelah menyapu bersih empat seri awal dengan kemenangan, TGRI kini punya modal kuat untuk menatap empat seri tersisa yang berlangsung secara back-to-back. Jika mampu menjaga performa dan konsistensi, gelar juara GT4 Japan Cup 2025 bukan hal yang mustahil untuk diraih. Dengan semangat balap dan kolaborasi lintas negara, TGRI tak hanya berburu trofi—mereka juga tengah membawa nama Indonesia melesat kencang di kancah motorsport Asia. Lihat Selengkapnya
Penjualan Anjlok, Mobil Hidrogen Terancam Gagal Bersaing dengan EV Baterai
11 Jul 2025
Penjualan Anjlok, Mobil Hidrogen Terancam Gagal Bersaing dengan EV Baterai 11 Jul 2025 Tokyo, Goodcar.id – Masa depan mobil hidrogen alias Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) kian diragukan. Raksasa otomotif Toyota melaporkan penjualan global FCEV hanya mencapai 1.778 unit sepanjang 2024, menandai penurunan 55,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menjadi catatan terburuk sejak 2020, saat pandemi Covid-19 melumpuhkan pasar otomotif global. Laporan dari Hydrogen Insight (2025) menyebutkan bahwa penurunan tajam ini dipicu oleh merosotnya minat pasar luar Jepang terhadap kendaraan hidrogen. Toyota hanya berhasil menjual 1.102 unit FCEV di luar negeri pada 2024, jauh di bawah capaian 3.575 unit pada 2023. Artinya, pasar non-Jepang mengalami penurunan lebih dari 69% dalam satu tahun. Sementara itu, pasar domestik Jepang masih menjadi tulang punggung penjualan FCEV Toyota. Namun demikian, performa di negeri sendiri pun tidak sekuat sebelumnya. Berdasarkan data dari Japan Automobile Dealers Association (JADA), penjualan kendaraan hidrogen di Jepang tercatat hanya 676 unit sepanjang 2024, jauh dari puncaknya yang mencapai 2.464 unit pada 2021. Ini berarti penurunan lebih dari 70% dalam tiga tahun terakhir. Toyota Mirai, model andalan FCEV mereka, kini menghadapi tantangan besar, terutama dari pesatnya adopsi kendaraan listrik berbasis baterai (BEV). Menurut The Japan Times dan InsideEVs, konsumen Jepang lebih tertarik pada mobil listrik yang bisa diisi daya di rumah, dibanding mobil hidrogen yang sangat tergantung pada stasiun pengisian yang masih terbatas. Di Tokyo, salah satu kota yang paling gencar mendorong dekarbonisasi, hanya ada sekitar 1.600 unit FCEV yang beroperasi pada akhir 2024. Sebagai perbandingan, lebih dari 22.000 unit BEV tercatat aktif di kota yang sama, mengindikasikan dominasi pasar oleh mobil listrik baterai. Masalah lainnya adalah tingginya biaya infrastruktur dan efisiensi energi. Studi dari Interact Analysis mengungkapkan bahwa “well-to-wheel” efficiency kendaraan FCEV hanya sekitar 30–40%, jauh di bawah BEV yang bisa mencapai 80–90%, menjadikan mobil hidrogen kurang efisien dalam pemanfaatan energi. Meski demikian, Toyota masih mempertahankan komitmennya terhadap hidrogen. Dalam beberapa kesempatan, mereka menyatakan FCEV tetap punya potensi untuk kendaraan berat dan komersial, di mana waktu pengisian cepat dan jangkauan jauh lebih dibutuhkan. Namun untuk kendaraan penumpang, tren global menunjukkan arah berbeda. Negara-negara seperti Jerman, Inggris, dan AS kini lebih fokus membangun infrastruktur EV daripada hidrogen. Di tengah kondisi ini, masa depan FCEV, setidaknya untuk segmen mobil pribadi—masih menjadi tanda tanya besar. Mobil Hidrogen yang Tersedia di Jepang dan Global Toyota Mirai Honda Clarity Fuel Cell (sudah dihentikan produksinya pada 2021 tapi masih beredar) Mobil Hidrogen Secara Global Toyota Mirai (Gen 1 & Gen 2) Honda Clarity Fuel Cell Hyundai Nexo Hyundai ix35 Fuel Cell (generasi awal, sudah dihentikan) BMW iX5 Hydrogen (dalam skala terbatas, pilot project) Riversimple Rasa (startup asal Inggris, unit sangat terbatas) Mercedes-Benz GLC F-Cell (sudah dihentikan produksi) Gimana guys menurut kalian, bakal bertahan atau ini hanya awal dari akan berubahnya tren mobil listrik ke Hybrogen? Lihat Selengkapnya
Goodcar Fair 2025, Deretan Promo Mobil Bekas Bulan Juli Menanti 
04 Jul 2025
Goodcar Fair 2025, Deretan Promo Mobil Bekas Bulan Juli Menanti  04 Jul 2025 Jakarta, Goodcar.id – Beli mobil bekas nggak harus penuh rasa was-was. Untuk kamu yang ingin cari mobil bekas berkualitas tanpa drama, Goodcar Fair 2025 adalah momen yang tidak boleh dilewatkan. Acara ini kembali digelar pada 9–11 Juli 2025, berlokasi di Nissan TB Simatupang, Jakarta Selatan, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Mengusung tema “Bulan Juli Saatnya Beli Mobil Bekas #BebasZonk", Goodcar Fair menawarkan pengalaman beli mobil bekas yang lebih transparan, terpercaya, dan terkurasi. Setiap unit yang dijual telah melalui inspeksi menyeluruh oleh Goodspector, sistem pengecekan teknis milik Goodcar yang mencakup kondisi mesin, kaki-kaki, bodi, hingga riwayat kendaraan. Menurut Andi Melati Octavia, CEO PT Goodcar Indo Ciptakreasi, acara ini adalah lanjutan komitmen nyata untuk menghadirkan mobil bekas berkualitas dengan harga masuk akal. “Kami ingin masyarakat merasa aman dan yakin saat membeli mobil bekas di bulan Juli. Semua unit sudah diseleksi ketat agar bebas dari risiko tersembunyi. Beli mobil bekas itu harus #BebasZonk,” tegasnya. DP Mulai Rp5 Jutaan, Diskon Servis 50% Salah satu daya tarik utama Goodcar Fair 2025 adalah promo besar-besaran yang ditawarkan kepada calon pembeli. Selama acara berlangsung, pengunjung bisa menikmati diskon hingga 50% untuk jasa servis dan potongan harga 20% untuk sparepart. Ini tentu menjadi nilai tambah, terutama bagi pembeli mobil bekas yang ingin memastikan kendaraannya dalam kondisi prima pasca transaksi. Selain itu, sebagian besar mobil yang ditawarkan memiliki tahun produksi terbaru, mulai dari 2019 hingga 2022. Dengan DP mulai Rp5 jutaan, mobil-mobil ini menjadi opsi menarik bagi pemburu kendaraan handal dengan bujet terbatas. Yang enggak kalah menarik, disana juga ada layanan jasa Goodscpector yang bisa kalian coba dengan harga promo dari yang awalnya Rp350 rb menjadi Rp100 rb. Goodspector sendiri merupakan layanan jasa inspeksi mobil bekas yang menjanjikan laporan lengkap dan transparan di hari yang sama. Beberapa unit mobil bekas yang bisa kamu temukan di Goodcar Fair antara lain: Suzuki All New Ertiga GX M/T 2020 Nissan Magnite Premium 1.0 Turbo AT 2021 Nissan All New Serena HWS 2.0 CVT 2019 Toyota All New Innova 2.0 G A/T 2020 KIA Carnival 2.2 Diesel 11 Seat 2022 Steven, COO Goodcar, mengatakan bahwa tujuan lain acara ini adalah gedukasi pasar tentang pentingnya beli mobil bekas di tempat terpercaya. “Goodcar Fair 2025 di Juli ini adalah jembatan antara konsumen dan pasar mobil bekas yang sehat. Kami ingin pembeli merasa nyaman dari awal hingga selesai proses transaksi,” jelasnya. Bisa Booking Lewat DM, Gratis Masuk Buat kamu yang sibuk dan tidak bisa hadir langsung, Goodcar juga membuka opsi booking unit lewat Direct Message (DM) ke akun Instagram resmi @Goodcar.id. Sistem ini memudahkan kamu untuk mengamankan unit incaran sejak awal, mengingat beberapa stok populer cepat habis di hari pertama. Acara ini gratis untuk umum dan didukung oleh sejumlah leasing partner terpercaya. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan fasilitas nyaman seperti ruang tunggu ber-AC, test drive unit pilihan, dan tim sales yang ramah. Goodcar Fair menjadi bukti bahwa beli mobil bekas kini bisa dilakukan tanpa rasa ragu. Unit sudah diperiksa, promo servis melimpah, harga masuk akal—apa lagi yang kamu cari? Yuk, datang langsung ke Goodcar Fair 2025 di Nissan TB Simatupang, temukan mobil bekas impianmu, dan pastikan kamu jadi bagian dari gerakan #bebaszonk! Lihat Selengkapnya
Perbedaan Mobil Hybrid, Mild Hybrid, Plug-in Hybrid, dan EV: Mana yang Cocok untuk Kamu?
04 Jul 2025
Perbedaan Mobil Hybrid, Mild Hybrid, Plug-in Hybrid, dan EV: Mana yang Cocok untuk Kamu? 04 Jul 2025 Jakarta, Goodcar.id - Masih bingung membedakan antara mobil hybrid, mild hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan EV? Tenang, kamu nggak sendirian. Di tengah tren kendaraan ramah lingkungan yang terus berkembang, teknologi elektrifikasi mobil juga makin beragam dan kompleks. Tapi seiring dengan kemajuan itu, muncul pula istilah-istilah teknis yang sering bikin banyak orang garuk kepala. Sekilas memang terdengar mirip, padahal cara kerja, karakteristik, dan pengalaman berkendaranya sangat berbeda. Buat kamu yang sedang mempertimbangkan mobil hemat BBM, rendah emisi, atau bahkan tanpa emisi sama sekali, penting banget untuk memahami perbedaan keempat teknologi ini. Yuk, kita kupas satu per satu dengan cara yang simpel dan mudah dimengerti. 1. Mobil Hybrid (Full Hybrid) Mobil hybrid adalah jenis elektrifikasi yang paling umum dan sudah cukup banyak ditemui di jalanan Indonesia. Teknologi ini menggabungkan mesin bensin dan motor listrik yang bisa bekerja secara bergantian atau bersamaan. Saat mobil melaju pelan, misalnya di kemacetan atau kecepatan rendah, motor listrik bisa mengambil alih sepenuhnya. Tapi saat butuh tenaga lebih besar, seperti saat menyalip atau menanjak, mesin bensin akan aktif untuk membantu. Contoh mobil hybrid di Indonesia misal ada Toyota Corolla Cross Hybrid, Innova Zenix dan yang terbaru Honda HR-V RS e:HEV. Penandaan mobil-mobil hybrid murni umumnya diberi akronim HEV yang merupakan kepanjangan dari Hybrid Electric Vehicle. Selain tentunya lebih hemat dibanding mobil konvensional (bensin murni), kelebihan mobil hybrid adalah tidak perlu di-charge karena sistemnya mengisi sendiri lewat pengereman regeneratif Seperti teknologi pada Honda HR-V, transisi antara bensin dan listrik sangat halus. 2. Mild Hybrid Mild hybrid, atau sering disebut MHEV (Mild Hybrid Electric Vehicle), bisa dibilang sebagai versi paling sederhana dari elektrifikasi mobil. Mobil jenis ini tetap mengandalkan mesin bensin sebagai penggerak utama, tapi dibantu motor listrik kecil dan baterai misal pada Suzuki Fronx berukuran 12V untuk efisiensi tambahan. Motor listrik ini biasanya hanya aktif saat mobil start-stop atau membantu sedikit saat akselerasi. Jadi, mobil mild hybrid tidak bisa melaju hanya dengan tenaga listrik. Contoh mobil mild hybrid di Indonesia dikuasai oleh pabrikan Suzuki. Dan yang terbaru dimiliki oleh Suzuki Suzuki Fronx, selain Suzuki XL7 dan Ertiga Hybrid. Meski mild hybrid, yang notabene memiliki teknologi lebih sederhana, namaun teknologi ini juga ampuh dalam memangkas konsumsi BBM. Misal pada Suzuki Fronx konsumsi BBM yang pernah ditorehkan dalam uji test media mencapai 24 km/liter. 3. Plug-in Hybrid (PHEV) Plug-in hybrid, atau PHEV, menggabungkan mesin bensin dan motor listrik seperti hybrid biasa, tapi dengan baterai yang jauh lebih besar. Karena itu, PHEV bisa melaju dalam mode full listrik sejauh 40–100 km tergantung kapasitas baterainya. Sesuai namanya, PHEV bisa di-charge dari sumber listrik eksternal, baik lewat colokan rumah maupun stasiun pengisian. Ketika baterai habis, mobil akan otomatis beralih ke mode bensin. Contoh PHEV di Indonesia: Mitsubishi Outlander PHEV Chery Tiggo 8 Pro PHEV BMW X5 xDrive45e 4. EV (Electric Vehicle) Mobil listrik murni alias EV adalah mobil yang sepenuhnya menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga. Tanpa mesin bensin sama sekali, EV menghasilkan nol emisi, suara sangat senyap, dan akselerasi yang instan. Baterainya perlu diisi ulang lewat charger di rumah atau stasiun pengisian umum (SPKLU). Jarak tempuhnya bervariasi, tapi rata-rata EV modern bisa melaju sejauh 300–500 km dalam sekali pengisian penuh. Contoh EV populer di Indonesia misal VW ID.Buzz, Hyundai Ioniq 5, Wuling Air ev, Nissan Leaf dan masih banyak lagi. Adapun kelebihan dari teknologi ini adalah nol emisi, lantaran sama sekali tidak menggunakan bahan bakar minyak. Lihat Selengkapnya

TANYA LEBIH JAUH TENTANG UNIT

Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.