Harga New Veloz Hybrid Rp299 Juta, Siap Bersaing dengan Produk China21 Nov 2025
Harga New Veloz Hybrid Rp299 Juta, Siap Bersaing dengan Produk China21 Nov 2025
Jakarta, Goodcar.id - New Veloz Hybrid resmi meluncur di GJAW 2025 dengan banderol perkenalannya yang agresif, yakni Rp299 juta (OTR Jakarta) untuk pre-book type V Grade. Momentum ini sekaligus mempertegas langkah Toyota dalam memperluas adopsi kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Menariknya, skema harga tersebut berlaku hingga Desember 2025 tanpa batasan kuota pemesanan, membuat persaingan MPV hybrid—termasuk dari merek China—semakin panas.
Henry Tanoto, Wakil Presiden Toyota-Astra Motor, mengatakan bahwa kehadiran model ini adalah langkah memperluas adopsi elektrifikasi dengan harga yang lebih bersahabat bagi konsumen. “Kami menghadirkan kendaraan hybrid terbaru, Veloz Hybrid. Ini adalah harga spesial hingga akhir 2025,” ujarnya.
Ucapan tersebut memperkuat posisi Toyota dalam menghadapi dominasi produk elektrifikasi dari brand China.
Secara tampilan, New Veloz Hybrid resmi meluncur di GJAW 2025 tidak membawa perubahan dramatis dari versi bensin yang masih dijual. Hanya saja, emblem hybrid khas Toyota kini hadir sebagai pembeda utama secara visual.
Di balik kapnya, New Veloz Hybrid resmi meluncur di GJAW 2025 mengusung mesin 2NR-VEX berkapasitas 1.500 cc yang dipadukan dengan sistem Hybrid Series-Parallel—teknologi yang juga digunakan pada Yaris Cross Hybrid.
Kombinasi mesin bensin, motor listrik, dan baterai ini memberikan perpindahan tenaga yang halus serta respons instan, menjadikannya lebih efisien dan adaptif untuk penggunaan harian. Dengan peningkatan ini, harga Veloz Hybrid dianggap sepadan dengan teknologi yang dibawa.
Tidak hanya mengenalkan MPV hybrid terbaru, New Veloz Hybrid resmi meluncur di GJAW 2025 juga hadir bersama dua model Battery EV yang dirakit lokal: Urban Cruiser EV dan bZ4X.
Henry menegaskan bahwa keduanya sudah bisa dipesan selama pameran berlangsung, sebagai upaya memperluas pilihan elektrifikasi Toyota secara bertahap.
Lihat Selengkapnya
Punya Uang Rp250 Juta, Kamu Mau Beli Mobil Baru Apa?05 Nov 2025
Punya Uang Rp250 Juta, Kamu Mau Beli Mobil Baru Apa?05 Nov 2025
Jakarta, Goodcar.id - Sekarang dengan budget Rp250 jutaan, pilihan mobil baru di Indonesia makin beragam. Nggak cuma yang bermesin bensin (ICE), tapi juga sudah banyak mobil baru listrik (EV) yang mulai dijual dengan harga terjangkau.
Buat kamu yang lagi bingung mau pilih mobil baru listrik atau mobil baru bensin, tenang aja. Di kisaran Rp250 jutaan, ada tiga kandidat menarik: Jaecoo J5 EV, Wuling Air EV Pro Long Range, dan Toyota Avanza E Type.
1. Jaecoo J5 EV – Mobil Baru SUV Listrik Bergaya Modern
Kalau kamu pengin tampil beda, mobil baru Jaecoo J5 EV bisa jadi pilihan paling menggoda. Mobil SUV listrik asal Tiongkok ini hadir dengan desain modern dan fitur yang lengkap di kelasnya.
Dibanderol Rp249,9 juta, mobil baru ini punya dimensi 4.380 x 1.860 x 1.650 mm, dengan ground clearance 200 mm yang cocok untuk jalanan Indonesia. Di balik bodinya, tersimpan motor listrik bertenaga 155 kW (≈210 PS) dan torsi 288 Nm — performa yang setara dengan SUV kelas atas.
Kapasitas baterai 60,9 kWh mampu menempuh jarak 461 km (NEDC), cukup buat kamu keliling Jabodetabek tanpa khawatir kehabisan daya. Dengan velg 18 inci dan tampilan maskulin, mobil baru Jaecoo J5 EV ini menawarkan value tinggi di segmen SUV listrik murah.
2. Wuling Air EV Pro Long Range – Mobil Baru Listrik Paling Praktis
Kalau kamu lebih sering berkendara di perkotaan, mobil baru Wuling Air EV Pro Long Range wajib masuk daftar incaran. Dengan harga Rp252 juta, city car listrik ini sudah terbukti jadi salah satu EV terlaris di Indonesia.
Mobil baru listrik ini punya ukuran mungil dengan dimensi 2.974 x 1.505 x 1.631 mm dan wheelbase 2.010 mm, cocok buat manuver di jalan sempit. Meski kecil, desain interiornya terasa futuristik dan nyaman buat dua orang dewasa.
Motor listriknya menghasilkan tenaga 30 kW (≈40 hp) dan torsi 110 Nm, sementara baterai 26,7 kWh bisa menempuh jarak hingga 300 km. Ground clearance 135 mm cukup aman untuk kondisi jalan kota.
Dengan desain unik dan biaya operasional rendah, mobil baru Wuling Air EV Pro cocok buat kamu yang pengin punya kendaraan listrik praktis dan eco-friendly tanpa ribet.
3. Toyota All New Avanza E, Mobil Baru Serbaguna untuk Keluarga
Buat kamu yang butuh mobil 7 penumpang yang tangguh, mobil baru Toyota All New Avanza E masih jadi pilihan paling realistis. Dengan harga Rp243 juta, mobil ini menawarkan keseimbangan antara efisiensi, ruang kabin lega, dan perawatan mudah.
Mobil baru Avanza E dibekali mesin 1NR-VE 1.329 cc bertenaga 98 PS / 6.000 rpm dan torsi 12,4 kgm / 4.200 rpm, dipadu transmisi manual 5-percepatan.
Dimensinya 4.395 x 1.730 x 1.665 mm dengan ground clearance 195 mm, pas buat mobil keluarga di berbagai kondisi jalan. Wheelbase 2.750 mm bikin kabin terasa lega, sementara velg 15 inci berbalut ban 185/65 R15 memberi kenyamanan ekstra.
Dengan reputasi Toyota yang terkenal irit dan resale value tinggi, mobil baru Avanza E tetap jadi pilihan aman di tengah gempuran mobil listrik.
Mobil Baru Rp250 Jutaan: EV vs ICE, Mana yang Paling Worth It?
Kalau kamu ingin mobil baru SUV listrik dengan gaya dan performa tinggi, Jaecoo J5 EV adalah opsi paling menarik.
Tapi kalau kamu lebih suka mobil baru listrik kompak untuk harian di kota besar, Wuling Air EV Pro paling cocok.
Sementara buat keluarga besar yang butuh kepraktisan dan kapasitas tujuh penumpang, mobil baru Toyota Avanza E masih jadi pilihan paling rasional.
Dari ketiganya, bisa dibilang era mobil baru 2025 memberi banyak opsi menarik, baik yang full listrik maupun bensin. Semua tergantung gaya hidup dan kebutuhan kamu: mau ikut tren kendaraan listrik, atau tetap setia pada mesin konvensional yang terbukti tangguh.
Lihat Selengkapnya
Spesifikasi Changan Lumin, Mobil Listrik Mungil Mirip Panda29 Oct 2025
Spesifikasi Changan Lumin, Mobil Listrik Mungil Mirip Panda29 Oct 2025
Chongqing, Goodcar.id — Goodcar.id mendapat kesempatan langka untuk menjajal langsung Changan Lumin di proving grounds Chongqing, China, pada 25 Oktober lalu. Sekilas, mobil mungil ini tampak seperti “panda mengantuk” yang lucu dengan lampu utama bulat.
Dengan desain minimalis dan proporsi mungil yang langsung mengingatkan pada pesaingnya di segmen mobil listrik kecil Wuling Air EV dan DFSK Mini EV.
Langsung aja deh, impresi berkendara Changan Lumin. Begitu tuas gas dibejek torsi instan langsung terasa dari motor listriknya. Namun bedanya, saat memasuki lintasan melingkar, Changan Lumin sangat stabil dikendalikan, tidak takut terbalik dan sangat bikin percaya diri ketika menikung, mungkin lantaran minim limbung juga. Selain itu mungkin ini karena mobil ini memiliki jarak sumbu roda yang lebih panjang dibanding pesaingnya baik Air EV maupun Mini EV. Hasilnya mobil enak ditekuk miring.
Pokoknya berasa naik mobil sungguhan, lantaran dimensi Changan Lumin yang terlihat seperti tidak beda jauh dari Toyota Agya. Selain itu, pintu mobil Changan Lumin ini hanya dua, namun ada bangku yang muat dua orang di baris belakang. Akses masuknya juga musdah. Jadi total ada 4 orang yang bisa naik mobil ini, dan tentunya akan menarik perhatian karena desainnya yang unik.
Tapi di balik tampilan dan sensasi berkendara yang begitu menyenangkan, Changan Lumin menyimpan sejumlah fitur modern yang cukup mencuri perhatian.
Secara tampilan, Changan Lumin mengusung bahasa desain “Cute & Stylish”. Fascia Changan Lumin disebut “smiling-face design” dengan lampu bulat besar yang memberi ekspresi mirip panda sedang mengantuk, ciri khas yang membuatnya mudah dikenali di jalan.
Desain atap Changan Lumin model floating roof, dipadu pegangan pintu tersembunyi (concealed door handle) yang memberi kesan bersih dan modern. Changan juga menghadirkan lima pilihan warna pastel yang memperkuat karakter fun dan muda. Mobil ini menggunakan velg 14 inci, cukup proporsional dengan bodinya yang ringkas dan cocok untuk penggunaan harian di area perkotaan.
Masuk ke dalam kabin Changan Lumin, terasa premium untuk ukuran mobil kecil. Layout dasbornya simple tapi modern, dengan dua layar besar yang menjadi pusat perhatian.
Fitur Kabin dan Konektivitas Modern
Masuk ke segmen Spacious & Smart Convenient, Lumin menawarkan sejumlah fitur digital yang biasanya baru hadir di mobil listrik kelas atas. Salah satunya adalah layar sentuh 10,25 inci yang sudah mendukung Apple CarPlay serta koneksi smartphone.
Kursi belakangnya bisa diatur dengan konfigurasi 50:50 folding seat, dan akses ke dalam kabin dibuat mudah lewat fitur One-step folding seat. Mobil ini juga sudah dilengkapi Smart Keyless Start/Stop Button dan Smartphone-control Connection, yang memungkinkan pengguna mengontrol beberapa fungsi mobil dari aplikasi di ponsel.
Panel instrumen digitalnya pun dirancang menarik dengan Digital Driver Meter Cluster UI yang tampil informatif tanpa membuat dashboard terasa padat.
Performa dan Jarak Tempuh
Walau kecil, Changan Lumin bukan sekadar city car manis. Changan Lumin sudah mendukung DC Smart Fast Charging dengan jarak tempuh hingga 301 km berdasarkan standar NEDC. Angka ini tentu sangat kompetitif untuk kelasnya, mengingat rival seperti Air EV Standard Range hanya punya jarak tempuh sekitar 200 km.
Kapasitas baterainya belum diumumkan secara resmi untuk pasar Indonesia, tapi Lumin dirancang agar efisien dan ringan, ideal untuk kebutuhan mobilitas perkotaan yang singkat dan padat.
Tak kalah penting, Changan membekali Lumin dengan sistem keselamatan modern. Fitur NBooster Control System membuat pedal rem terasa lebih responsif dan lembut. Lumin juga dilengkapi ESP Body Stability dan Intelligent Steering Control untuk menjaga stabilitas saat bermanuver di jalan sempit.
Untuk membantu parkir di area padat, tersedia Reverse Parking Radar dan Kamera, lengkap dengan sensor benturan sensitif. Dua airbag di bagian depan juga menjadi standar untuk melindungi pengemudi dan penumpang.
Changan Lumin akan hadir di Indonesia pada GJAW 2025 yang akan berlangsung 21 September 2025. Changan Lumin bisa jadi alternatif menarik bagi Anda yang mencari kendaraan listrik mungil untuk mobilitas harian, tanpa kehilangan sentuhan gaya dan teknologi.
Lihat Selengkapnya
Cara Cek Odometer Asli atau Palsu, Biar Nggak Ketipu Mobil Bekas27 Oct 2025
Cara Cek Odometer Asli atau Palsu, Biar Nggak Ketipu Mobil Bekas27 Oct 2025
Jakarta, Goodcar.id — Buat kamu yang lagi berburu mobil bekas, hati-hati sama yang satu ini: odometer palsu. Banyak mobil bekas tampil mulus dan kilometer rendah, padahal bisa jadi angkanya sudah “dipoles” biar kelihatan masih muda. Fenomena ini umum banget di pasar mobil bekas, dan kalau kamu nggak jeli, bisa rugi besar di kemudian hari.
Odometer bukan cuma angka pajangan. Ia adalah “riwayat hidup” mobil — seberapa sering dia dipakai, seberapa capek mesinnya, sampai bisa jadi indikator harga yang wajar. Bagi banyak pembeli, kilometer rendah sering dianggap jaminan mobil masih sehat. Padahal, kalau angka itu hasil manipulasi, kamu bisa dapat mobil yang sebenarnya sudah lelah tapi kelihatan “fresh”.
Nah, biar nggak ketipu, berikut cara cek odometer asli atau palsu yang bisa kamu lakukan sendiri sebelum transaksi.
1. Cek Konsistensi dengan Kondisi Fisik Mobil
Langkah paling dasar tapi penting banget: cocokkan angka odometer dengan kondisi fisik mobil.
Kalau odometer menunjukkan 40.000 km tapi setir, pedal, dan jok sudah aus, itu tanda mencurigakan. Mobil yang jarang dipakai biasanya masih punya tekstur kulit setir yang mulus, pedal rem belum aus, dan jok belum kempis.
Perhatikan juga tombol AC, tuas transmisi, dan karpet. Semua bagian ini bisa jadi “bukti kecil” seberapa sering mobil digunakan.
Pada dasarnya makin sering dipakai, makin banyak bagian interior yang aus secara alami. Kalau fisiknya nggak sejalan dengan angka, bisa jadi odometer sudah “dipermak”.
2. Lihat Riwayat Servis di Buku Servis atau Aplikasi
Mobil yang diservis rutin di bengkel resmi pasti punya catatan kilometer di setiap kunjungan.
Cocokkan angka odometer sekarang dengan data terakhir di buku servis. Misalnya, servis terakhir tertulis 90.000 km, tapi sekarang hanya 45.000 km? Sudah jelas ada yang janggal.
Beberapa merek besar seperti Toyota, Honda, Wuling, Hyundai, atau Suzuki juga mencatat riwayat servis lewat aplikasi resmi atau dealer network. Kamu bisa minta print-out atau screenshot riwayat servis untuk verifikasi.
Kalau mobilnya jarang masuk bengkel resmi, coba tanya bengkel langganan pemilik lama — siapa tahu mereka punya catatan digital. Riwayat servis adalah bukti paling kuat untuk menilai keaslian odometer.
3. Perhatikan Panel Instrumen dan Baut-Baut di Sekitarnya
Odometer digital memang terlihat modern, tapi juga bisa dimanipulasi dengan alat scanner.
Lihat baik-baik tampilan angka: apakah font-nya seragam, pencahayaan stabil, dan posisinya sejajar? Kadang setelah dimodifikasi, tampilannya sedikit berbeda.
Untuk mobil analog, cek apakah ada goresan halus di kaca panel, atau baut yang sudah aus di sekitar speedometer. Itu bisa jadi tanda kalau odometer pernah dibuka.
Kalau kamu melihat bekas congkel di dashboard, lebih baik mundur perlahan — mobilnya kemungkinan sudah diutak-atik.
4. Cek di Bengkel Independen atau dengan Alat Scanner
Kalau masih ragu, bawa mobil ke bengkel tepercaya. Bengkel modern bisa pakai alat OBD (On Board Diagnostic) untuk membaca data ECU (Electronic Control Unit).
Menariknya, data di ECU sering masih menyimpan jarak tempuh asli, walau odometer di dashboard sudah diubah.
Buat kamu yang akrab denga teknologi, ada beberapa aplikasi seperti Carly, Car Scanner, atau BlueDriver yang bisa membaca data ECU lewat dongle OBD2. Cukup colok ke port OBD mobil, lalu sambungkan ke ponsel lewat Bluetooth. Praktis banget buat cek mandiri sebelum beli.
5. Gunakan Logika
Logika sederhana juga bisa jadi alat deteksi. Bandingkan usia mobil dengan jarak tempuhnya.
Mobil tahun 2018 tapi baru 20.000 km berarti rata-rata cuma jalan 3.000 km per tahun — angka yang terlalu kecil untuk mobil harian.
Biasanya, mobil pribadi di Indonesia menempuh 10.000–15.000 km per tahun. Jadi kalau jaraknya jauh di bawah itu, wajib curiga.
Kalau penjual bilang “mobil jarang dipakai, cuma buat ke mal”, boleh aja percaya — tapi tetap skeptis dan minta bukti servis rutin yang konsisten.
6. Minta Data Inspeksi Independen
Kalau kamu beli mobil dari platform terpercaya seperti Goodcar.id (👀), pastikan minta laporan inspeksi independen.
Laporan semacam ini mencakup kondisi mesin, transmisi, interior, hingga estimasi jarak tempuh realistis berdasarkan keausan komponen.
Lebih aman lagi kalau ada foto odometer tiap servis, biar bisa dilacak kronologinya.
Ingat, penjual yang transparan nggak akan keberatan nunjukin data inspeksi dan bukti servis — justru yang ngeles-ngeles biasanya punya sesuatu yang disembunyikan.
7. Waspadai Harga Terlalu Murah untuk Kilometer Rendah
Harga juga bisa jadi alarm penting. Kadang mobil dengan kilometer super rendah dijual dengan harga yang terlalu miring.
Jangan buru-buru tergoda — bisa jadi odometer-nya sudah “dipermak” supaya lebih menarik.
Harga yang realistis justru mencerminkan kejujuran penjual. Kalau mobilnya terlihat terlalu “sempurna” tapi harganya jomplang dari pasar, lebih baik cari alternatif lain.
8. Gunakan Jasa Inspeksi
Buat pembeli yang nggak mau repot, sekarang banyak layanan inspeksi profesional yang bisa datang langsung ke lokasi. Mereka akan cek mulai dari angka odometer, riwayat servis, sampai kondisi sasis dan kaki-kaki.
Laporan hasil inspeksi bisa jadi bahan negosiasi juga. Jadi kalau ketahuan odometer dipalsukan, kamu bisa mundur tanpa buang waktu. Kalau kamu beli mobil bekas di platform Goodcar.id, tentunya semua mobil sudah lolos jasa inspeksi. Jadi sebagai konsumen tidak khawatir dapat mobil bekas yang tidak berkualitas.
Lihat Selengkapnya
Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.