Beranda / Mobil Baru / Katalog / Honda BR-V

Honda BR-V

Rp 297 Juta - Rp 357 Juta
Kapasitas Mesin
1,498 CC
Mesin
1.5L DOHC 4 slinder segaris 16 katup I-VTEC + DBW
Roda Penggerak
FWD
Jenis Bahan Bakar
Bensin
Pintu
5
Tempat Duduk
7
Foto Interior
Foto Eksterior
Pilihan Warna
Ciptakan gayamu dengan berbagai pilihan warna
5 Pilihan Warna
Tafetta White
Meteoroid Gray Metallic
Crystal Black Pearl
Sand Khaki Pearl
Premium Opal White Pearl
Tipe Kendaraan
Honda BR-V ALL NEW 1.5 S M-T
Rp 297 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Honda BR-V ALL NEW 1.5 E M-T
Rp 312 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Honda BR-V ALL NEW NX7 1.5 E CVT
Rp 325 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Honda BR-V ALL NEW NX7 1.5 PRESTIGE CVT
Rp 350 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Honda BR-V ALL NEW NX7 1.5 PRESTIGE CVT HONDA SENSING
Rp 357 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Fitur Kendaraan
Honda BR-V ALL NEW 1.5 S M-T
Honda BR-V ALL NEW 1.5 E M-T
Honda BR-V ALL NEW NX7 1.5 E CVT
Honda BR-V ALL NEW NX7 1.5 PRESTIGE CVT
Honda BR-V ALL NEW NX7 1.5 PRESTIGE CVT HONDA SENSING
Kapasitas Mesin
1,498 CC
Jenis Bahan Bakar
Bensin
Mesin
1.5L DOHC 4 slinder segaris 16 katup I-VTEC + DBW
Pintu
5
Roda Penggerak
FWD
Tempat Duduk
7
Power Steering
AUX
USB
Engine On
Camera Back
Parking Sensor
Bluetooth
ABS EBD
Airbag
Alarm
Immobilizer
Overhead Airbag
Side Airbag
Central Lock
Power Door Lock
Reading Lamp
Stereo Am Fm
Cd Audio
Android Auto
Touch Screen
Rear Ac
Electric Foldable Mirror
Seat Belt Warning
Hands Free Communication
Welcome Light
Lihat Semua

HONDA BR-V
Artikel Terkait
Lihat Semua
Sejarah Honda CR-V, Evolusi SUV Legendaris dari 1995 sampai Era EV Hybrogen
04 Nov 2025
Sejarah Honda CR-V, Evolusi SUV Legendaris dari 1995 sampai Era EV Hybrogen 04 Nov 2025 Jakarta, Goodcar.id — Dari pertama kali debut di tahun 1995 sampai sekarang, Honda CR-V sudah menghadirkan enam generasi. Lalu di tahun 2024 Honda CR-V merilis versi paling canggih, CR-V e:FCEV—yang bisa dicas kayak mobil listrik tapi juga pakai hidrogen. Selama 30 tahun kehadirannya, Honda CR-V bukan cuma sukses di Jepang, tapi juga jadi SUV global yang laku di banyak negara. Yuk, nostalgia bareng lewat perjalanan tiga dekade Honda CR-V dari zaman karismatik sampe era elektrifikasi. Generasi Pertama (1995), Desain Simple Banyak Disukai Honda CR-V pertama kali lahir di Jepang tahun 1995 sebagai bagian dari seri Creative Mover. Waktu itu, konsepnya masih fresh banget: SUV yang senyaman mobil penumpang tapi tetap bisa diajak ke luar kota. Desainnya kotak, praktis, dan gampang disukai. Kabinnya luas, posisi duduknya tinggi, dan handling-nya ringan. Honda CR-V generasi pertama inilah yang jadi cikal bakal SUV urban yang nyaman dipakai harian tanpa harus kelihatan “galak”. Generasi Kedua (2001): Mulai Mendunia Masuk 2001, Honda CR-V generasi kedua tampil lebih besar dan lega. Ini juga momen di mana Honda CR-V mulai bener-bener jadi SUV global. Honda ngebawa mobil ini ke pasar Amerika, Eropa, sampai Tiongkok—dan hasilnya sukses besar. Desain makin gagah, fiturnya lebih lengkap, dan kabinnya makin cocok buat keluarga yang pengin SUV modern tapi nggak ribet. Generasi Ketiga (2006): Makin Stylish, Makin Nyaman Di tahun 2006, Honda ngerombak total Honda CR-V. Ban serep belakang yang dulu nempel di pintu bagasi akhirnya hilang, diganti dengan desain yang lebih modern dan aerodinamis. Mesinnya 2.4L i-VTEC, performa meningkat, dan kabin terasa jauh lebih tenang. CR-V generasi ketiga ini udah mulai masuk ke era “SUV modern” yang bukan cuma kuat, tapi juga stylish dan fun buat harian. Generasi Keempat (2011): Naik Level, Jadi SUV Global Terlaris Sejarah berlanjut, tahun 2011, CR-V generasi keempat lahir dengan desain lebih ramping dan aerodinamis. Honda juga fokus ningkatin efisiensi bahan bakar plus ruang kabin yang lebih lega. Dan hasilnya luar biasa — di generasi ini, penjualan CR-V tembus 5 juta unit di seluruh dunia. Gila kan? Dari SUV keluarga biasa, Honda CR-V udah naik level jadi salah satu model paling laris di dunia. Generasi Kelima (2016): Masuk Era Hybrid Honda nggak mau ketinggalan tren elektrifikasi. Tahun 2016, CR-V generasi kelima hadir dengan varian hybrid lewat sistem Honda SPORT HYBRID i-MMD. Buat pertama kalinya juga, CR-V dapet fitur keselamatan canggih Honda SENSING yang bikin mobil ini makin aman dan pintar. Desainnya makin tegas, dan performanya tetap dapet meski udah mulai fokus ke efisiensi bahan bakar. Generasi ini jadi pembuka era baru buat CR-V. Generasi Keenam (2022), Dewasa dan Futuristik Di generasi keenam, CR-V makin gede, makin dewasa. Desainnya bold, kabinnya lebih lapang, dan fiturnya super lengkap. Sistem e:HEV dua motor bikin performa dan efisiensi bahan bakarnya makin seimbang. Buat banyak orang, inilah versi paling matang dari CR-V — SUV yang udah siap banget buat masa depan, tapi tetap mempertahankan DNA lamanya: nyaman, aman, dan praktis. CR-V e:FCEV (2024), Era Baru Dimulai Nah, ini yang paling baru — CR-V e:FCEV, lahir tahun 2024. Ini mobil fuel cell pertama dari pabrikan Jepang yang bisa diisi ulang lewat sistem plug-in charging. Artinya, kamu bisa isi listrik kayak mobil EV biasa, tapi tetap punya sistem hidrogen buat jarak tempuh yang jauh. Langkah ini jelas nunjukin arah baru Honda menuju masa depan netral karbon. CR-V bukan lagi cuma SUV keluarga, tapi pionir teknologi masa depan. Tiga puluh tahun berlalu, tapi filosofi CR-V tetap sama: mobil yang bisa ngikutin gaya hidup siapa pun. Dari zaman mobil kotak sampai era baterai dan fuel cell, CR-V selalu berhasil adaptasi tanpa kehilangan identitasnya. Buat Honda, CR-V bukan cuma model legendaris — tapi simbol evolusi, dari “Creative Mover” jadi ikon SUV global yang siap terus berubah bareng zaman. Lihat Selengkapnya
Cara Cek Odometer Asli atau Palsu, Biar Nggak Ketipu Mobil Bekas
27 Oct 2025
Cara Cek Odometer Asli atau Palsu, Biar Nggak Ketipu Mobil Bekas 27 Oct 2025 Jakarta, Goodcar.id — Buat kamu yang lagi berburu mobil bekas, hati-hati sama yang satu ini: odometer palsu. Banyak mobil bekas tampil mulus dan kilometer rendah, padahal bisa jadi angkanya sudah “dipoles” biar kelihatan masih muda. Fenomena ini umum banget di pasar mobil bekas, dan kalau kamu nggak jeli, bisa rugi besar di kemudian hari. Odometer bukan cuma angka pajangan. Ia adalah “riwayat hidup” mobil — seberapa sering dia dipakai, seberapa capek mesinnya, sampai bisa jadi indikator harga yang wajar. Bagi banyak pembeli, kilometer rendah sering dianggap jaminan mobil masih sehat. Padahal, kalau angka itu hasil manipulasi, kamu bisa dapat mobil yang sebenarnya sudah lelah tapi kelihatan “fresh”. Nah, biar nggak ketipu, berikut cara cek odometer asli atau palsu yang bisa kamu lakukan sendiri sebelum transaksi. 1. Cek Konsistensi dengan Kondisi Fisik Mobil Langkah paling dasar tapi penting banget: cocokkan angka odometer dengan kondisi fisik mobil. Kalau odometer menunjukkan 40.000 km tapi setir, pedal, dan jok sudah aus, itu tanda mencurigakan. Mobil yang jarang dipakai biasanya masih punya tekstur kulit setir yang mulus, pedal rem belum aus, dan jok belum kempis. Perhatikan juga tombol AC, tuas transmisi, dan karpet. Semua bagian ini bisa jadi “bukti kecil” seberapa sering mobil digunakan. Pada dasarnya makin sering dipakai, makin banyak bagian interior yang aus secara alami. Kalau fisiknya nggak sejalan dengan angka, bisa jadi odometer sudah “dipermak”. 2. Lihat Riwayat Servis di Buku Servis atau Aplikasi Mobil yang diservis rutin di bengkel resmi pasti punya catatan kilometer di setiap kunjungan. Cocokkan angka odometer sekarang dengan data terakhir di buku servis. Misalnya, servis terakhir tertulis 90.000 km, tapi sekarang hanya 45.000 km? Sudah jelas ada yang janggal. Beberapa merek besar seperti Toyota, Honda, Wuling, Hyundai, atau Suzuki juga mencatat riwayat servis lewat aplikasi resmi atau dealer network. Kamu bisa minta print-out atau screenshot riwayat servis untuk verifikasi. Kalau mobilnya jarang masuk bengkel resmi, coba tanya bengkel langganan pemilik lama — siapa tahu mereka punya catatan digital. Riwayat servis adalah bukti paling kuat untuk menilai keaslian odometer. 3. Perhatikan Panel Instrumen dan Baut-Baut di Sekitarnya Odometer digital memang terlihat modern, tapi juga bisa dimanipulasi dengan alat scanner. Lihat baik-baik tampilan angka: apakah font-nya seragam, pencahayaan stabil, dan posisinya sejajar? Kadang setelah dimodifikasi, tampilannya sedikit berbeda. Untuk mobil analog, cek apakah ada goresan halus di kaca panel, atau baut yang sudah aus di sekitar speedometer. Itu bisa jadi tanda kalau odometer pernah dibuka. Kalau kamu melihat bekas congkel di dashboard, lebih baik mundur perlahan — mobilnya kemungkinan sudah diutak-atik. 4. Cek di Bengkel Independen atau dengan Alat Scanner Kalau masih ragu, bawa mobil ke bengkel tepercaya. Bengkel modern bisa pakai alat OBD (On Board Diagnostic) untuk membaca data ECU (Electronic Control Unit). Menariknya, data di ECU sering masih menyimpan jarak tempuh asli, walau odometer di dashboard sudah diubah. Buat kamu yang akrab denga teknologi, ada beberapa aplikasi seperti Carly, Car Scanner, atau BlueDriver yang bisa membaca data ECU lewat dongle OBD2. Cukup colok ke port OBD mobil, lalu sambungkan ke ponsel lewat Bluetooth. Praktis banget buat cek mandiri sebelum beli. 5. Gunakan Logika Logika sederhana juga bisa jadi alat deteksi. Bandingkan usia mobil dengan jarak tempuhnya. Mobil tahun 2018 tapi baru 20.000 km berarti rata-rata cuma jalan 3.000 km per tahun — angka yang terlalu kecil untuk mobil harian. Biasanya, mobil pribadi di Indonesia menempuh 10.000–15.000 km per tahun. Jadi kalau jaraknya jauh di bawah itu, wajib curiga. Kalau penjual bilang “mobil jarang dipakai, cuma buat ke mal”, boleh aja percaya — tapi tetap skeptis dan minta bukti servis rutin yang konsisten. 6. Minta Data Inspeksi Independen Kalau kamu beli mobil dari platform terpercaya seperti Goodcar.id (👀), pastikan minta laporan inspeksi independen. Laporan semacam ini mencakup kondisi mesin, transmisi, interior, hingga estimasi jarak tempuh realistis berdasarkan keausan komponen. Lebih aman lagi kalau ada foto odometer tiap servis, biar bisa dilacak kronologinya. Ingat, penjual yang transparan nggak akan keberatan nunjukin data inspeksi dan bukti servis — justru yang ngeles-ngeles biasanya punya sesuatu yang disembunyikan. 7. Waspadai Harga Terlalu Murah untuk Kilometer Rendah Harga juga bisa jadi alarm penting. Kadang mobil dengan kilometer super rendah dijual dengan harga yang terlalu miring. Jangan buru-buru tergoda — bisa jadi odometer-nya sudah “dipermak” supaya lebih menarik. Harga yang realistis justru mencerminkan kejujuran penjual. Kalau mobilnya terlihat terlalu “sempurna” tapi harganya jomplang dari pasar, lebih baik cari alternatif lain. 8. Gunakan Jasa Inspeksi Buat pembeli yang nggak mau repot, sekarang banyak layanan inspeksi profesional yang bisa datang langsung ke lokasi. Mereka akan cek mulai dari angka odometer, riwayat servis, sampai kondisi sasis dan kaki-kaki. Laporan hasil inspeksi bisa jadi bahan negosiasi juga. Jadi kalau ketahuan odometer dipalsukan, kamu bisa mundur tanpa buang waktu. Kalau kamu beli mobil bekas di platform Goodcar.id, tentunya semua mobil sudah lolos jasa inspeksi. Jadi sebagai konsumen tidak khawatir dapat mobil bekas yang tidak berkualitas. Lihat Selengkapnya
Juara Dunia Tumbang! Marc Marquez Dipastikan Absen di Australia dan Malaysia
08 Oct 2025
Juara Dunia Tumbang! Marc Marquez Dipastikan Absen di Australia dan Malaysia 08 Oct 2025 Jakarta, Goodcar.id - Kabar kurang menyenangkan datang dari juara dunia MotoGP 2025, Marc Marquez. Pebalap asal Spanyol itu dipastikan absen dalam dua seri ke depan setelah menjalani pemeriksaan medis lanjutan setibanya di Madrid pada Senin (6/10). Hasil pemeriksaan menunjukkan Marquez mengalami fraktur tulang di pangkal prosesus korakoid serta cedera ligamen pada bahu kanan. Cedera ini memaksa rider #93 tersebut untuk menepi dari lintasan hingga kondisinya benar-benar pulih. Menurut laporan resmi tim medis di Rumah Sakit Internasional Ruber, Madrid, yang dipimpin oleh Dr. Samuel Antuma dan Dr. Ignacio Roger de Oña, hasil pemeriksaan radiologis memastikan tidak ada kaitan dengan cedera lama maupun pergeseran tulang yang signifikan. Perawatan Konservatif Tanpa Operasi Tim medis memilih langkah perawatan konservatif, tanpa operasi, dengan fokus pada istirahat total dan imobilisasi bahu kanan. Metode ini diambil untuk memastikan proses penyembuhan berjalan alami hingga tulang benar-benar terkonsolidasi secara klinis. Dengan keputusan tersebut, Marquez dipastikan absen di dua seri MotoGP berikutnya, yakni Grand Prix Australia dan Malaysia. Absennya sang juara dunia tentu menjadi kehilangan besar, mengingat performa konsisten yang telah ia tunjukkan sepanjang musim ini. Fokus Pulih Sebelum Akhir Musim Marquez dijadwalkan menjalani pemeriksaan rutin setiap minggu guna memantau perkembangan pemulihannya. Tim medis akan menentukan waktu yang tepat bagi Marquez untuk kembali ke lintasan, tergantung pada kondisi bahunya dalam beberapa pekan ke depan. “Untungnya, cederanya tidak terlalu serius, tapi penting untuk menghormati jadwal pemulihan,” ujar Marquez dalam keterangan resminya, 8 Oktober 2025. “Target saya adalah kembali sebelum akhir musim, tapi tanpa memaksakan diri melebihi rekomendasi dokter. Baik target pribadi maupun tim sudah tercapai, jadi sekarang prioritasnya adalah pulih sepenuhnya dan kembali dalam kondisi 100 persen.” Meski gelar juara dunia sudah diamankan lebih dulu, absennya Marquez tetap menjadi perhatian di paddock. Bagi tim dan penggemar, kehadiran The Baby Alien selalu menjadi daya tarik tersendiri di setiap balapan. Namun, keputusan untuk fokus pada pemulihan dianggap langkah tepat demi karier jangka panjangnya di MotoGP. Jika proses penyembuhan berjalan lancar, Marquez diperkirakan bisa kembali membalap pada seri penutup musim 2025, sekaligus menutup tahun dengan performa terbaiknya. Lihat Selengkapnya
Harga Castrol POWER1 ULTIMATE 10W-50 Terbaru, Klaim Teruji di Jalanan Indonesia dan Lebih Kencang
30 Sep 2025
Harga Castrol POWER1 ULTIMATE 10W-50 Terbaru, Klaim Teruji di Jalanan Indonesia dan Lebih Kencang 30 Sep 2025 Jakarta, Goodcar.id – Berapa harga Castrol POWER1 ULTIMATE 10W-50 terbaru? Castrol Indonesia resmi merilis Castrol POWER1 ULTIMATE SUPERBIKE 10W-50, oli full synthetic yang dirancang untuk motor di atas 250 cc. Kalau ditarik ke belakang, Castrol bukan pemain baru di dunia pelumas. Pengalaman panjang di ajang balap internasional mereka bawa ke produk ini melalui teknologi 5-in-1 Racing Ester Formula. Formula tersebut menawarkan lima aspek penting: akselerasi lebih responsif, perlindungan mesin hingga 50% lebih baik dibanding standar industri, performa tahan lama di perjalanan jauh, suara mesin lebih halus, dan kestabilan suhu untuk mencegah overheating. “Castrol POWER1 ULTIMATE SUPERBIKE 10W-50 telah melalui rangkaian pengujian global dan langsung dipakai pengendara lokal di berbagai kondisi ekstrem. Hasilnya, konsumen merasakan peningkatan akselerasi signifikan serta performa mesin yang tetap bertenaga,” kata Enjelita Jahja, President Director Castrol Indonesia, saat peluncuran di Jakarta (30/9). Klaim Teruji 3.000 Km di Jalan Indonesia Bukan sekadar klaim laboratorium, oli ini sudah diuji lewat touring lintas Jawa sejauh lebih dari 3.000 km. Raka Pranaya, salah satu rider yang mencoba, menuturkan pengalamannya menggunakan Castrol POWER1 ULTIMATE di Kawasaki ZX636 dan Kawasaki Versys 650. “Dari awal sudah terasa smooth shifting-nya, bahkan untuk clutchless shifting pun selalu pas. Temperatur motor ZX636 juga lebih stabil, biasanya bisa di atas 90°C, tapi dengan oli ini bertahan di kisaran 83–88°C. Untuk tenaga dan akselerasi juga terasa mantap,” ujarnya. Hasil uji akselerasi juga mencatat keunggulan menarik: motor yang menggunakan oli ini bisa melesat hingga 8 meter lebih cepat dibanding kompetitor dalam simulasi jarak pendek. Castrol menegaskan bahwa teknologi Racing Ester Formula yang dipakai produk ini bukan sekadar gimmick. Ester dikenal sebagai bahan premium untuk pelumas karena mampu mengurangi gesekan, memperpanjang umur mesin, dan menjaga performa di kondisi ekstrem. Bahkan, formula yang sama juga dipakai di lintasan MotoGP. Castrol saat ini menjadi partner teknis tiga tim balap, termasuk Castrol LCR Honda MotoGP™ Team. “Setiap trek MotoGP menuntut performa maksimal. Mandalika, misalnya, punya suhu tinggi dan lintasan yang menuntut keandalan ekstra. Castrol POWER1 ULTIMATE SUPERBIKE 10W-50 dengan Racing Ester Formula memberikan kestabilan dan tenaga optimal pada mesin,” kata Johann Zarco, pembalap Castrol Honda LCR MotoGP™ Team. Bagi pemilik superbike di Indonesia, kehadiran oli ini memberi opsi lebih spesifik untuk menjaga performa mesin besar yang cenderung panas dan bekerja keras. Uji nyata di jalanan lokal plus validasi dari lintasan balap membuat produk ini relevan untuk pengguna harian maupun penghobi touring. Castrol POWER1 ULTIMATE SUPERBIKE 10W-50 kini sudah tersedia di bengkel spesialis motor besar di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Harga jualnya dibanderol sekitar Rp300 ribu per botol. Lihat Selengkapnya

TANYA LEBIH JAUH TENTANG UNIT

Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.