Beranda / Mobil Baru / Katalog / Toyota All New Veloz

Toyota All New Veloz

Rp 296 Juta - Rp 344 Juta
Kapasitas Mesin
1,496 CC
Mesin
4 Cylinders in-line 16 Valve DOHC with Dual VVT-i
Roda Penggerak
FWD
Jenis Bahan Bakar
Bensin
Pintu
5
Tempat Duduk
7
Tipe Kendaraan
Toyota All New Veloz New Veloz 1.5 M-T
Rp 296 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Toyota All New Veloz New Veloz 1.5 CVT
Rp 312 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Toyota All New Veloz New Veloz 1.5 Q CVT
Rp 322 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Toyota All New Veloz New Veloz 1.5 Q CVT TSS
Rp 344 Juta
Dapatkan Ekslusif Promo
Fitur Kendaraan
Toyota All New Veloz New Veloz 1.5 M-T
Toyota All New Veloz New Veloz 1.5 CVT
Toyota All New Veloz New Veloz 1.5 Q CVT
Toyota All New Veloz New Veloz 1.5 Q CVT TSS
Kapasitas Mesin
1,496 CC
Jenis Bahan Bakar
Bensin
Mesin
4 Cylinders in-line 16 Valve DOHC with Dual VVT-i
Pintu
5
Roda Penggerak
FWD
Tempat Duduk
7
Power Steering
USB
Engine On
Camera Back
Parking Sensor
Bluetooth
ABS EBD
Airbag
Alarm
Immobilizer
Overhead Airbag
Side Airbag
Brake Assist
Child Safety Lock
Emergency Stop Signal
Isofix Child Seat
Central Lock
Power Door Lock
Cruise Control
Headup Display
Navigation
Reading Lamp
Stereo Am Fm
Apple Carplay
Android Auto
Touch Screen
Rear Ac
Headrest Adjust
Led Daytime
Electric Foldable Mirror
Seat Belt Warning
Hands Free Communication
Welcome Light
Lihat Semua

TOYOTA ALL NEW VELOZ
Artikel Terkait
Lihat Semua
Kata Pengunjung GIIAS 2025 Tentang Wuling Cortez Darion, MPV Elektrifikasi yang sangat Relevan untuk Keluarga
27 Jul 2025
Kata Pengunjung GIIAS 2025 Tentang Wuling Cortez Darion, MPV Elektrifikasi yang sangat Relevan untuk Keluarga 27 Jul 2025 Tangerang, Goodcar.id - Wuling kembali mencuri perhatian publik di GIIAS 2025, kali ini lewat perkenalan Wuling Cortez Darion, MPV elektrifikasi yang hadir dengan dua pilihan: EV (Electric Vehicle) dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Langkah ini mempertegas ambisi Wuling untuk memperluas akses mobilitas ramah lingkungan di segmen keluarga urban yang selama ini minim pilihan. Dengan desain yang benar-benar baru, fitur canggih, dan kabin luas, Cortez Darion menjadi salah satu daya tarik utama di booth Wuling. Banyak pengunjung yang tidak hanya kagum secara visual, tapi juga mulai mempertimbangkan Cortez Darion sebagai MPV masa depan yang relevan dengan kebutuhan Indonesia hari ini. Tanggapan Pengunjung: “Akhirnya Ada Pilihan MPV Listrik & Hybrid yang Masuk Akal” Rama Perdana (35), arsitek dari Jakarta Selatan yang sedang mencari MPV baru untuk keluarganya, mengaku terpukau dengan dua opsi elektrifikasi yang ditawarkan. “Saya masih butuh mobil jarak jauh ke luar kota, jadi PHEV menarik. Tapi kalau ke depan infrastruktur charging makin bagus, EV-nya juga sangat menggoda. Yang pasti desainnya sih keren banget—modern dan tegas,” ujarnya. Rama juga menambahkan bahwa selama ini, segmen MPV elektrifikasi nyaris kosong, apalagi di harga yang masih terjangkau. Wuling dianggap berani membaca kebutuhan yang belum dijawab oleh merek lain. Sedangkan Lidya Lam (41), ibu dua anak dari Tangerang, sudah melihat langsung baris kedua Cortez Darion yang sepertinya menawarkan kenyamanan khas mobil kelas atas. “Saya suka Cortez karena dari dulu kabinnya lega. Sekarang harusnya (yang baru nanti) makin senyap, makin mewah. pasti anak-anak saya langsung betah duduk di belakang,” kata Lidya. Ia menyebut Cortez Darion sebagai MPV listrik diharapkan nyaman untuk keluarga, tanpa mengorbankan gaya dan fitur. Menurutnya, versi EV akan cocok untuk kebutuhan harian di kota, sedangkan PHEV memberi rasa aman untuk perjalanan jauh tanpa khawatir soal charging. Seperti lini produk Wuling lainnya, Cortez Darion juga dibekali Wuling Indonesian Command (WIND) versi terbaru, serta kemungkinan integrasi penuh dengan sistem Advanced Driver Assistance System (ADAS). Belum Ada Data Resmi, Tapi Antusiasme Sudah Tinggi Meski Wuling belum merilis detail teknis seperti kapasitas baterai untuk EV maupun kombinasi mesin dan motor listrik pada PHEV, pengunjung optimistis Cortez Darion akan membawa spesifikasi yang kompetitif. Banyak yang berharap varian EV bisa menempuh setidaknya 400–500 km dalam sekali cas, sementara PHEV idealnya memiliki mode EV murni sekitar 80–100 km untuk perjalanan harian, plus fleksibilitas mesin bensin saat dibutuhkan. Dengan positioning yang tampak premium namun tetap berada di segmen volume, banyak pengunjung memperkirakan harga Cortez Darion akan mulai di angka Rp 400–500 jutaan. Jika benar, mobil ini bisa menjadi pioneer di segmen MPV elektrifikasi terjangkau. Lihat Selengkapnya
Bocoran MPV Listrik Wuling, Inikah Penantang BYD M6 di GIIAS 2025?
22 Jul 2025
Bocoran MPV Listrik Wuling, Inikah Penantang BYD M6 di GIIAS 2025? 22 Jul 2025 Jakarta, Goodcar.id - Panggung GIIAS 2025 kembali memanggil Wuling Motors untuk unjuk kekuatan. Setelah sukses dengan produk BEV dan hybrid mereka, kali ini pabrikan asal China tersebut dikabarkan akan memperkenalkan MPV listrik pintu geser mirip segmen BYD M6, diduga kuat adalah Wuling Xingguang 730 EV. Mobil tertangkap kamera sedang test drive di jalanan Indonesia, lengkap dengan konfigurasi tujuh kursi dan sliding door yang memenuhi kebutuhan keluarga besar. Berdasarkan data global dari China, varian listrik ini menggunakan motor 100 kW (setara 134 hp) dan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP), dengan kecepatan puncak mencapai 160 km/jam Tampilan mobil ini memperlihatkan gril depan tertutup khas BEV, dengan aksen hitam memanjang sebagai continuity dari lampu utama. Ukurannya cukup besar: 4.910 mm panjang, 1.850 mm lebar, dan 1.770 mm tinggi, serta wheelbase 2.910 mm—nyaris identik dengan Toyota Innova Zenix, tapi sedikit lebih lapang carnewschina.com. Fitur sliding door memberikan kesan premium dan fungsional, ideal untuk penggunaan keluarga urban. Velg 17 inci dan pilar hitam menciptakan kesan floating roof, menambah aura modern dan futuristik. Performa & Estimasi Harga Motor listrik bertenaga 100 kW (134 hp) dikombinasikan baterai LFP, menjanjikan perpaduan performa dan efisiensi. Dengan top speed 160 km/jam, kendaraan ini cukup kompetitif di segmen MPV listrik. Meskipun belum ada data resmi soal estimasi range, teknologi LFP biasanya mampu menjangkau 200–300 km dalam sekali pengisian. Sumber internal Wuling menyebut bahwa MPV EV ini akan dipasarkan di rentang Rp 300–400 juta. Jika benar, maka harga ini langsung menjadi ancaman bagi BYD M6 yang berada di kisaran serupa—dengan keunggulan teknologi Wuling dan dukungan purna jual lokal. Melalui model ini, Wuling menunjukkan strategi jelas: masuk ke segmen MPV listrik keluarga yang tengah naik daun. Dengan formasi tujuh kursi, sliding door, dan desain besar, kendaraan ini bersaing langsung dengan model sekelas BYD M6, Toyota Veloz Hybrid, bahkan Avanza VE listrik dalam waktu dekat. Jika harga Rp 300–400 juta terealisasi, Wuling bisa merebut perhatian konsumen yang mencari SUV keluarga ramah lingkungan sekaligus hemat operasional. Wuling Xingguang 730 EV yang akan diperkenalkan di GIIAS 2025 memiliki potensi besar. Mesinnya kuat, desainnya bersahaja dan fungsional, serta harga yang diperkirakan kompetitif. Dalam persaingan ketat segmen EV MPV, debut ini bisa jadi titik balik Wuling dalam menegaskan diri bukan hanya sebagai merek value, tapi juga inovator otomotif keluarga di Indonesia, dengan harga bersahabat. Lihat Selengkapnya
Tenaga Kayak Supercar, Harga Jaecoo J8 Ardis Mulai Rp689 Jutaan
22 Jul 2025
Tenaga Kayak Supercar, Harga Jaecoo J8 Ardis Mulai Rp689 Jutaan 22 Jul 2025 Jakarta, Goodcar.id - Jaecoo Indonesia resmi mengumumkan harga dua model flagship terbarunya, yakni Jaecoo J8 Ardis dan Jaecoo J8 SHS Ardis. Kedua SUV ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekspansi merek Jaecoo di pasar otomotif Indonesia, khususnya di segmen SUV premium yang kini makin kompetitif. Kehadiran Jaecoo J8 Ardis dan J8 SHS Ardis secara wordl premiere di Indonesia ini tentunya juga akan menjadi sorotan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, yang berlangsung pada 23 Juli hingga 3 Agustus di ICE BSD City, di Tangerang nanti. Bukan tanpa alasan. Karena mobil ini dilahirkan dengan spek over power dibanding rival-rival mobil di kelasnya. Vice President and General Manager of Chery Design China/Europe R&D, Steve Eum pun menyebut jika Jaecoo j8 mobil off road modern mewah. "DNA kami adalah 'From Classic, Beyond Classic'. Kami ingin menghadirkan kendaraan bagi konsumen yang suka berpetualang atau off road dan kegiatan urban. Tapi, memberikan kemewahan," ujar Steve, saat peluncuran Jaecoo J8 di Park Hyatt Jakarta, Senin (21/7/2025). Harga Jaecoo J8 Varian J8 Ardis ditawarkan seharga Rp689,9 juta, sedangkan varian J8 SHS Ardis yang merupakan versi elektrifikasi hybrid yang dilepas kepasaran dengan bandrol Rp850 juta (pre-booking). Dengan harga tersebut, keduanya langsung berhadapan dengan rival-rival mapan seperti Mazda CX-90, Hyundai Palisade, bahkan Toyota Fortuner. Soal jantung pacu, Jaecoo J8 Ardis dibekali mesin bensin 2.0-liter turbocharged yang menyemburkan tenaga hingga 245 hp dan torsi 385 Nm. Tenaga besar ini disalurkan ke empat roda, memberi pengalaman berkendara yang bertenaga namun tetap responsif. Sedangkan J8 SHS Ardis mengusung teknologi hybrid canggih dengan mesin bensin 1.5-liter yang dipadukan tiga motor listrik dan baterai lithium 34,4 kWh. Kombinasi ini menghasilkan daya gabungan 530 hp dan torsi 650 Nm, serta kemampuan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 5,4 detik. Menariknya, mobil ini juga bisa beroperasi sepenuhnya dengan tenaga listrik sejauh 180 km—jarak yang cukup untuk kebutuhan harian di perkotaan. Jadi bagi calon konsumen yang mencari performa bensin turbo, J8 Ardis bisa jadi jawaban. Tapi... kalau butuh mobil hybrid dengan tenaga brutal dan efisiensi tinggi, JaecooJ8 SHS Ardis patut dilirik. Secara tenaga versi hybridnya saja (J8 CSH Ardis) sudah mirip dengan Tesla Model 3 yang sering melawan supercar. Lihat Selengkapnya
Mitsubishi Destinator Peluru Terakhir Mitsubishi! Lawannya Berat ada CR-V, Tiggo 8, dan Zenix
21 Jul 2025
Mitsubishi Destinator Peluru Terakhir Mitsubishi! Lawannya Berat ada CR-V, Tiggo 8, dan Zenix 21 Jul 2025 Jakarta, Goodcar.id - Mitsubishi Motors resmi memperkenalkan Destinator sebagai model global terbaru mereka di ajang GIIAS 2025. Hadir sebagai SUV 7-penumpang bermesin turbo, Destinator menjadi taruhan besar Mitsubishi di segmen SUV menengah. Setelah kegagalan Xforce menembus pasar seperti yang diharapkan, kehadiran Destinator seolah jadi peluru terakhir Mitsubishi di segmen panas ini. Pertanyaannya, cukupkah spesifikasi dan fitur yang ditawarkan Destinator untuk menandingi dominasi Honda CR-V Turbo, Chery Tiggo 8 Pro, dan Toyota Innova Zenix Hybrid? Dibanderol Rp500 Jutaan, Langsung Mengincar Tiggo 8 Pro Meski harga resminya belum diumumkan, Mitsubishi mengisyaratkan bahwa varian tertinggi Destinator akan berada di kisaran Rp500 jutaan (OTR Jakarta). Artinya, ia langsung bertarung head-to-head dengan Chery Tiggo 8 Pro, SUV 7-penumpang yang dikenal sangat kompetitif dari segi fitur dan harga. Tapi menariknya, dari sisi spesifikasi mesin, Destinator justru lebih sepadan untuk menghadapi Honda CR-V Turbo yang dibanderol sedikit lebih tinggi, di kisaran Rp600 jutaan. Bahkan, jika mempertimbangkan kenyamanan kabin dan nilai efisiensi bahan bakar, Destinator juga bakal bersaing tak langsung dengan Toyota Innova Zenix Hybrid yang sudah lebih dulu mapan di pasar fleet maupun keluarga urban. Perbandingan Mesin: Turbo Kencang, Tapi Masih Kalah Taji Secara teknis, Mitsubishi Destinator mengusung mesin 1.5L turbo MIVEC berkode 4B40 yang menghasilkan tenaga 163 PS dan torsi 250 Nm. Mesin ini dikombinasikan dengan transmisi CVT dan penggerak roda depan (FWD). Ada juga teknologi Active Yaw Control (AYC) dan lima mode berkendara, yang disebut-sebut meningkatkan traksi di berbagai kondisi jalan. Namun, jika melihat kompetitornya, angka ini terbilang konservatif. Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa Destinator kalah tenaga dibanding CR-V dan jauh di bawah Tiggo 8 Pro. Bahkan jika dibandingkan dengan Innova Zenix Hybrid, tenaga puncaknya juga tidak dominan. Tapi Mitsubishi bisa jadi sengaja memilih setelan ini untuk menekan konsumsi bahan bakar dan memberikan pengendaraan yang smooth bagi pengguna keluarga. 3 Kekurangan Mitsubishi Destinator Tak bisa dimungkiri, beberapa kekurangan teknis pada Destinator bisa menjadi batu sandungan di pasar SUV kompetitif: 1.Tenaga Paling Rendah di Kelasnya Dengan hanya 163 PS, Destinator punya performa paling rendah dibanding tiga rival utama. Akselerasi dan respons mesin bisa terasa biasa saja, apalagi saat kondisi full load. 2. Transmisi CVT CVT memang nyaman, tapi sensasi berkendara kurang menggigit jika dibandingkan transmisi DCT pada Tiggo 8 atau sistem e-CVT hybrid milik Zenix. 3. Belum AWD Walau dibekali AYC, absennya penggerak AWD seperti di CR-V atau minimal versi e-Four seperti Zenix membuat Destinator kurang fleksibel untuk medan berat. Keunggulan Mitsubishi Destinator Namun bukan berarti Destinator tidak punya nilai jual. SUV ini dirakit lokal di Bekasi dengan kandungan komponen dalam negeri mencapai 70%, menjadikannya salah satu model strategis dari Mitsubishi untuk pasar Indonesia dan ASEAN. Fitur unggulan seperti mode berkendara, kabin 7-seater yang lega, fitur keselamatan aktif, hingga desain eksterior yang maskulin tetap menjadi nilai jual. Selain itu, banderol harga di Rp500 jutaan bisa jadi pertimbangan kuat bagi konsumen yang mengincar SUV turbo tanpa harus menguras kantong seperti CR-V atau Fortuner. GIIAS 2025 Moment Krusial Mitsubishi Destinator Setelah Xpander dan Xforce, kini Mitsubishi menaruh harapan besar pada Destinator sebagai model strategis global ketiga. SUV 7-penumpang ini tak hanya dirancang untuk konsumen Indonesia, tapi juga untuk pasar ekspor lintas benua—mulai dari Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, hingga Afrika dan Amerika Latin. Ambisinya pun tidak main-main. Presiden dan CEO Mitsubishi Motors, Takao Kato, menargetkan penjualan global Destinator sebesar 50.000 unit per tahun, “dengan kontribusi dari pasar Indonesia sekitar 10.000 unit hingga akhir Maret 2026,” katanya. Dengan target sebesar itu dan statusnya sebagai andalan baru Mitsubishi di pasar SUV keluarga, tak berlebihan jika menyebut Destinator sebagai peluru terakhir Mitsubishi untuk menjaga eksistensinya di segmen panas ini. Bila gagal, bisa jadi strategi pertumbuhan Mitsubishi di kawasan ASEAN berpotensi tersendat. Belajar dari Kegagalan Xforce Optimisme besar terhadap Destinator tentu tidak datang dari ruang hampa. Sebelumnya, Mitsubishi juga meluncurkan Xforce dengan ekspektasi tinggi. SUV kompak tersebut ditargetkan mampu mencetak penjualan 10.000 hingga 20.000 unit per tahun. Namun kenyataan di lapangan jauh dari harapan. Hingga penghujung 2023, penjualan Xforce secara nasional tercatat hanya sekitar 2.000 unit. Lalu sepanjang dua bulan pertama 2024, angka penjualan hanya bertambah sekitar 600 unit lagi, dengan wilayah Jabodetabek menyumbang sekitar 300 unit per bulan. Capaian tersebut masih jauh dari proyeksi awal. Yang lebih mengkhawatirkan, performa Xforce juga terlihat sangat fluktuatif. Pada Februari 2024, distribusi nasional hanya menyentuh angka 33 unit, lalu mendadak melonjak ke 425 unit di April 2024. Lonjakan ini tidak mencerminkan pertumbuhan yang organik, melainkan menandakan betapa sulitnya menjaga kestabilan permintaan di lapangan. Mitsubishi sempat mencoba mendorong penjualan dengan merilis varian baru, Xforce Ultimate DS, yang sudah dibekali fitur keselamatan aktif atau ADAS. Model ini dirilis pada November 2024, dan diklaim memberikan peningkatan penjualan sekitar 20%. Tapi sekali lagi, capaian ini masih belum cukup untuk mendekati target awal. Jika penjualan Destinator di bulan-bulan awal tidak langsung menunjukkan tren positif, seperti halnya yang terjadi pada Xforce, maka masa depan lini SUV keluarga Mitsubishi bisa kembali abu-abu. Karena itu, peluncuran resmi Destinator di GIIAS 2025 menjadi momen krusial. Sebab, dalam kondisi pasar otomotif yang semakin kompetitif dan berubah cepat, Mitsubishi tidak lagi punya ruang untuk sekadar “coba-coba”. Jika Destinator tidak berhasil mencetak daya tarik yang berkelanjutan sejak awal, sulit membayangkan strategi jangka panjang Mitsubishi bisa berjalan mulus. Lihat Selengkapnya

TANYA LEBIH JAUH TENTANG UNIT

Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.