Shanghai, Goodcar.id - Mazda nggak mau cuma jadi penonton di era mobil listrik. Di ajang Shanghai Auto Show 2025, Presiden Mazda Masahiro Moro resmi buka selubung Mazda EZ-60, SUV listrik baru mereka. Ini jadi kunjungan keduanya ke China dalam tiga minggu, setelah sebelumnya hadir di peluncuran sedan listrik Mazda 6e di Nanjing.

Tandanya jelas, Mazda lagi serius banget bangun pangkalan di China buat produksi dan ekspansi EV ke pasar global.

Pabrikan asal Jepang ini sendiri sudah memasang target jangka menengah yang cukup ambisius. Mulai dari investasi 10 miliar yuan (sekitar Rp 22 triliun), atau dengan nilai ekspor yang sama besar tiap tahun, sampai penjualan 300 ribu unit per tahun di 2027. Yang bikin makin menarik, 90% dari target itu adalah mobil listrik dan hybrid.

Ujung Tombak Mobil Listrik Mazda di China

Mazda EZ-60 direncanakan jadi ujung tombak penjualan mobil listrik Mazda di China. Selain itu Mazda EZ-60 akan diproduksi di fasilitas mereka di Nanjing—pusat produksi yang udah dibekali riset, manufaktur, dan ekspor dalam satu lokasi. Nggak main-main, teknologi baterai yang dipakai Mazda 6e, yang juga basis teknologi untuk EZ-60, udah lolos uji ekstrem. Misal seperti tahan panas sampai 800°C dan tahan jatuh dari lima meter. Serta sudah mendapatkan sertifikasi dari regulator China dan Eropa.

Bicara desain, mobil ini punya desain aerodinamis yang bantu efisiensi baterai, layar dashboard super lega, kontrol suara, sampai heads-up display yang bisa berubah jadi layar hiburan saat mobil diam. Cocok buat anak muda yang pengen mobil nyaman tapi tetap techy.

Dua EV Lain Menyusul, Tapi Indonesia Kapan?

Mazda janji bakal rilis dua model EV baru sebelum 2027. Tapi yang ditunggu-tunggu tentu: kapan EZ-60 masuk Indonesia?

Mazda Indonesia belum kasih tanggal resmi, tapi tren EV yang makin naik daun di sini, plus infrastruktur charging yang mulai membaik, bikin peluang EZ-60 masuk ke pasar lokal cukup besar. Apalagi Mazda belakangan makin aktif di segmen premium dan elektrifikasi.

Besar kemungkinan, kalau produksi massal EZ-60 lancar dan suplai global mencukupi, mobil ini diprediksi akan masuk Indonesia sekitar 2026. Skenarionya mirip kayak Mazda CX-60 PHEV, yang masuk Tanah Air nggak lama setelah rilis global.

China emang jadi pasar super penting buat Mazda, tapi tujuannya bukan cuma jualan di sana. Lewat kolaborasi produksi, Mazda pengen bikin mobil listrik yang bisa bersaing di pasar global, termasuk Indonesia.

Jadi, buat kamt yang nunggu EV dari Mazda dengan desain keren dan fitur canggih, EZ-60 layak ditunggu. Tinggal siapin garasi dan colokan.