Jakarta, Goodcar.id - Apa itu Pertamax Green 95? Sejak 2023, Indonesia sebenarnya sudah mulai memakai BBM campur etanol. Produk pelopornya adalah Pertamax Green 95, bahan bakar keluaran PT Pertamina (Persero) yang secara resmi diluncurkan pada 20 Juni 2023.
Saat pertama hadir, Pertamax Green 95 diperkenalkan sebagai campuran antara Pertamax dan etanol nabati yang berasal dari tanaman tebu. Campuran ini menghasilkan nilai oktan RON 95, setara dengan bahan bakar berperforma tinggi, namun lebih ramah lingkungan karena kandungan karbonnya lebih rendah.
Etanol Nabati, Langkah Menuju BBM Lebih Bersih
Etanol yang digunakan pada Pertamax Green 95 bukan etanol sintetis dari bahan kimia, melainkan bioetanol alami dari tetes tebu (molase) — limbah industri gula yang diolah kembali menjadi energi terbarukan.
Dengan kadar campuran etanol 5%, Pertamax Green 95 menghasilkan emisi lebih rendah dan membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak fosil.
Langkah ini juga sejalan dengan program transisi energi bersih yang sedang digencarkan pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menyebut penerapan BBM berbasis etanol di Indonesia kini menunjukkan tren positif.
Sudah Diuji di Ratusan SPBU
Menurut Eniya, Pertamina sudah melakukan uji pasar (trial market) Pertamax Green 95 di 104 SPBU di berbagai wilayah.
“Sekarang masih tahap uji coba di 104 SPBU. Kandungan etanolnya 5% dan semuanya berasal dari produksi lokal. Ke depan, kami berharap komposisinya bisa lebih tinggi,” ujarnya di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Ia juga menambahkan, jika nanti ada kebijakan mandatori terkait BBM berbasis etanol, kandungan bioetanol bisa dinaikkan lebih dari 5%. “Kalau nanti ada arahan untuk mandatori, tentu kita ingin naikkan lagi persentasenya. Apalagi konsumsi non-PSO juga meningkat,” tambahnya.
Sudah Tersedia di 160 SPBU
Pertamina sendiri terus memperluas distribusi Pertamax Green 95 ke berbagai daerah. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, mengatakan hingga Juli 2025, produk tersebut sudah tersedia di 160 SPBU di seluruh Indonesia, dengan total penjualan mencapai 4,83 ribu kiloliter.
“Peluncuran Pertamax Green 95 sudah berjalan di 160 outlet, dan tren penjualannya positif,” ungkap Simon saat rapat dengan Komisi VI DPR RI (11/9/2025).
Kehadiran Pertamax Green 95 menjadi langkah nyata Indonesia menuju era BBM rendah emisi. Kandungan etanol nabati dari tebu membuat bahan bakar ini lebih bersih, sekaligus membuka peluang besar bagi industri bioenergi dalam negeri.
Selain mengurangi polusi, penggunaan etanol juga berpotensi menciptakan nilai tambah bagi sektor pertanian, terutama bagi petani tebu lokal.
Meski sudah dua tahun berjalan, banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa BBM mereka sebenarnya sudah mengandung campuran etanol nabati. Padahal, bisa jadi inilah salah satu pondasi penting dalam perjalanan menuju transisi energi berkelanjutan di Indonesia.