Penjualan Motor 2025 Turun 2%, AISI Ungkap Data Terbaru

Tigor Sihombing

13 August 2025 09:47

Jakarta, Goodcar.id — Pasar sepeda motor di Indonesia sepanjang Januari hingga Juli 2025 masih menunjukkan daya beli yang solid, meski sedikit terkoreksi dibanding tahun lalu. Berdasarkan laporan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) dalam tujuh bulan pertama 2025 tercatat 3.691.677 unit. Angka ini hanya terpaut tipis dari periode yang sama pada 2024 yang membukukan 3.769.895 unit.

Jika dipecah per bulan, fluktuasi penjualan terlihat cukup wajar, mengikuti pola musiman pasar otomotif roda dua. Pada Januari 2025, penjualan motor mencapai 560.301 unit, sedikit di bawah Januari 2024 yang mencatat 592.658 unit. Meski awal tahun cenderung melambat karena efek liburan dan perayaan tahun baru, angka ini tetap tergolong tinggi.

Memasuki Februari 2025, pasar justru menguat dengan penjualan 581.277 unit, melampaui Februari tahun lalu yang berada di angka 558.685 unit. Kenaikan ini bisa jadi dipengaruhi oleh mulai stabilnya aktivitas ekonomi usai libur panjang, ditambah sejumlah pabrikan yang merilis model baru.

Pada Maret 2025, penjualan berada di 541.684 unit, sedikit di bawah Maret 2024 yang mencatat 583.747 unit. Sementara itu, April 2025 mengalami penurunan signifikan menjadi 406.691 unit. Hal ini selaras dengan tren tahunan di mana penjualan cenderung melambat saat bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, karena distribusi logistik biasanya terganggu dan fokus konsumen bergeser pada kebutuhan mudik.

Kondisi mulai membaik di Mei 2025 dengan penjualan 505.350 unit, hampir setara dengan Mei 2024 yang mencatat 505.670 unit. Selanjutnya, Juni 2025 juga stabil di 509.326 unit, sedikit di bawah Juni 2024 yang berada di angka 511.098 unit.

Puncak penjualan motor tahun ini terjadi pada Juli 2025 dengan 587.048 unit. Meski masih di bawah Juli 2024 yang mencapai 598.901 unit, capaian ini menandakan permintaan pasar kembali menguat di semester kedua.

Secara persentase, penjualan motor Januari–Juli 2025 hanya turun sekitar 2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dalam konteks pasar yang sangat besar seperti Indonesia, selisih ini tergolong kecil, apalagi di tengah tantangan ekonomi global dan pergeseran tren transportasi.

Beberapa analis menilai, faktor seperti kenaikan harga bahan bakar, perubahan suku bunga, dan mulai ramainya opsi kendaraan listrik ikut memengaruhi pola pembelian konsumen. Namun, motor bermesin konvensional tetap menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat, terutama di kota-kota besar dan daerah yang belum memiliki infrastruktur transportasi umum memadai.

Model Baru dan Promosi Jadi Kunci

Sejumlah produsen tampak agresif merilis model baru di awal 2025, mulai dari segmen skutik entry-level hingga motor sport. Strategi ini diyakini mampu menjaga daya tarik pasar. Selain itu, program cicilan ringan dan diskon yang ditawarkan dealer juga berperan mempertahankan penjualan di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.

Melihat tren penjualan hingga Juli, dalam laporan resminya AISI optimistis pasar motor nasional tetap bisa stabil di akhir tahun. Untuk 2025, AISI memperkirakan penjualan sepeda motor akan mencapai kisaran 6,4 hingga 6,7 juta unit. Jika target ini tercapai, maka pasar roda dua Indonesia akan tetap berada di level yang sangat kompetitif di Asia Tenggara.

Dengan populasi besar, kebutuhan mobilitas tinggi, dan preferensi masyarakat yang masih dominan pada kendaraan roda dua, industri sepeda motor Indonesia diperkirakan tetap menjadi salah satu yang paling kuat di kawasan, meskipun persaingan dengan kendaraan listrik mulai terasa.

Data Penjualan Motor 2024 vs 2025 (Januari–Juli)
2025 (Total 3.691.677 unit)

Januari: 560.301 unit

Februari: 581.277 unit

Maret: 541.684 unit

April: 406.691 unit

Mei: 505.350 unit

Juni: 509.326 unit

Juli: 587.048 unit

2024 (Total 3.769.895 unit)

Januari: 592.658 unit

Februari: 558.685 unit

Maret: 583.747 unit