Jakarta, Goodcar.id – Di tengah gejolak yang mengguncang Neta di pasar mobil listrik global, pabrikan tersebut mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisinya di Indonesia. PT NETA Auto Indonesia resmi menjalin kemitraan dengan Otoklix untuk memperluas dan meningkatkan layanan purna jual di beberapa kota besar Tanah Air.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa meskipun secara global NETA tengah menghadapi tantangan besar, dari penutupan diler di beberapa negara hingga penurunan angka penjualan di Indonesia, merek asal Tiongkok ini belum menyerah. Justru mereka mengambil inisiatif untuk mendekatkan layanan ke pelanggan dan menjaga kepercayaan pasar domestik.
“Kerja sama strategis ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan layanan purna jual yang andal bagi pengguna NETA. Kami tahu, layanan aftersales yang solid adalah kunci kepercayaan konsumen,” ujar Zhu Wenbin, Managing Director PT NETA Auto Indonesia.
Dalam kerja sama ini, Otoklix tidak hanya menyediakan tempat servis, tapi juga terlibat dalam pengelolaan ketersediaan suku cadang dan pelatihan teknis. Layanan mencakup pergantian oli transmisi, kampas rem, filter udara, coolant, hingga pengecekan teknis lainnya — semuanya sesuai standar pabrikan NETA.
Martin Reyhan Suryohusodo, President Director Otoklix, menyebut bahwa konsumen kini bisa dengan mudah menemukan bengkel mitra Otoklix terdekat hanya lewat call center. “Kami pastikan konsumen tetap tenang dan nyaman di manapun mereka berada,” katanya.
Langkah ini bukan hanya soal layanan, tapi juga tentang bertahan di bisnis ini. Di Tiongkok, beberapa laporan menyebut NETA tengah goyah akibat kompetisi ketat dan harga jual yang semakin menekan margin. Kehadiran Otoklix sebagai mitra lokal bisa menjadi angin segar bagi eksistensi NETA di Indonesia, setidaknya dalam jangka pendek.
Dengan memperluas jaringan servis dan memastikan ketersediaan suku cadang, NETA ingin memastikan bahwa para pemilik mobil listriknya tidak kehilangan kepercayaan, meskipun kondisi global sedang tidak ideal.
Dalam industri mobil listrik, layanan purna jual bukan lagi sekadar bonus, melainkan elemen krusial yang menentukan apakah merek bisa bertahan atau tidak. Transisi ke EV (electric vehicle) membutuhkan ekosistem yang siap melayani perawatan teknis secara cepat dan tepat, inilah yang coba dijawab NETA lewat kemitraan dengan Otoklix.
Dengan reputasi Otoklix sebagai jaringan bengkel digital yang punya ratusan mitra di seluruh Indonesia, kolaborasi ini bisa menjadi kunci bertahan jika dikelola dengan serius.
Namun pertanyaannya, cukupkah kemitraan ini menjadi pelampung penyelamat? Hanya waktu yang bisa menjawab. Satu hal yang pasti, di Indonesia, NETA masih ingin bertarung. Dan mereka tahu, layanan purna jual adalah senjata utamanya.