Daftar Kendaraan Mewah Riva Siahaan, Tersangka Korupsi Pertamina

Jakarta, - Goodcar.id - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menjadi salah satu tersangka dalam kasus korupsi impor minyak mentah dan produk kilang Pertamina. Kasus ini menyebabkan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun. Seiring dengan proses hukum yang berjalan, publik mulai menyoroti aset-aset milik para tersangka, termasuk daftar kendaraan mewah Riva Siahaan.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya pada 31 Maret 2024, Riva Siahaan tercatat memiliki beberapa kendaraan dengan total nilai mencapai sekitar Rp2,9 miliar.

Mobil Mewah Milik Riva Siahaan

Dari data LHKPN, Riva memiliki dua mobil mewah dengan nilai miliaran rupiah, yaitu:

Toyota Vellfire 2018 – Rp850 juta
Lexus RX350 2023 – Rp1,55 miliar
Toyota Vellfire dikenal sebagai MPV premium yang sering digunakan pejabat atau pengusaha. Sementara itu, Lexus RX350 merupakan SUV mewah dengan fitur canggih dan kenyamanan kelas atas.

Motor Mewah yang Dimiliki Riva Siahaan
Selain mobil, Riva juga memiliki beberapa motor dengan harga fantastis, termasuk:

Honda Revo 2011 – Rp5 juta
Piaggio MP3 2014 – Rp175 juta
Harley Davidson Ultra Classic 2005 – Rp320 juta
Harley Davidson Ultra Classic dikenal sebagai motor touring premium dengan desain klasik dan mesin bertenaga besar. Sementara Piaggio MP3 merupakan skuter roda tiga yang menawarkan kenyamanan lebih dibandingkan motor konvensional.

Apakah Kendaraan Riva Siahaan Sudah Disita?

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait penyitaan kendaraan milik Riva Siahaan oleh Kejaksaan Agung. Namun, proses hukum masih berjalan, dan penyidik telah menahan para tersangka serta menyita berbagai aset terkait kasus ini.

Dalam kasus ini, Riva Siahaan diduga terlibat dalam praktik ilegal terkait pengadaan minyak mentah dan produk kilang Pertamina. Ia bersama beberapa tersangka lain disebut mengondisikan pemenangan broker tertentu dengan harga tinggi, yang menyebabkan kerugian negara mencapai triliunan rupiah.

Dengan terus berkembangnya kasus ini, publik menantikan langkah Kejaksaan Agung dalam mengusut lebih lanjut aset-aset para tersangka guna mengembalikan kerugian negara.