Jakarta, Goodcar.id - Seperti apa ciri suspensi rusak pada mobil? Suspensi mobil punya peran vital dalam menjaga kenyamanan sekaligus keselamatan.
Komponen ini bekerja menyerap getaran, menopang bodi, dan memastikan kendaraan tetap stabil di berbagai kondisi jalan. Namun seiring usia pakai dan kebiasaan berkendara, suspensi bisa mengalami penurunan performa. Mengenali ciri suspensi rusak menjadi langkah penting sebelum masalah kecil berubah menjadi risiko besar di jalan.
Fungsi Penting Suspensi Mobil
Secara garis besar, sistem suspensi terdiri dari dua komponen utama: pegas dan shock absorber atau peredam kejut. Keduanya bekerja sama untuk meredam guncangan dari permukaan jalan. Pada beberapa mobil modern, pabrikan menambahkan komponen pendukung lain demi meningkatkan stabilitas dan kemampuan manuver.
Fungsi suspensi tidak bisa diremehkan. Ia bukan hanya penopang bodi, tetapi juga menjaga geometri roda tetap sesuai sehingga mobil aman dikendalikan. Suspensi mobil yang sehat melindungi penumpang dari hentakan berlebih, memastikan barang bawaan tidak terguncang ekstrem, dan membantu roda menempel optimal di jalan.
Ciri Suspensi Rusak
Kerusakan pada suspensi sering kali muncul perlahan. Sayangnya, banyak pengemudi baru menyadari saat kondisinya sudah cukup parah. Berikut beberapa tanda yang patut diwaspadai:
1. Ayunan Berlebihan
Mobil terasa terlalu lembut ketika melewati tikungan atau butuh waktu lama untuk kembali stabil setelah melewati jalan bergelombang. Kondisi ini biasanya menandakan shock absorber sudah kehilangan daya redamnya. Risiko terbesar: mobil lebih sulit dikontrol dan berpotensi memicu kecelakaan.
2. Suara Berisik dari Kaki-Kaki
Bunyi ketukan atau gesekan kasar di area roda menandakan ada komponen suspensi yang aus. Bisa berasal dari bushing karet, ball joint, atau shock absorber itu sendiri. Bila dibiarkan, suara ini bukan hanya mengganggu, tetapi juga mengindikasikan potensi kerusakan lanjutan.
3. Mobil Tidak Seimbang
Cara sederhana mengeceknya: parkir mobil di permukaan rata, lalu bandingkan jarak antara ban dan sepatbor di setiap roda. Jika ada perbedaan mencolok, kemungkinan salah satu pegas atau shock absorber sudah tidak bekerja normal.
4. Oli Shock Absorber Bocor
Kebocoran oli pada shock absorber membuat fungsinya meredam hentakan jadi tidak maksimal. Kondisi ini hampir pasti membutuhkan penggantian unit, karena perbaikan jarang bertahan lama.
5. Ban Aus Tidak Merata
Ban yang habis bergelombang atau aus di satu sisi menjadi sinyal kuat ada masalah pada suspensi. Umumnya, shock absorber lemah membuat ban tidak menapak sempurna, sehingga gesekan dengan aspal tidak merata.
Dampak Jika Suspensi Rusak pada Mobil
Mengabaikan ciri suspensi rusak bukan hanya menurunkan kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan. Mobil dengan suspensi bermasalah lebih sulit dikendalikan saat pengereman mendadak atau manuver cepat. Selain itu, beban kerja ban meningkat sehingga umur pakai ban lebih pendek.
Kerusakan suspensi juga membuat komponen lain ikut tertekan. Roda bisa kehilangan keselarasan (alignment), sistem rem bekerja lebih berat, hingga bodi mobil mengalami getaran berlebih. Semua ini ujung-ujungnya memperbesar biaya perawatan.
Tips Menjaga Suspensi Mobil
Merawat suspensi tidak sulit, tetapi butuh disiplin. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:
Cek tekanan ban secara rutin. Ban dengan tekanan tidak sesuai membuat suspensi bekerja lebih keras dari semestinya.
Perhatikan kondisi shock absorber. Pastikan tidak ada kebocoran oli, korosi, atau karet pelindung yang sobek.
Hindari muatan berlebih. Suspensi punya batas daya angkut. Melebihi kapasitas bisa memperpendek umur komponen.
Lakukan spooring dan balancing. Keselarasan roda yang tepat membantu meringankan kerja suspensi dan membuat mobil lebih stabil.
Rotasi ban saat servis berkala. Ban depan biasanya lebih cepat aus, sehingga rotasi membantu menjaga keausan merata.
Hindari menghantam lubang atau polisi tidur dengan kecepatan tinggi. Gaya berkendara berpengaruh besar pada ketahanan suspensi.
Servis Berkala adalah Kunci
Pemeriksaan suspensi idealnya dilakukan setiap kali servis berkala. Shock absorber, pegas, hingga bushing karet perlu dicek untuk memastikan tidak ada kebocoran atau keausan berlebih. Saat yang sama, spooring, balancing, dan rotasi ban juga bisa dilakukan agar seluruh kaki-kaki mobil bekerja optimal.
Yagimin, Chief Marketing Auto2000, mengingatkan bahwa perawatan suspensi tidak boleh disepelekan. “Kenyamanan dan keselamatan berkendara sangat ditentukan oleh kondisi suspensi. Karena itu, pemeriksaan rutin di bengkel resmi menjadi langkah penting untuk menjaga performa mobil,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).