Beranda / Artikel / Apa Itu Teknologi REEV? Ini Bedanya dengan Hybrid dan EV Murni
Artikel

Apa Itu Teknologi REEV? Ini Bedanya dengan Hybrid dan EV Murni

Tigor Sihombing
05 November 2025 15:27

Jakarta, Goodcar.id – Dunia otomotif kini mulai ramai membicarakan teknologi REEV (Range-Extended Electric Vehicle). Konsep ini dianggap sebagai jembatan antara mobil hybrid dan mobil listrik murni (EV), karena menggabungkan efisiensi tenaga listrik dengan fleksibilitas mesin bensin.

Teknologi REEV mulai mencuri perhatian setelah tampil di ajang Auto Shanghai 2025, di mana sejumlah pabrikan besar seperti Leapmotor, Li Auto, hingga AITO memperkenalkannya sebagai solusi elektrifikasi yang lebih realistis di tengah keterbatasan infrastruktur pengisian daya.

Menariknya, Changan Indonesia juga mengonfirmasi rencana membawa mobil berteknologi REEV ke pasar Tanah Air. Model yang sedang dipertimbangkan adalah Changan Deepal S05, yang dijadwalkan meluncur tahun depan.

“Betul, kami punya rencana bawa range extended, sebab belum ada yang masuk sebelumnya. Kalau kami lihat yang ada kan saat ini EV, Plug-in Hybrid tapi kalau REEV ini belum ada. Salah satu yang dipertimbangkan (masuk ke Indonesia) itu yang Changan Deepal S05. Kalau dilihat dari REEV salah satu opsi untuk customer yang ingin merasakan EV. Namun ketika mudik atau keluar kota tidak perlu khawatir,”
papar Setiawan Surya, CEO Changan Indonesia saat bincang santai di Chongqing, Cina (24/10/2025).

Cara Kerja Teknologi REEV

Berbeda dari hybrid konvensional, mobil REEV sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik. Mesin pembakaran internal di dalamnya tidak terhubung langsung ke roda, melainkan hanya berfungsi sebagai generator untuk mengisi daya baterai saat kapasitasnya hampir habis.

Konfigurasi REEV disebut juga series hybrid, di mana motor listrik menjadi satu-satunya penggerak roda, sementara mesin bensin berperan sebagai penyuplai energi tambahan.

Dengan cara kerja seperti ini, pengemudi tetap mendapatkan sensasi berkendara seperti EV murni—halus, responsif, tanpa suara mesin, dan tanpa perpindahan gigi—namun dengan jaminan jarak tempuh lebih jauh karena ada generator bensin di dalam sistemnya.

Perbedaan REEV, Hybrid, dan EV Murni

Secara sederhana, perbedaan antara REEV, Hybrid, dan EV murni ada pada peran mesin bensin dan motor listrik dalam menggerakkan roda.
Pada mobil listrik murni (BEV), tenaga sepenuhnya berasal dari baterai dan motor listrik tanpa ada mesin pembakaran sama sekali. Mobil jenis ini sepenuhnya bergantung pada pengisian daya eksternal.

Sementara itu, mobil hybrid atau PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) masih mengandalkan mesin bensin untuk membantu penggerak roda. Mesin dan motor listrik bekerja secara bergantian atau bersamaan, tergantung kebutuhan tenaga dan kondisi baterai.

Sedangkan pada REEV, mesin bensin tidak ikut menggerakkan roda. Mesin hanya berfungsi sebagai generator untuk mengisi daya baterai atau memberi pasokan listrik tambahan saat baterai hampir habis. Dengan begitu, mobil tetap terasa seperti EV, tetapi punya jarak tempuh lebih panjang berkat mesin pembantu tersebut.

Kelebihan Teknologi REEV

Kelebihan utama teknologi REEV adalah hilangnya rasa cemas soal jarak tempuh.
Ketika baterai hampir habis, mesin bensin kecil di dalam kendaraan otomatis hidup dan mengisi daya ke baterai, sehingga mobil tetap bisa melaju tanpa berhenti mencari charging station.

REEV dianggap solusi transisi ideal menuju era elektrifikasi penuh. Teknologi ini cocok untuk pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, di mana jaringan pengisian cepat (fast charging) belum tersebar merata.

Selain itu, REEV juga tetap memberikan pengalaman berkendara seperti mobil listrik murni: suara halus, torsi instan, dan efisiensi tinggi dalam kecepatan rendah maupun stop-and-go di kota.

Kekurangan REEV yang Perlu Diperhatikan

Meski menawarkan banyak keunggulan, REEV belum sepenuhnya bebas emisi. Mesin bensin kecil yang berfungsi sebagai generator tetap menghasilkan polusi, meski jumlahnya jauh lebih kecil dibanding kendaraan konvensional.

Situs EVHub.cc juga mencatat bahwa sistem REEV cenderung lebih kompleks dan lebih berat, karena harus membawa motor listrik, baterai, serta mesin bensin dalam satu paket. Kompleksitas ini berpotensi meningkatkan biaya produksi dan perawatan.

Selain itu, bobot tambahan dari dua sistem tenaga juga bisa menurunkan efisiensi di beberapa kondisi berkendara, meskipun secara keseluruhan tetap lebih hemat dibandingkan hybrid tradisional.

Tags
REEV
range extended electric vehicle
teknologi REEV
Changan Deepal S05
mobil listrik
hybrid
e-POWER
mobil EV
perbedaan REEV dan e-POWER
mobil hybrid
teknologi mobil listrik
Changan
 
Kendaraan Terkait Lihat Semua