Beranda
 
 
Ulasan & Artikel
 
 
Berita Duka: Petinggi Indomobil Group Soebronto ‘Yonto’ Laras Tutup Usia
Berita Duka: Petinggi Indomobil Group Soebronto ‘Yonto’ Laras Tutup Usia
 GoodCar.id
  2023-09-22 09:20:11

Tokoh yang sudah lama berkecimpung di dunia otomotif nasional, Soebronto Laras, tutup usia pada Rabu, 20 September 2023 di usia 79 tahun. 

Berita duka ini dikonfirmasi oleh Harold Donnel, Kepala Bidang Brand Development & Marketing Research 4W PT Suzuki Indomobil Sales Indonesia.

Pria yang akrab dipanggil ‘Yonto’ ini menghembuskan napas terakhirnya di RS Medistra, Jakarta. Ia meninggal setelah menjalani operasi pengambilan cairan paru-paru.

Seperti apa kiprah Soebronto Laras di dunia otomotif tanah air? Mari kita kenal lebih lanjut salah satu tokoh otomotif nasional yang menjadi salah satu pimpinan Indomobil Group ini.

 

Tertarik pada Dunia Otomotif Sedari Kecil

Soebronto Laras lahir pada 6 Oktober 1943 di Jakarta. Dia adalah putra kedua R. Moerdono dari empat bersaudara. R. Moerdono sendiri dikenal sebagai importir mobil-mobil Eropa seperti Citroën, Tempo, dan Combi.

Sedari kecil, Yonto memang dikenal sudah akrab dengan dunia otomotif. Hal ini dapat dipahami mengingat keluarganya berkecimpung di dunia otomotif. Tak heran, Yonto kecil ‘akrab’ dengan bengkel dan kendaraan bermotor. 

Ketertarikan yang kuat di bidang otomotif ini ia bawa hingga masa remaja. Yonto bahkan sempat menjadi pembalap motor bersama dengan Tinton Soeprapto. 

Setelah lulus SMA, ia berkesempatan untuk belajar di Paisley College for Technology, Skotlandia. Di kampus tersebut, Yonto mempelajari Mechanical Engineering (Teknik Mesin). Tak puas hanya sampai situ, ia melanjutkan pendidikan di Hendon College for Business Management (London).

Selepas kuliah, ia tak lantas berkarier di dunia otomotif. Malahan, awalnya Yonto menjajal berkarier di instansi pemerintahan, yaitu di Kedutaan Besar Republik Indonesia London. Waktu itu, ia menjabat sebagai staf lokal atase pertahanan.

 

Karier Soebronto Laras

Setelah menjabat sebagai staf atase, Yonto juga sempat berkarier sebagai Direktur PT First Chemical Industry yang bergerak di bidang formika, alat-alat plastik, serta perakitan kalkulator.

Kehadirannya di Indomobil berawal pada sekitar akhir tahun 1970-an. Berkat keberadaannya, Indomobil jadi bisa berhubungan dengan pemimpin Suzuki di Jepang, yaitu Osamu Suzuki. Tak lama berselang, Indomobil menjadi salah satu perusahaan distributor motor buatan Suzuki.

Pada saat itu, Indomobil belum berfokus pada penjualan mobil, melainkan pada penjualan sepeda motor. Mengingat pasar sepeda motor 4 tak masih dikuasai oleh Honda, agak susah bagi Suzuki untuk menembus pasar Indonesia kala itu. Di sisi lain, untuk motor 2 tak, Suzuki juga harus bersaing dengan Vespa, Kawasaki, dan Yamaha. 

Meski susah pada awalnya, campur tangan Yonto menjadikan motor-motor Suzuki berhasil diterima di pasaran Indonesia. 

Setelah penjualan sepeda motor berjalan dengan baik, Indomobil terpikir untuk mulai menjual mobil di pasaran Indonesia. 

 

Di sinilah Yonto kembali berperan dalam mengenalkan mobil produksi Suzuki di Indonesia. Awalnya, bersama Indomobil ia menawarkan mobil Carry ST-100 di pulau Jawa. Sayangnya, mobil tersebut kalah saing dari mobil keluaran Toyota dan Mitsubishi.

Meski nasib carry Suzuki ‘naas’ pada saat itu, Indomobil tetap konsisten memasarkan Carry ST-100 ke pasaran di luar Jawa. 

Untung, saat itu di Manado terjadi panen cengkeh besar-besaran. Yonto dan Indomobil melihat peluang ini, lalu mencoba menawarkan Carry ST-100 ke wilayah tersebut. Inilah yang menjadikan mobil Carry ST-100 terjual sebanyak 3.000 unit di sana. Teruji mampu menaklukkan tanjakan di Sulawesi, mobil carry tersebut mulai terkenal dan mulai berjaya di tempat lain.

Seakan tak puas dengan pemasaran mobil Suzuki di bawah bendera Indomobil Utama, Yonto pun menahkodai Suzuki Indonesia Manufacturing yang memproduksi Suzuki Indonesia Manufacturing ini merupakan anak perusahaan Indomobil Group yang memproduksi komponen sepeda motor. Pada tahun 1990, Yonto menyatukan dua perusahaan ini dalam Indomobil Suzuki Internasional. 

 

Menjadi Komisaris di Banyak Perusahaan 

Dengan kapasitasnya sebagai pimpinan perusahaan, ia pun pernah beberapa kali ditunjuk untuk jabatan komisaris utama di beberapa perusahaan anggota Indomobil Grup. Perusahaan-perusahaan yang dimaksud misalnya seperti:

 

  • PT Nissan Motor Indonesia (sejak 1998)

  • PT Indomobil Multi Trada (sejak 1999)

  • PT Indomobil Sukses Internasional (sejak 2002), dan

  • PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (sejak 2003)



Meski Soebronto ‘Yonto’ Laras sudah tiada, Indonesia tentu tidak akan melupakan nama pebisnis ulung yang amat berdedikasi untuk dunia otomotif negeri. Rest in peace, Pak Yonto!

 
Kendaraan Terkait Lihat Semua