Beranda
 
 
Ulasan & Artikel
 
 
Ngeri, Ternyata Ini Bahaya Menempel Stiker 'Happy Family' di Mobil
Ngeri, Ternyata Ini Bahaya Menempel Stiker 'Happy Family' di Mobil
 GoodCar
  2023-05-25 11:30:42

Good Friends tentunya pernah melihat mobil yang kaca bagian belakangnya ditempeli stiker ‘Happy Family’. Ya, stiker ini memang cukup populer di Indonesia. Meski tujuan awal dari penggunaan stiker tersebut hanya untuk lucu-lucuan saja, tetapi risiko bahaya yang ditimbulkan ternyata sangat mengkhawatirkan.

Untuk itu, mari mengulik lebih jauh soal apa saja bahaya memasang stiker ‘Happy Family’ di kaca mobil dan mengapa hal itu kini dilarang di luar negeri.

1. Mengumbar Informasi Pribadi

Mengutip dari Daily Mail, Terry Goldsworthy, seorang mantan polisi dan kriminolog asal Australia, menyebut jika memasang stiker ‘Happy Family’ di kendaraan sama seperti mengumbar informasi pribadi kepada orang lain. Terlebih lagi, stiker tersebut umumnya disertai keterangan detail tentang profesi orang tua, hobi, jumlah anggota keluarga, hingga informasi agama. 

Semua informasi itu tentunya dapat dijadikan “petunjuk” oleh penjahat untuk melancarkan aksinya. Kasus yang menimpa Kathleen Wiggins di Florida, Amerika Serikat, bisa dijadikan pelajaran untuk tidak menempel stiker ini di kaca mobil. Pasalnya, setelah memasang stiker ‘Happy Family’ di mobilnya, wanita tersebut langsung dijadikan sasaran penjahat.

Dalam stiker itu, Kathleen rupanya juga mencantumkan profesi sang suami yang merupakan angkatan laut. Hal itu seolah memberi tahu bahwa ia sering tinggal sendirian di rumah.  

2. Mengancam Keselamatan Anak

Meski tampaknya sepele, memasang stiker ‘Happy Family’ juga menyimpan risiko yang membahayakan untuk anak. Bayangkan, orang lain bisa tahu berapa jumlah dan nama anak tanpa perlu bertanya. Hal seperti ini tentunya bisa meningkatkan risiko tindak kejahatan terhadap anak. 

Hal senada juga disampaikan oleh Tony Ivey, petugas kepolisian yang bekerja di Spartanburg County Sheriff's Department, South Carolina, Amerika Serikat. Ia melarang keras penggunaan stiker tersebut di kendaraan pribadi, meski informasi yang disampaikan terbatas. Menurutnya, hal itu tetap saja akan memudahkan penjahat untuk melancarkan aksinya, terutama bagi para predator anak.

Sebagai contoh, Tony menjelaskan bahwa stiker ‘Happy Family’ yang memuat informasi tentang profesi orang tua akan memberi “petunjuk” kepada predator anak, kapan waktu yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dari informasi itu, penjahat pun dapat menentukan kapan kira-kira anak sendirian di rumah tanpa orang tuanya. 

3. Mempermudah Terjadinya Aksi Kejahatan

Tidak hanya nama orang tua atau anak, stiker ‘Happy Family’ juga kerap disertai keterangan yang lebih detail seperti profesi dan agama yang dianut. Semakin detail keterangan yang disampaikan dalam stiker, makin tinggi pula risiko bahaya yang mengintai keluarga tersebut.

Penjahat dapat mengindikasi berapa jumlah orang yang tinggal di rumah, siapa saja namanya, atau bahkan hobi yang disukai. Bahkan, pada beberapa kasus, ada yang sampai memasang informasi posisi rumah atau sekolah anak, yang pastinya makin mempermudah terjadinya tindak kejahatan.

Itulah beberapa alasan mengapa Good Friends sebaiknya tidak memasang stiker ‘Happy Family’ di kaca mobil. Hal ini karena  pemasangan stiker 'Happy Family' di kendaraan secara tidak sadar telah membuat orang memberikan informasi pribadinya secara gratis ke publik, yang berisiko menimbulkan tindak kejahatan.

Nyatanya, penemu stiker ‘Happy Family’, Monica Liebenow, sendiri mengaku menyesal karena telah membuat stiker tersebut. Awalnya, ia berpikir itu adalah cara yang menarik untuk menunjukkan kebanggaan seseorang terhadap keluarganya. Akan tetapi, stikernya justru dapat memudahkan penjahat untuk menggali informasi tentang korbannya. 

Nah, kalau penemu stikernya saja merasa menyesal, maka sebaiknya jangan pasang stiker ‘Happy Family’ di kaca mobil ya Good Friends. Walau tampaknya sepele dan hanya untuk lucu-lucuan, menjaga keamanan diri dan keluarga tetap harus jadi prioritas, ya.