![](https://portal.goodcar.id/storage/articles/1739254778_67aaebfae183a.jpg)
NGK Spark Plugs baru saja menggelar acara pada 10 Februari 2025, membahas perkembangan industri otomotif, khususnya terkait penggunaan material iridium pada busi mobil. Meskipun tren kendaraan listrik (EV) terus meningkat, data Gaikindo menunjukkan bahwa mobil konvensional (ICE) masih mendominasi.
Saat ini, populasi EV di Indonesia baru mencapai 2%, sementara kendaraan hybrid menyumbang 3,4%. Artinya, pasar busi iridium masih sangat besar.
Kenapa Busi Iridium Jadi Pilihan?
Busi iridium makin banyak digunakan di mobil modern karena menawarkan performa lebih efisien dan daya tahan lebih lama dibanding busi konvensional. NGK, sebagai pemimpin industri busi global, melihat peluang besar di sini.
“Seiring kemajuan teknologi otomotif, busi iridium akan semakin banyak digunakan di mobil baru. Kami berkomitmen menghadirkan produk berkualitas untuk mendukung efisiensi dan performa kendaraan,” ujar perwakilan NGK.
Dalam lima tahun terakhir, Toyota menguasai 47,5% pasar mobil baru di Indonesia. Dengan semakin banyaknya mobil bermesin ICE dan hybrid yang membutuhkan busi berkualitas tinggi, kebutuhan akan busi iridium ikut meningkat. Selain meningkatkan efisiensi bahan bakar, busi ini juga mengurangi emisi gas buang, menjadikannya pilihan utama di kendaraan modern.
Alternatif Buat yang Cari Harga Lebih Terjangkau
Meskipun busi iridium menawarkan banyak keunggulan, harganya yang lebih tinggi jadi pertimbangan bagi beberapa pengguna. NGK pun menawarkan alternatif lebih ekonomis, seperti busi G-Power (Platinum). Sebagai contoh, mobil dengan kode mesin NR seperti Avanza, Xenia, Calya, hingga Rush bisa menggunakan G-Power LKAR6AGP, yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan performa.